Kamis, 18 Mei 2017
MEMBANGUN MEZBAH PRIBADI BAGI TUHAN
Ibrani 13:15
Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
Pelayanan tanpa batas juga harus dalam bentuk perjumpaan dengan Tuhan.
Dalam perjumpaan tersebut anak-anak Allah bukan hanya menyampaikan suatu permohonan, tetapi memuji dan menyembah Tuhan secara pribadi. Hal ini harus dilakukan setiap orang Kristen tanpa kecuali.
Setiap hari, di tengah-tengah segala kesibukan dan tugas-tugas kehidupan untuk keluarga, pekerjaan dan lain sebagainya, seorang anak Allah harus membangun mezbah pribadi bagi Tuhan. Inilah perjumpaan penting yang tidak boleh dihindari atau ditiadakan.
Ini lebih berharga dan lebih penting dari segala urusan lainnya. Mezbah pribadi bagi Tuhan adalah kegiatan yang mutlak harus diadakan setiap hari dan tidak boleh ditunda. Waktu yang tersedia harus memadai (minimal 30 menit). Dari waktu 30 menit, nanti berkembang menjadi lebih lama.
Semakin mengalami keindahan dalam perjumpaan dengan Tuhan, maka semakin membutuhkan atau menuntut waktu lebih lama. Perjumpaan dengan Tuhan itu bisa berupa mezbah doa pribadi di mana kita meneduhkan jiwa untuk merenungkan kebaikan-kebaikan dan kebenaran-kebenaran Tuhan. Inilah saat di mana kita merenungkan eksistensi Tuhan dan kebesaran-Nya yang tiada tara.
Pada perjumpaan dengan Tuhan tersebut, kita harus belajar memuji Tuhan dengan buah bibir yang memuliakan nama-Nya serta menyembah Dia (Ibrani 13:15). Hati kita harus ditundukkan untuk menyembah Tuhan.
Inilah pelayanan pribadi bagi Tuhan yang tidak bersangkut paut dengan manusia lain.
Ini urusan atau relasi Tuhan dengan pribadi kita masing-masing. Mengembangkan pelayanan pribadi seperti ini sangat penting, sebab dari pelayanan pribadi kepada Tuhan dalam bentuk menyembah Allah, kita terus dapat mengembangkan perasaan cinta yang tulus kepada Allah.
Tetapi dalam hal ini harus dicatat, bahwa Allah kita bukanlah Allah yang hanya senang disanjung dan disembah dengan kata-kata di waktu-waktu tertentu.
Allah kita adalah Allah yang menghendaki kehidupan penyembahan kita harus sesuai perilaku hidup kita sehari-hari yang selalu dapat memancarkan kasih dan kebenaran Tuhan, bertindak sesuai seturut kehendak-Nya. Tentu kehendak Allah adalah kehidupan yang sesuai dengan pola kesucian-Nya.
Dalam hal ini kehidupan Tuhan Yesus adalah teladan kita satu-satunya yang menjadi model kehidupan yang dapat menyukakan hati Bapa di surga, karena telah sesuai dengan pola kesucian Tuhan.
Dari usaha menyediakan diri membangun mezbah pribadi untuk Tuhan tersebut banyak pengalaman adi kodrati yang melampaui akal pikiran dapat diperoleh. Sebuah pengalaman batin yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata kepada orang lain. Dari mezbah pribadi ini terjalin hubungan yang sangat erat dan eksklusif dengan Tuhan.
Inilah yang memicu kecintaan kita kepada Tuhan. Kecintaan kepada Tuhan merajut motivasi pelayanan yang murni bagi Tuhan yang kita tujukan bagi sesama.
Dengan demikian pelayanan pribadi kepada Tuhan dalam mezbah pribadi membangun pelayanan yang murni dan benar bagi sesama kita. Oleh sebab itu membangun mezbah pribadi bagi Tuhan harus merupakan kebutuhan yang sangat mutlak.
Seorang pelayan jemaat yang memiliki perjumpaan pribadi dengan Tuhan dan melakukan pelayanan pribadi kepada-Nya dalam bentuk penyembahan yang benar dari hati ke hati, maka keintimannya kepada Tuhan akan nampak dari getar ketulusan doanya, hidupnya yang selalu meneladani Kristus, kasihnya yang tulus kepada sesama dan kuasa dalam pelayanan ketika menghadapi kuasa kegelapan dengan segala manifestasinya.
Bagaimanapun, kualitas seseorang yang berjumpa dengan Tuhan setiap hari akan terpancar jelas dalam kehidupan sehari-hari dimana ia selalu dengan ketat menjaga kesucian hatinya, ucapannya, tindakannya agar tetap searah dengan pikiran dan perasaan Kristus, dapat menjadi berkat bagi sesamanya, dan tanpa batas menampilkan wajah Tuhan Yesus didalam seluruh sikap hidupnya.
Kolose 3:16-17
16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar