Jumat, 11 November 2016
HARUS DILAHIRKAN KEMBALI
Yohanes 3:3-5
3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
4 Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Pada umumnya manusia yang lahir di dunia ini adalah manusia kedagingan, sebab kita diperanakkan dalam dosa, secara otomatis mewarisi kodrat dosa. Inilah yang dikatakan oleh Pemazmur: Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku (Mazmur 51:7).
Keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus bermaksud mengubah dari karakter kedagingan menjadi karakter Ilahi.
Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengatakan kepada Nikodemus,” Kamu harus dilahirkan kembali”.
Kelahiran baru menunjuk suatu keberadaan baru yang harus dialami setiap orang percaya.
Tanpa kelahiran baru, seseorang tidak akan melihat atau masuk dalam Kerajaan Allah.
Kelahiran baru bukanlah proses otomatis yang berlangsung dalam kehidupan seseorang, tetapi sebuah proses yang melibatkan Roh Kudus dan manusia itu sendiri.
Karenanya Tuhan Yesus berkata, bahwa kita harus dilahirkan oleh air dan roh .
Air berarti baptisan yaitu kesediaan kita untuk dikuburkan, yaitu kesediaan untuk meninggalkan cara hidup manusia pada umumnya.
Dilahirkan oleh Roh berarti menerima penggarapan Roh Kudus untuk bisa mengenakan pakaian Ilahi.
Dalam hal ini Roh Kudus bekerja keras untuk bisa melahirkan kita.
Untuk itu kita juga harus meresponi kehendak Tuhan secara serius.
Respon yang serius ditunjukkan dengan sikap hidup, bukan sekedar hasrat mau menjadi anak Tuhan yang baik.
Sikap hidup tersebut adalah usaha untuk mendengar kebenaran Firman Tuhan, sebab iman datang dari pendengaran oleh Firman Kristus.
Dari pengertian terhadap kebenaran, selanjutnya harus ada kesediaan untuk meninggalkan cara berpikir dan filosofi hidup yang telah kita warisi dari nenek moyang.
Proses ini harus berlangsung secara berkesinambungan.
Hal Ini sama dengan sebuah masa kehamilan sampai kelahiran sang bayi.
Kalau Tuhan Yesus menggunakan istilah “kelahiran” untuk proses keselamatan, maka proses kelahiran baru juga memiliki kesejajaran dengan proses kelahiran manusia.
Kelahiran baru terjadi dalam hidup seseorang melalui sebuah proses yang panjang bahkan seumur hidupnya.
Proses panjang ini adalah satu prinsip yang penting.
Dalam Alkitab hampir selalu Tuhan bekerja dengan prinsip ini, termasuk ketika Tuhan menciptakan alam semesta semua memerlukan proses.
Kelahiran baru bukanlah kejadian sekejap, tetapi proses yang dikerjakan oleh Roh Kudus secara luar biasa dari respon manusia dalam menanggapi penggarapan Tuhan untuk keselamatannya.
Ketika seseorang baru pertama kali mendengar Firman Tuhan dan merespon Firman itu, belum tentu saat itu ia telah mengalami kelahiran baru.
Ia baru mulai mengalami proses yang sama dengan pembuahan.
Firman yang didengar, mengerami dia. Selanjutnya melalui pengalaman hidup, yaitu peristiwa-peristiwa yang melibatkan seluruh hidupnya, Roh Kudus menuntun orang percaya kepada segala kebenaran-Nya, mengajarkannya bagaimana harus berlaku hidup sebagai anak-anak kerajaan sorga.
Hal ini juga harus disertai proses pembaharuan pikiran secara terus-menerus yang terus diubahkan oleh meresponi Firman Tuhan yang murni sehingga ia semakin mengerti kehendaknya apa yang baik, berkenan dan yang sempurna untuk di gelar didalam hidupnya (Roma 12:2).
Kelahiran baru pada dasarnya adalah kesadaran baru di mana seseorang mengalami perubahan dalam cara pandang dalam segala hal sesuai dengan pikiran dan perasaan yang sama yang terdapat juga didalam Kristus Yesus. Dengan demikian kelahiran baru bukanlah proses mendadak dan sekejap hal ini perlu perjuangan meresponi panggilan Tuhan setiap hari untuk belajar dengan tiada henti memperbaiki diri, mencari kehendak-Nya untuk dilakukan dengan tanpa batas.
Kelahiran baru juga bukanlah proses mistis, seakan-akan secara ajaib, spektakuler dan mengandung unsur mujizat ketika seseorang mengalaminya. Sejatinya, kelahiran baru adalah proses natural yang bisa dipahami secara logika. Untuk mengalami kelahiran baru ini seseorang harus mengalami pertumbuhan pengertian terhadap kebenaran, pertobatan yang terus menerus sampai berkeadaan menjadi tidak sama dengan dunia ini.
Perubahan itu menjadi permanen bila disertai dengan pengalaman hidup yang selalu menuruti segala kehendak Tuhan dan taat hidup didalam kebenaran-Nya. Itulah sebabnya Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia agar semakin serupa dengan Yesus (Roma 8:28-29).
Orang yang “lahir baru” adalah orang yang telah memiliki konsep yang benar dan hidup sesuai dengan konsep kelahiran baru dalam air dan roh.
Orang yang telah lahir baru menyadari sepenuhnya bahwa ia menerima roh dari Allah sebagai makhluk kekal dari Allah dan akan kembali kepada Allah untuk mempertanggungjawabkan kehidupannya (Pengkhotbah 12:7; Roma 14:12; 2 Korintus 5:10).
Jika orang percaya benar-benar meresponi dan terus berjuang memenuhi panggilan untuk membawa dirinya masuk kedalam proses kelahiran baru ini maka pada waktu-waktu yang panjang ia akan menjadi manusia lain yang benar-benar berbeda dengan keadaannya sebelumnya.
Manusia lain itu adalah kehidupannya sebagai anak Allah yang senantiasa memancarkan terang, kebenaran dan kasih Kristus seperti yang pernah dikenakan oleh Tuhan Yesus ketika mengenakan tubuh daging seperti kita dua ribu tahun lalu.
Kalau seseorang tidak mengerti hakekat kehidupan sebagai anak tebusan yang harus memenuhi panggilan hidup melakukan kehendak Tuhan setiap hari, maka ia tidak akan mempersoalkan pertanggungjawaban hidupnya di hadapan Penciptanya.
Ia merasa bebas mengenakan gaya hidup dan konsep hidup apa saja yang disukai dan menyenangkan hatinya.
Orang yang hidup tanpa konsep yang benar ini pasti hidup tanpa tujuan yang benar.
Ia tidak tahu untuk apa artinya hidup itu diberikan.
Ia tidak peduli dari mana ia datang dan kemana ia akan pergi.
Seorang yang mengalami kelahiran baru membangun pengertian yang lengkap mengenai isi dan tujuan hidup ini, serta menyelenggarakan secara konkret sesuai dengan maksud tujuan manusia diciptakan.
Titik puncak kelahiran baru yang dialami seseorang akan membuatnya semakin menampilkan kehidupan yang pernah diperagakan oleh Tuhan Yesus pada waktu Ia mengenakan tubuh daging di bumi dua ribu tahun yang lalu.
Dengan demikian, pada dasarnya kelahiran baru bertujuan agar seseorang menjadi manusia lain yang mengenakan karakter Tuhan Yesus di dalam dirinya. Orang yang benar-benar mengalami kelahiran baru adalah orang-orang yang sangat luar biasa.
Keunggulan manusia seperti ini pasti akan dirasakan orang di sekitarnya.
Inilah yang membuat “kota yang terletak di atas bukit mustahil tersembunyi”, artinya
ketika orang percaya senantiasa menampilkan kehidupan yang membawa keharuman terang Kristus didalam kehidupannya maka orang lain yang melihat kehidupannya akan sulit membantah bahwa kebenaran yang sejati hanya dapat ditemukan didalam Tuhan Yesus dan Injil-Nya.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa bila seseorang tidak semakin berkeadaan seperti Kristus, dan tidak memiliki perjuangan untuk semakin serupa seperti Dia telah hidup, maka ini berarti ia belum mengalami kelahiran baru seperti yang dikehendaki oleh Tuhan.
Sebab hidup yang lahir baru adalah konsep hidup yang mengalami pembaharuan pikiran yang terus diubahkan secara terus menerus kearah hidup yang tidak lagi serupa dengan dunia ini, yang kesukaannya adalah melakukan kehendak Tuhan dan menyelesaikan pekerjaan-Nya, yang kehidupannya selalu mengenakan pakaian yang baru yaitu menjadi manusia baru yang memiliki sikap hidup yang menyerupai gambaran Tuhan Yesus Kristus.
Roma 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar