Rabu, 24 Mei 2017

MENGHAYATI KEHADIRAN TUHAN


Mazmur 139:2-4
2 Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.
3 Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
4 Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN.

Sesungguhnya manusia itu tidak pernah bisa bebas. Manusia harus terikat.
Masalahnya adalah terikat kepada siapa, Tuhan atau iblis ?
Manusia yang mau terikat dengan Tuhan harus ada dalam kesadaran terus-menerus bahwa dirinya hidup di semesta yang diperintah oleh Tuhan, diri kita tidak lepas dari pandangan-Nya, Ia menyelidiki hati dan perbuatan setiap orang.  Oleh sebab itu manusia harus menghormati kehadiran Tuhan secara pantas.
Dengan demikian yang terpenting adalah mendahulukan Kerajaan Allah.
Di dalamnya termasuk belajar hidup dalam penghayatan bahwa kita hidup dalam pemerintahan Tuhan yang tidak kelihatan. Karena itu kita harus peduli hukum-Nya, kehendak-Nya dan rencana-Nya agar digenapi. Memang kita belum sempurna; untuk menjadi sempurna juga tidak bisa instan; tetapi menghayati kehadiran Tuhan adalah sangat perlu agar kita dapat bertumbuh dalam kesucian-Nya.

Ada beberapa hal yang akan kita alami dan rasakan bila menghayati kehadiran Tuhan dalam hidup ini.

Pertama, menghayati kehadiran Tuhan dalam hidup ini akan menghindarkan kita berbuat salah. Kita akan memiliki perasaan takut akan Tuhan yang sangat kuat, yang membuat kita berusaha untuk mencapai kesucian seperti yang dikehendaki oleh Bapa.

Kedua, menghayati kehadiran Tuhan akan membuat kita merasakan damai sejahtera-Nya dan terbebas dari perasaan takut, cemas, khawatir dan berbagai perasaan negatif lainnya sekalipun di bumi ini banyak bahaya yang tidak pernah kita duga. Orang yang mudah memiliki perasaan negatif umumnya kurang menghayati kehadiran Tuhan.

Ketiga, menghayati kehadiran Tuhan akan membuat hati kita selalu rindu memuliakan Tuhan. Kita tidak hanya memuliakan Tuhan sesaat pada waktu menyanyi di gereja, tetapi selalu memuliakan dan menghormati Tuhan dengan benar dalam penghayatan terus-menerus hidup mengenakan kebenaran-Nya, kasih-Nya, kekudusan-Nya, sehingga hati kita selalu didapati murni, jujur dan tulus dalam segala hal apapun yang kita kerjakan.
Menghormati Tuhan berarti menyadari bahwa hanya Tuhan yang layak dihormati. Kita tidak perlu berusaha mencari penghormatan atau nilai diri dari siapa pun; maka kita pun akan bersikap rendah hati dan tidak sombong.

Keempat, menghayati kehadiran Tuhan akan mendorong kita selalu bernyala-nyala dalam pembelaan bagi pekerjaan Tuhan.
Dalam melayani Tuhan, kita akan memiliki sikap hati yang benar, murni dan tulus; tidak melayani karena menginginkan suatu upah atau hadiah baik materi, sanjungan, pujian atau yang lain.
Kebenaran ini tidak cukup hanya diaminkan, tetapi harus diperagakan sehingga benar-benar membuktikan bahwa kita menghayati kehadiran Tuhan dimanapun kita melangkah. Memperagakannya akan memberikan kekuatan batin yang luar biasa dalam diri kita.

Kita harus menghayati kehadiran Tuhan setiap saat agar kita terus dapat bertumbuh dalam kesucian-Nya dan memiliki sikap takut akan Tuhan secara benar dan secara pantas.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar