Rabu, 18 Mei 2016

DIPILIH TUHAN AGAR BERTANGGUNG JAWAB


2 Timotius 4:5  Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!

Kita harus menyadari bahwa kita sungguh-sungguh sedang hidup di penghujung dari akhir zaman. Perubahan dunia semakin cepat tidak terprediksi. Oleh sebab itu kita harus memahami bahwa gereja sekarang adalah gereja/umat Tuhan yang dipersiapkan untuk menyambut kedatangan Tuhan. Oleh sebab itu gereja harus menjadi gereja yang tak bercacat seperti mempelai wanita yang siap dipertemukan dengan mempelai pria. Untuk itu setiap individu dalam jemaat harus menjadi orang Kristen yang sungguh-sungguh, yaitu menjadi orang Kristen yang selalu membenahi diri.
Hal ini dimaksudkan agar setiap orang Kristen benar-benar belajar kebenaran Firman Tuhan dengan serius lebih dari waktu-waktu yang sebelumnya.
Terkait dengan hal ini, kita harus memperhatikan peringatan Paulus dalam 2 Korintus 11:2-3, agar pikiran orang percaya tidak disesatkan oleh Iblis dari kesetiaan yang sejati. Untuk itu orang percaya harus mengerti Injil yang benar, kebenaran orisinil yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Gereja tidak boleh takut menyuarakan Firman Tuhan yang murni karena ketakutan dapat menutup anugerah besar yang seharusnya diterima banyak orang.

Perhatian utama orang percaya haruslah tertuju kepada Tuhan sendiri. Segala aktivitas lain tidak boleh menyita perhatian kita kepada Tuhan sendiri yang menjadi obyek dari iman kita. Sebab sering terjadi, tanpa disadari banyak orang Kristen lebih sibuk memperhatikan pencapaian hidup, cita cita, kesenangan hidup dan berbagai kegiatan hidup yang sebenarnya ia tujukan untuk membela kepentingan hidupnya sendiri, baik yang ada di luar gereja maupun yang ada di lingkungan gereja, tetapi tidak memperhatikan Tuhan sendiri.
Mereka merasa bahwa gaya hidup seperti itu gaya hidup yang wajar dan normal. Padahal mestinya sejak seseorang menerima Yesus sebagai Tuhan, seluruh hidupnya disita untuk meneladani gaya hidup Tuhan Yesus. Inilah sekolah kehidupan yang harus dijalani dengan serius

Perjuangan untuk memberi diri kepada Tuhan agar diproses menjadi anak-anak Allah yang serupa dengan Tuhan Yesus bukan sesuatu yang mudah. Ini hal yang sebenarnya sangat sukar. Tetapi kita harus mulai memberi perhatian serius untuk benar-benar mengenal Tuhan dan menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, artinya kita bersedia menanggalkan kesenangan sendiri dan hidup hanya untuk kesenangan hati Tuhan (Filipi 3:9-12). Gereja tidak boleh menyimpangkan perhatian jemaat yang seharusnya kepada Tuhan, dan dialihkan kepada hal-hal lain yang tidak membuat jemaat menjadi mempelai yang layak bagi Yesus.

Sosok hebat yang sangat memedulikan pekerjaan Tuhan adalah Paulus, dalam keadaannya yang serba terbatas ia merasa bertanggung jawab atas perjalanan Injil (Kis. 20:18-27).
Kita diharapkan memikul beban yang juga dipikul oleh Tuhan.
Matius 16:24  Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Kita harus sadar bahwa Tuhan memercayakan pekerjaan-Nya kepada anak-anak-Nya, semua orang percaya tanpa terkecuali.
Yohanes 20:21  Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
Kisah Para Rasul 1:8 "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Kita dipanggil untuk menjadi penjaga bagi saudara-saudara kita. Kita harus mengusahakan diri kita hidup tidak bercacat dan tidak bercela, selanjutnya juga menolong orang lain untuk memiliki kehidupan yang demikian. Inilah yang dimaksud dengan membela sesama.

Membela sesama berarti sepenanggungan dengan Tuhan, menangisi jiwa-jiwa yang menuju kegelapan abadi untuk direbut kembali untuk mengabdikan dirinya kepada Tuhan Yesus.
Untuk ini kita belajar dari kisah Kain dan Habel. Kain yang tidak memedulikan adiknya, menjadi pembunuh dan terbuang dari hadirat Allah. Ketika Tuhan bertanya di manakah adiknmu?, ia merasa berhak menjawab bahwa ia bukan penjaga adiknya (Kejadian 4:9). Dari pertanyaan Tuhan tersebut tersimpul jelas bahwa sejatinya ia harus menjaga adiknya. Contoh lain yang dapat kita petik adalah Daud yang merasa terganggu terhadap keadaan bangsanya ketika Goliat menghina barisan Israel (1Samuel 17) Banyak orang percaya hari ini yang merasa tidak bertanggung jawab terhadap sesamanya. Tuhan mengajar Petrus untuk menggembalakan domba-domba-Nya.
Inilah pilihan dan tanggung jawab kita sebagai orang orang yang dipilih oleh Tuhan Yesus yaitu agar kita mengusahakan diri kita hidup tidak bercacat dan tidak bercela dihadapan Tuhan dan selalu taat melakukan seluruh kehendak-Nya, selanjutnya dengan segenap hati dan kasih, kita juga harus menolong orang lain untuk memiliki kehidupan yang demikian.
Jadi seluruh isi kehidupan orang percaya adalah hanya untuk hidup meneladani gaya hidup Tuhan Yesus hingga sempurna seperti gambaran-Nya.

Roma 8:29  Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar