Jumat, 03 Maret 2017

KESEDIAAN MELEPASKAN SEGALA IKATAN DUNIA


Pengkhotbah 3:1-2
1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.
2 Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;
 
Ada pertanyaan penting yang harus kita jawab hari ini yaitu :
Barang atau bagian apa dalam diri Saudara yang menurut Saudara berharga?
Uang atau harta, nama baik, harga diri, keluarga (anak, pasangan hidup), binatang peliharaan, lukisan atau barang antik bagi yang menyukai barang seni atau apa? Renungkan dengan serius.
Seberapa puas kita menikmatinya?
Berapa lama Saudara akan dapat menikmatinya?
Dan apa dampak atau akibat memiliki dan menikmati hal tersebut? Pertanyaan ini menggiring kita berpikir sehat, cerdas dan rohani. Dengan pertanyaan ini kita menemukan bahwa kepemilikan atas semua yang ada pada kita terbatas waktunya. Suatu saat harus ditinggalkan dan dilepaskan.
Selain itu, kenikmatan dan kepuasan menikmati apa pun di bumi ini sangatlah terbatas, baik kualitas, kuantitas dan durasi waktunya. Dan Alkitab sudah menyatakannya secara jelas.

Dilain pihak pertanyaan di atas bisa dianggap mengganggu kebahagiaan hidup kita atau sebaliknya bisa dipandang bisa menyempurnakan kebahagiaan hidup kita. Mengganggu berarti mengurangi perasaan bahagia atau mengganggu kesenangan karena diingatkan bahwa suatu saat apa yang kita miliki akan kita lepaskan dan ternyata segala sesuatu yang kita miliki serba terbatas dalam kenikmatan dan durasi masa menikmatinya.
Harus ditambahkan sebagai catatan di sini bahwa kalau seseorang tidak mengelola segala sesuatu yang ada padanya dengan benar, maka ia akan menjadi jerat yang membinasakan.
Ini berarti tidak membawa akibat yang positif dalam kekekalan, tetapi bisa membinasakan.
Dalam hal ini harta dan segala sesuatu yang ada pada seseorang seperti api, bisa menjadi teman atau lawan.
Pertanyaan di atas bisa menjadi kebahagiaan kita, kalau kita menyadari bahwa segala sesuatu yang telah kita terima itu berasal dari Tuhan guna dipercayakan kepada kita untuk di kelola dan digunakan untuk melayani Sang Maha Raja kita Tuhan Yesus Kristus, demi kepentingan Kerajaan Allah.
Hal ini membawa akibat kekal.
Dalam hal ini kita semakin mengerti pernyataan Tuhan Yesus yang menasehatkan untuk mengikat persahabatan dengan Tuhan dengan mempergunakan mamon yang tidak jujur (harta yang dipercayakan oleh Tuhan untuk kita kelola bagi kemulian-Nya) agar kita terbebas dari ikatan percintaan akan dunia ini, dan hanya Tuhan Yesus yang menjadi harta abadi yang bertahta selamanya didalam hati, pikiran dan kehidupan kita (Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi", Lukas 16:9).

Kita bersyukur oleh pertolongan Tuhan Yesus melalui Roh Kudus, kita dapat memperoleh hikmat dan mengerti bahwa segala sesuatu yang dianggap berharga oleh manusia dunia tidak selamanya bisa dinikmati dalam durasi waktu yang tanpa batas sebab segala sesuatu ada masanya.
Kita dapat menyadari sepenuhnya bahwa ternyata tidak ada sesuatu yang kita dapat genggam terus menerus pada waktu kita menutup mata selamanya.
Kita bersyukur, kita diberi Tuhan untuk mengerti bahwa tidak ada Harta dan Sahabat sejati dalam dunia ini, selain Tuhan Yesus sendiri.
Seiring dengan satu persatu hari, minggu, bulan dan tahun yang harus kita tinggalkan atau kita lepaskan, demikian pula kita dapat belajar menanggalkan segala sesuatu yang ada pada kita. Sampai akhirnya hasrat kita hanya tertuju pada Tuhan dan Kerajaan-Nya.
Sebab tanpa kita bersedia melepaskan segala ikatan yang dianggap berharga yang berasal dari dunia ini maka kita tidak dapat digarap dan menjadi murid Tuhan Yesus (Lukas 14:33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku).
Harus diakui semakin banyak seseorang merasa memiliki sesuatu, semakin berat dan sukar melepaskannya.
Tentu hal ini tergantung pada sikap hati. Ada orang yang memiliki sedikit, tetapi juga sukar melepaskannya karena menganggapnya banyak.
Tetapi logikanya, semakin orang memiliki banyak, semakin sukar ia melepaskannya, sebab semakin terasa berat dan sakit kalau ia harus melepaskannya.
Inilah yang dimaksudkan Tuhan Yesus dengan pernyataan: lebih mudah seekor unta masuk lobang jarum daripada orang kaya masuk surga (Maskus 10:25).
Dalam hal ini kita diingatkan agar kita tidak berharap kepada sesuatu yang tidak pasti (1Timotius 6:17-19).

Tuhan Yesus berkata kita tidak dapat mengabdi kepada Tuan, itu artinya hanya kepada Tuhan hati kita harus terarah, sebab dimana ada harta yang kita anggap paling berharga disitulah hati kita berada.
Oleh sebab itu Tuhan Yesus hendak menunjuk dalam hidup orang percaya tidak boleh ada harta yang dianggap paling berharga selain Tuhan Yesus sendiri.
Tipu muslihat iblis untuk membinasakan manusia akan terus berlansung selama bumi ini masih ada, manusia akan dibujuk untuk terikat dan melekatkan hatinya kepada harta materi dan segala sesuatu yang berasal dari dunia.
Iblis membuat manusia terikat begitu rupa dengan segala sesuatu yang membuat mereka tidak bersekutu dengan Tuhan secara benar.
Inilah yang disebut Alkitab dengan percintaan dunia. Dalam hal ini bukan berarti kita harus menjadi orang miskin atau memberikan uang semuanya kepada pendeta atau gereja atau menyuruh anak-anak harus jadi pendeta.
Tuhan menghendaki kita untuk cakap dan serius mengelola hati agar tidak sarat dengan pesta pora dan kemabukan, artinya tidak lagi memiliki keterikatan dengan dunia sampai kehilangan kesadaran rohani (Markus 10:21-22). Tidak terikat dengan sesuatu inilah yang disebut sebagai perawan suci (2 Korintus 11:1-4).
Perawan suci dalam bahasa aslinya adalah partenon hagneen (unmarried daughter), seperti wanita yang tidak mengikat tali perkawinan dengan pria. Pertanyaan yang harus kita jawab dengan jujur hari ini adalah apakah kita masih memiliki ikatan dengan sesuatu selain dari pada Tuhan?

Tanpa disadari banyak orang telah menjual diri dengan mengikatkan diri dengan pasangan lain selain Tuhan. Dalam hal ini penulis kitab Ibrani menasehati kita dalam Ibrani 12:16-17 yang tertulis demikian :
16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Ironisnya, justru semangat zaman hari ini menunjukkan ada injil yang lain yang merangsang orang Kristen mengasihi dunia dengan teologi kemakmurannya bahkan hal ini diajarkan oleh beberapa orang yang mengaku hamba Tuhan. Mereka juga mendoakan jemaat agar diberkati dengan berkat jasmani tanpa mengajar bagaimana terlepas dari ikatannya. Sehingga tanpa sadar mereka mengadakan ikatan perjanjian dengan dunia.

Seorang yang membuat perjanjian dengan dunia ini ditandai dengan perasaan menghargai sesuatu atau seseorang lebih dari penghargaannya terhadap Tuhan. Jadi sangatlah bijaksana Pemazmur yang mengatakan bahwa selain Tuhan tidak ada yang diingini di bumi (Mazmur 73:25-26).
Ini sejajar dengan apa yang diuraikan Paulus dalam Filipi 3:7-11, bahwa segala sesuatu yang dulu dipandangnya berharga dan dianggapnya sebagai nilai atau kebanggaan, sekarang dianggap seperti sampah dan tidak bernilai, setelah ia mengenal Tuhan Yesus dan bersedia memiliki Yesus dengan melepaskan semuanya.
Perlu waktu untuk proses pelepasannya, tetapi harus diusahakan dan diperjuangkan dengan sungguh-sungguh dengan tanpa batas mengkonsumsi kebenaran Firman Tuhan dari waktu ke waktu secara ketat.
Dalam hal ini hanya dengan penerimaan hidup didalam kebenaran Firman Tuhan yang dapat memerdekakan (Yohanes 8:31:32).
Inilah tujuan yang seharusnya menjadi pelayanan gereja dimana gereja berperan aktif memberikan pengajaran Firman yang murni yang dapat membuka mata rohani orang-orang untuk hanya mengikatkan dirinya hanya kepada Tuhan Yesus dan kerajaan-Nya.
Dengan demikian akhirnya dilahirkan orang-orang yang hatinya tidak terbelenggu oleh keindahan dan pecintaan akan dunia ini sama sekali sehingga terlahir orang-orang yang dibentuk sebagai perawan suci yang siap menyongsong kedatangan Tuhan Yesus.

Yohanes 8:31-32
31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar