Kamis, 17 November 2016

KESERIUSAN MENJADI ANAK-ANAK ALLAH


Yohanes 8:31-32
31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

Proses menjadi murid Tuhan sama artinya dengan proses menjadi anak-anak Allah.
Sebutan sebagai anak-anak Allah adalah suatu keberadaan dan tidak secara bisa otomatis dilekatkan bagi orang yang tidak serius mengejar keberadaan sebagai anak-anak Allah.
Keseriusan kita sebagai anak-anak Allah mengharuskan kita memperdalam pengenalan akan Dia, yang dibangun melalui belajar dan mengenakan kebenaran Firman Tuhan dan memiliki kehidupan doa pribadi yang dibangun setiap hari dengan Tuhan.
Tentu juga melalui persekutuan dengan orang yang takut akan Tuhan, merindukan Tuhan dan sungguh-sungguh menyadari bahwa hidup ini hanya untuk mengabdi kepada-Nya.
Demi hubungan yang harmonis dengan Tuhan, kita harus menyerahkan apapun yang ada pada kita bagi Tuhan, sampai kita benar-benar dapat berkata dan mengakui didalam hati "tak ada yang kuingini selain berkenan dihadapan Tuhan" dengan ini kita menjadikan Tuhan segalanya dan harta hidup kita satu-satunya didalam hidup ini.

Harga keseriusan kita mengikut Tuhan Yesus adalah segenap hidup kita, tanpa ada yang disisakan.
Dengan demikian Kekristenan yang sejati adalah seluruh hidup kita.
Percaya kepada Tuhan Yesus, berarti hidup kita dibeli oleh Tuhan untuk hidup didalam penurutan terhadap kehendak-Nya.
Petrus membahasakan hal ini dengan pernyataan : "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat"(1 Petrus 1:18-19).
Dan Paulus membahasakan hal ini dengan kalimat: Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (1 Korintus 6:20).

Olehnya kita harus memberi diri sepenuhnya menjadi orang Kristen yang benar dihadapan Tuhan dan serius membangun dari hari ke hari mengejar keberadaan sebagai anak-anak Allah yang berkenan dihadapan Tuhan.
Kekristenan bukanlah sambilan, Kekristenan adalah segenap hidup yang serius menjadikan Tuhan sebagai tempat perhentian artinya hidupnya tidak lagi mengejar segala sesuatu yang sia-sia yang disediakan oleh dunia ini namun yang kesukaannya adalah merenungkan Firman Tuhan siang dan malam, hidup didalam penurutan kehendak-Nya. Keseriusan dengan Tuhan ditandai dengan kesediaan kita untuk mengenakan manusia baru sebagai anak-anak Allah yang selalu mengawasi atau memperhatikan pertumbuhan rohaninya hingga serupa seperti Tuhan Yesus, hidup yang selalu mengikuti jejak-Nya.
Pertumbuhan rohani sama artinya dengan penyempurnaan karakter kita dihadapan Tuhan.

Untuk pendewasaan atau pertumbuhan karakter kita seperti Kristus, ada perangkat yang harus kita perhatikan.
Pertama adalah Firman Tuhan.
Firman Tuhan inilah yang sebenarnya merupakan kunci penting dalam kelahiran baru dan pertumbuhannya.
Firman Tuhanlah makanan yang menghidupkan dan menumbuhkan.
Dari rentetan Fiman yang didengar, maka tumbuhlah atau terbentuklah kesadaran mengenai kebenaran yang berasal dari Tuhan.
Kebenaran inilah yang memerdekakan (Yohanes 8:31-32).
Kesadaran akan kebenaran inilah yang membuat seseorang mengalami kelahiran baru.
Dalam pembacaan di Yohanes 8:31-32 ini, yang harus diperhatikan adalah kata "tetap", kata ini dalam teks aslinya adalah "Meineete" yang berarti terus menerus.
Firman Tuhan harus didengar secara terus menerus dan tidak boleh berhenti dan harus dapat dimengerti secara lengkap sebab berangkat dari sini pengertian seseorang terhadap kebenaran Tuhan akan terbuka dan pengertian inilah yang menentukan sikap hidup seseorang dan seluruh pandangan hidupnya untuk berjalan didalam kehendak Tuhan.
Pencarian kita yang tanpa henti dalam pengenalan akan Allah akan dipandu oleh Roh Kudus demi pemberitaan Firman yang disambut oleh seseorang.
Selanjutnya, Firman Tuhan yang didapat akan membuka pikiran untuk mengerti kebenaran, dan kebenaran itulah yang akan memerdekakan.
Proses ini juga sama artinya dengan proses “metamorfouste”.

Hal yang kedua supaya proses untuk pendewasaan atau pertumbuhan karakter kita seperti Kristus adalah Penyangkalan diri setiap hari.
Penyangkalan diri adalah perjuangan berat, pergumulan yang menyita seluruh kehidupan kita.
Ini lebih dahsyat dari peperangan manapun.
Karena mahalnya perjuangan penyangkalan diri ini maka buahnya akan menghasilkan hidup yang kekal yang nilainya tiada terhingga.
Selama ini banyak orang menganggap penyangkalan diri suatu proses yang mudah dan otomatis terjadi setelah orang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus. Itu konsep yang salah.
Pandangan ini terlampau menyederhanakan penyangkalan diri sebagai sikap menolak perbuatan yang melanggar hukum dan tidak sesuai dengan etika dan norma; padahal menyangkal diri adalah usaha terus-menerus untuk memenuhi dan melakukan apapun yang Tuhan inginkan baik melalui hukum-hukum yang tertulis maupun secara langsung melalui pimpinan Roh Kudus.
Olehnya untuk mengerti apa yang dapat memuaskan hati Tuhan itu tidak cukup diwakili oleh huruf-huruf hukum dan peraturan. Orang harus memiliki kecerdasan roh dan kepekaan untuk dapat mengerti kehendak Tuhan, apa yang baik, yang menyenangkan-Nya dan yang sempurna.
Untuk hal ini harus ada usaha yang sangat serius dan penuh perjuangan untuk melepaskan segala keterikatan manusia lama, memberi diri dibentuk oleh Tuhan mengenakan manusia baru dan terus memelihara persekutuan dengan Tuhan setiap waktu.
Proses penyangkalan diri tentu harus selalu didukung keseriusan kita menggali dan memahami kekayaan Injil untuk mengerti kebenaran-kebenaran. Pengertian akan kebenaran-kebenaran itu yang akan mencerdaskan kita dan mempertajam kepekaan kita untuk mengerti kehendak Tuhan.

Mengerti kebenaran Tuhan dan mempertajam kepekaan tidak bisa diraih dalam sekejap, membutuhkan sebuah proses bertahap yang sangat ketat. Kita harus menganggap bahwa memahami kebenaran Tuhan sebagai kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan ini.
Selain belajar kebenaran terus-menerus, kita harus menyediakan waktu untuk menyendiri dengan Tuhan, agar kita dapat menyerap kehadiran Tuhan yang memberi hikmat.
Dalam perjumpaan tersebut pasti Tuhan berbicara, dan kita mendapat nasehat yang sangat kuat.
Momentum ini tidak bisa digantikan dengan apa pun.
Melalui perjumpaan pribadi tersebut kita akan mengalami pengalaman-pengalaman luar biasa, yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata kepada orang lain.

Berjuanglah memenuhi panggilan kita sebagai anak anak Allah yang serius membentuk karakter Kristus yang sejati didalam hidup yaitu melalui perjuangan yang tiada henti mengenal Pribadi-Nya, tinggal tetap didalam Firman-Nya, menyangkal diri setiap hari dengan didukung menggali kebenaran Alkitab secara ketat dan tiada henti membangun kehidupan doa perjumpaan yang terus-menerus dengan Pribadi yang Agung Tuhan kita Yesus Kristus.

Roma 8:17  Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar