Selasa, 30 Mei 2017

PENGERTIAN MENDAHULUKAN KERAJAAN ALLAH



Matius 6:31-34
31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Banyak orang Kristen salah memahami maksud kalimat “mendahulukan Kerajaan Allah” yang dikatakan Tuhan di dalam Matius 6:33.
Banyak pendeta dan pembicara Kristen yang menjadikan ayat ini sebagai cara untuk memperoleh pemenuhan kebutuhan jasmani. Diajarkan oleh mereka bahwa kalau seseorang “mendahulukan Kerajaan Allah”, maka Tuhan akan mengupahi atau mempahalai dengan berkat jasmani. Mencari Kerajaan Allah diartikan sebagai rajin ke gereja dan memberi dukungan terhadap pelayanan gereja.
Itulah sebabnya tidak sedikit orang bergereja hanya untuk mendapat “tambahannya”, yaitu berkat pemenuhan kebutuhan jasmani. Pemahaman yang salah ini menyesatkan, sehingga banyak orang tidak menangkap makna original/makna yang sebenarnya ucapan Tuhan Yesus ini.
Kesalahan ini telah berlangsung lama sekali, sehingga dampaknya adalah telah terbentuk bangunan berpikir yang salah dalam hidup banyak orang Kristen. Kesalahan ini sangat berakibat fatal, sebab mengakibatkan orang malah tidak menemukan Kerajaan Allah tersebut. Mata hati mereka gelap dan tidak melihat kemuliaan dari Kerajaan Allah.

Untuk memahami makna yang benar dari pernyataan Tuhan tersebut, harus terlebih dahulu melihat konteks di mana ayat ini terletak. Konteks ayat ini adalah perkataan Tuhan Yesus mengenai kekhawatiran.
Tuhan mengajarkan agar orang percaya tidak boleh memiliki kekhawatiran negatif sehingga usaha memenuhi kebutuhan jasmani mengalahkan atau melampaui panggilan untuk mengumpulkan harta di surga, mempertajam pengertian mengenal kebenaran dan mengabdi kepada Tuhan (Matius 6:19-24).
Jika masalah hal makan dan minum lebih diutamakan, maka banyak orang mengabaikan panggilan yang penting yang memiliki dampak kekal tersebut sehingga mereka digolongkan sebagai orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal ini tidak boleh terjadi.
Berkenaan dengan hal ini kita perlu memeriksa Matius 6:32, di mana terdapat pernyataan yang harus dipahami dengan benar sebelum mengupas Matius 6:33.
Dalam Matius 6:32 Tuhan Yesus berkata: Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Apa yang dicari mereka? Kehidupan jasmani dan kelangsungannya yang sementara. Sedangkan orang percaya harus memfokuskan diri pada obyek lain, yaitu Kerajaan Surga.

Berkaitan dengan hal ini Paulus mengatakan bahwa " Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus (Roma 14:17).
Kerajaan Allah memiliki pengertian pemerintahan Allah hari ini melalui Roh Kudus, dan perwujudannya secara fisik nanti di langit baru dan bumi yang baru.
Kalau fokus hidup orang percaya pada kehidupan hari ini dan kelangsungannya, yaitu bagaimana menikmati dunia sama seperti orang pada umumnya, maka berarti mereka termasuk orang-orang yang akan digolongkan sebagai tidak mengenal Allah dan bukan anggota keluarga Kerajaan Allah.
Anggota keluarga Kerajaan Allah adalah orang-orang yang hatinya tidak tertaruh lagi di dunia, tetapi berusaha hidup sesuai dengan pimpinan Roh Kudus dan fokus terhadap Kerajaan Tuhan Yesus yang akan datang.
Di sini letak perbedaan mencolok antara orang percaya dan mereka yang mengaku percaya namun peragaan hidupnya tidak menunjukkan percaya kepada Tuhan Yesus.
Dalam kenyataan kehidupan komunitas Kristen banyak mereka yang belum mengenal Allah. Hal ini nampak sekali dari cara hidupnya yang tidak mendahulukan mencari Kerajaan Allah yaitu soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Secara kulit atau kemasan luar mereka orang percaya atau anak-anak Allah, tetapi di dalamnya mereka orang yang tidak mengenal Allah. Inilah orang-orang Kristen yang akan ditolak oleh Tuhan Yesus pada saat kedatangan-Nya kelak (Matius 7:21-23).
Ini berarti kita harus dalam kesadaran penuh mendahulukan kerajaaan Allah dengan hidup dipimpin oleh Roh Kudus.
Seseorang yang hidupnya dalam pimpinan Roh Kudus akan terlihat jelas dalam peragaan hidupnya yang dapat mematikan segala keinginan dagingnnya, seluruh keinginannya hanya mengingini apa yang Tuhan ingini dan tidak mengingini apa yang Tuhan tindak ingini.

Kata penting yang harus diperhatikan dalam Injil Matius 6:33 (Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu).
Carilah, kata ini dalam teks aslinya adalah zeteite (Ζητεῖτε), dari akar kata zeteo (ζητέω), yang berarti mencari, menyelidiki, memeriksa, mempertimbangkan, mencoba untuk mendapatkan, keinginan untuk memiliki, berjuang untuk sesuatu tujuan).
Kalau Tuhan berkata “carilah” artinya ada suatu perjuangan dengan keras untuk memperoleh sesuatu. Sesuatu itu adalah Kerajaan Allah dan kebenarannya.
Kebenaran dalam teks ini adalah dikaiosune (δικαιοσύνη) yang artinya adalah kebenaran yang bertalian dengan tingkah laku, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan (Matius 5:20).
Berkenaan dengan hal ini Tuhan Yesus memang menghendaki agar orang percaya hidup secara luar biasa dalam peragaan kelakuan dihidupnya.
Hidup sebagai anggota keluarga Kerajaan Allah adalah berkelakuan secara luar biasa hidup didalam kasih, kekudusan dan kebenaran Allah. Jadi kita harus berjuang untuk menghadirkan pemerintahan Allah dalam kehidupan pribadi. Dengan hal ini seseorang dipersiapkan menjadi warga Kerajaan Surga yang baik dengan kualitas kebaikan yang telah ditampilkan atau diperagakan oleh Tuhan Yesus selama hidup-Nya.
Hal ini tidak mungkin dapat terwujud tanpa perjuangan yang keras mematikan seluruh sifat manusia lama dan kemudian hanya mengingini apa yang Tuhan ingini, mengabdikan diri secara penuh dan segenap hidup kepada kehendak Tuhan dan kerajaan-Nya saja.
Orang-orang yang mendahulukan Kerajaan Allah adalah orang-orang yang jangkauan pandangnya menembus batas.
Mereka melihat Kerajaan yang ada di balik kehidupan hari ini.
Seluruh tujuan hidup tidak lagi tertuju mencari  kesenangan dunia yang disebut sebagai kebahagiaan hidup, tetapi seluruh tujuan hidupnya hanya diarahkan kepada Tuhan dan Kerajaan-Nya, mengabdikan diri sepenuh-penuhnya kepada kehendak Tuhan, tunduk secara penuh hidup didalam pimpinan Roh-Nya.

Roma 14:17-18
17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar