Lukas 16:10
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar".
Melalui hal-hal yang sederhana setiap hari, Bapa yang kita kenal dan kita sembah yaitu Tuhan Yesus Kristus membuka peluang kepada kita untuk melakukan kehendak-Nya. Hal-hal sederhana itu bisa berupa tantangan-tantangan ringan untuk dilakukan.
Bila seseorang membiasakan diri melakukan kehendak Bapa dari hal-hal sederhana, maka ia akan dapat melakukan kehendak Bapa untuk hal-hal yang besar. Adalah tidak mungkin seseorang bisa melakukan dengan benar kehendak Tuhan dalam hal-hal yang melibatkan pikiran, perasaan, tenaga dan hal lain yang besar kalau tidak memulai dari hal-hal yang sederhana dalam kehidupan ini.
Misalnya contoh ketika seseorang kurang dilayani di suatu restoran, seorang pelayan terlambat menyajikan makanan. Kemudian orang itu marah-marah. Padahal kalau saja mau bersabar sebentar pesanannya akan segera datang. Sebenarnya dalam hal itu, Tuhan ingin setiap orang percaya belajar bagaimana menampilkan ketepatan perilaku yang seharusnya untuk ditampilkan sebagai layaknya perilaku anak anak Allah yang menjunjung tinggi melakukan kehendak Tuhan dengan taat.
Banyak orang tersandung dengan hal-hal yang kecil atau sederhana.
Tuhan mau kita membenahi sikap perilaku dalam hal hal kecil tersebut.
Dalam kehidupan ini ada hal-hal sederhana maupun hal hal yang besar yang Tuhan ijinkan terjadi guna mengubah sikap perilaku kita baik dalam hati, pikiran, perkataan sampai dengan perbuatan.
Hal-hal tersebut memang akan menguras tenaga dan perasaan yang “terpaksa” harus diijinkan Tuhan untuk dapat mengubah kita.
Tanpa hal tersebut sulit seseorang untuk berubah apalagi bisa melakukan kehendak Tuhan.
Kalau melalui hal hal sederhana seseorang tidak mau berubah, maka Tuhan harus menggunakan hal yang tidak sederhana untuk mengubah seseorang. Kalau dengan pukulan kecil seseorang meremehkan Tuhan, maka Tuhan bisa memberi pukulan yang lebih keras.
Kesalahan banyak orang adalah berpikir bahwa hal-hal sederhana yang dianggap kecil tidak memiliki arti dalam kehidupannya. Itulah sebabnya ia membiarkan dirinya dikalahkan dalam hal-hal yang sederhana, seperti misalnya tidak memberi kesempatan mobil yang sedang buru-buru melewatinya, tidak jujur berkenaan dengan uang kecil dan perkataan-perkataan setiap hari, canda-canda yang tidak kudus dan lain sebagainya.
Dalam sekolah kehidupan orang percaya, hal-hal tersebut merupakan mata pelajaran yang harus diperhatikan dengan serius. Hal-hal tersebut tidak boleh dianggap sebegai sesuatu yang sepele atau remeh. Harus diingat bahwa perkara-perkara besar dimulai dari hal-hal kecil atau yang sederhana.
Perjalanan seseorang untuk mengumpulkan harta abadi dimulai dari hal-hal sederhana yang terjadi setiap hari.
Dalam hal ini kita mengerti mengapa Tuhan Yesus berkata: Kumpulkan harta di surga (Matius 6:19-20). Di sini seseorang tidak bisa ke surga secara mendadak. Perjalanan ke surga adalah perjalanan panjang, sepanjang hidup seseorang di bumi ini. Setiap waktu adalah kesempatan yang berharga untuk mengumpulkan harta di surga, yaitu bertumbuh dalam kesempurnaan yang segambar dengan Tuhan Yesus.
Oleh sebab itu kehidupan kita hari ini harus dirancang dengan serius.
Firman Tuhan menasihati kita, agar kita memperhatikan dengan seksama bagaimana kita hidup atau berkebiasaan,
Efesus 5:15 "Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif",
Kata "hidup" dalam teks aslinya adalah peripateo yang bisa berarti hidup dalam arti keseluruhan.
Hidup bukan hanya menyangkut hal-hal besar, tetapi juga hal-hal kecil dan sederhana. Ini menyangkut cara hidup atau kebiasaan kita setiap hari secara menyeluruh.
Orang yang terbiasa meremehkan hal-hal sederhana setiap hari maka ia akan membangun cara hidup yang tidak akan pernah bisa mencapai apa yang Tuhan kehendaki didalam hidupnya sehingga seseorang tidak mungkin bisa menjadi bijaksana dan peka terhadap suara Tuhan.
Untuk itu setiap hal yang kita lakukan haruslah dipertanyakan atau dipersoalkan selalu apakah kita sedang melakukan apa yang menjadi kesenangan Tuhan atau malah sebaliknya, hal inilah yang akan menggiring kita semakin mengerti kehendak Tuhan dan semakin peka terhadap pikiran dan perasaan Tuhan kita Yesus Kristus.
Tentu ini hanya bisa dikenakan dan berlaku bagi orang percaya yang benar-benar ingin hidupnya ditemukan oleh Tuhan Yesus sempurna segambar dengan-Nya.
Orang yang mau mengenakan kehidupan yang segambar dengan Tuhan Yesus tentu adalah orang orang yang akan beroleh selamat dan dimuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus pada saat kedatangan-Nya. Kalau seseorang tidak memiliki niat yang bulat untuk terhindar dari api kekal, maka hal hal sederhana bukan sesuatu yang dianggap penting baginya.
Perlu kita ketahui Tuhan Yesus lebih sangat tertarik dengan kesetiaan kita dalam melakukan kehendak-Nya, Tuhan Yesus akan menyebut orang orang percaya yang ditemukan setia melakukan kehendak-Nya secara menyeluruh baik dalam hal hal yang kecil maupun hal yang besar dengan sebutan : "SETIA"
1 Tesalonika 5:24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.
Tuhan Yesus menginginkan setiap orang percaya didapati sempurna dihadapan-Nya dalam segala hal.
Oleh sebab itu orang orang yang akan beroleh selamat dan dipermuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus pada saat kedatangan-Nya adalah orang orang yang menggelar kehidupannya dengan setia melakukan kehendak Tuhan dengan benar, taat, berkenan dihadapan-Nya, dimulai dari hal perkara-perkara kecil sampai dengan yang terbesar dan dalam segala hal.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar