Selasa, 21 Maret 2017

MENGENAL ARTI KEKAYAAN KRISTUS


2 Korintus 8:7-9
7 Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.
8 Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah, melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasih kamu.
9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.

Alkitab mengatakan bahwa oleh karena kita, Tuhan Yesus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kita menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
Salah besar bila kita memaknai kekayaan dalam teks ini sebagai kekayaan jasmani, sebab konteksnya sama sekali bukan masalah bendani. Lebih tegasnya, yang dimaksud dengan kekayaan tersebut adalah kekayaan dalam iman, perkataan, pengetahuan mengenai kebenaran, kesungguhan untuk membantu, dan kasih terhadap pelayanan pekerjaan Tuhan (ayat 7). Inilah sejatinya yang harus menjadi Tujuan kehidupan Kristiani yang murni, yang benar dan berkenan dihadapan Tuhan.

Jadi kekayaan di sini adalah berkat rohani atau harta sorgawi yang disediakan bagi kita untuk mempersiapkan kita memasuki Kerajaan Tuhan Yesus Kristus.
Kata “menjadi miskin” di sini teks aslinya adalah (ptōkhévō) yang berasal dari akar kata (ptōkhós) yang berarti “orang yang tidak memiliki apa pun”. Kata ini pula yang digunakan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 5:3, “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah…”
Tuhan Yesus, Allah yang Mahamulia itu telah menjadi manusia dalam kesederhanaan, bukan dalam kemahakayaan-Nya. Itu dilakukan-Nya agar manusia bisa memiliki kehidupan yang berkualitas tinggi sebagai anak-anak Allah yang berkodrat ilahi, hal ini tentu bagi mereka yang mau menerima dan menyambut panggilan-Nya.
Mereka yang menerima-Nya dan mengenal serta menggelar hidup didalam keselamatan yang sejati dilayakkan memasuki Kerajaan Surga; tandanya adalah tujuan hidupnya sudah diarahkan kepada kerajaan surga, tentu orang seperti ini akan terus bertumbuh didalam pengenalan akan Tuhan (selalu mencari apa yang Tuhan kehendaki untuk dilakukan), setiap perkataan yang keluar dari mulutnya adalah perkataan kudus dan benar, memiliki kesediaan hidup didalam kebenaran yang Injil ajarkan serta peduli dan memiliki tindakan pelayanan kasih bagi sesamanya.

Sekali lagi ditegaskan bahwa kekayaan dalam ayat ini bukan kekayaan jasmani atau materi.
Pemelesetan ayat tersebut ke arah kekayaan jasmani/kemakmuran berkat jasmani sangatlah berbahaya sebab bisa menjauhkan orang Kristen dari kebenaran Injil yang sejati.
Akibatnya fokus orang Kristen tidak lagi kepada Tuhan Yesus dan Kerajaan-Nya, melainkan kepada kemakmuran berkat jasmani yang pasti orientasinya adalah untuk kepuasan dan kepentingan pribadinya.
Dengan menyatakan ini bukan berarti kita tidak membutuhkan berkat jasmani.
Kita tetap membutuhkannya namun hal tersebut bukanlah sebagai tujuan hidup kita, namun sebagai sarana kita untuk mengabdi kepada Tuhan Yesus dan kerajaan-Nya, menjadi saksi-Nya yang efektif dan dapat menjadi berkat, menjadi terang yang menyatakan kebenaran-Nya ditengah-tengah dunia ini.
Oleh sebab itu kita harus bekerja keras dan memaksimalkan seluruh potensi yang ada pada kita guna memenuhi tanggung jawab pengabdian kita kepada Tuhan.
Sebagai Bapa yang memelihara kita dengan sempurna, Tuhan pasti memberkati dan selalu membuka jalan untuk kehidupan nafkah jasmani kita.
Kini yang perlu kita fokuskan dan pikirkan adalah bagaimana dapat menyerap berkat rohani sebanyak-banyaknya.
Perlu diingat berkat rohani tidak bisa diberikan oleh siapa pun, kecuali oleh Sang Juruselamat yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Tuhan Yesus menjadi manusia dalam kesederhanaan, agar kita diingatkan bahwa kebutuhan jasmani bukanlah tujuan penebusan-Nya melainkan Tuhan menghendaki kita dipenuhi kekayaan rohani yaitu kekayaan dalam segala kelimpahan iman, perkataan, pengetahuan mengenai kebenaran Injil kerajaan sorga, kesungguhan untuk membantu, menjadi berkat bagi sesama, dan kasih terhadap pelayanan pekerjaan Tuhan.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar