Selasa, 19 September 2017
MEMBACA TANDA-TANDA ZAMAN
Matius 24:4-8
4 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
6 Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
7 Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
8 Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.
Setiap manusia menghadapi resiko kekekalan dalam hidupnya yang singkat ini, sebab manusia adalah makhluk kekal. Oleh sebab itu manusia yang tidak mempertimbangkan hal ini adalah manusia yang bodoh, tidak berakal. Kesukaran-kesukaran hidup yang terjadi dewasa ini sebenarnya hendak mengajak manusia untuk berpaling kepada Tuhan dan mencari yang bernilai abadi. Dunia yang kita huni ini bukanlah dunia yang menjanjikan. Kebakaran hutan, menipisnya lapisan ozon, gejala-gejala alam yang aneh dan menakutkan, makin berkurangnya sumber kekayaan alam, krisis-krisis hidup manusia (ekonomi, moral, politik, keamanan yang berkaitan dengan ancaman nuklir dan senjata perang pemusnah lain), dan berbagai ancaman-ancaman terhadap kelangsungan hidup manusia seperti berbagai penyakit yang muncul tanpa ada terapinya dan lain sebagainya.
Hampir semua orang Kristen berpikir bahwa Tuhan Yesus datang ke dunia untuk memberi damai atas bumi ini, sehingga ada ketentraman di bumi. Tetapi sebenarnya tidak demikian. Kedatangan Tuhan Yesus ke bumi justru membawa goncangan atas bumi ini.
Oleh sebab itulah dalam Matius 10:34 Tuhan Yesus memberi pernyataan : "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
Sebelum Tuhan Yesus datang merebut kuasa di surga dan di bumi, iblis (lusifer) masih berkesempatan untuk bisa merebut dunia. Kedatangan Tuhan Yesus adalah untuk mengakhiri sejarah lusifer yang jatuh dan dunia ini. Dunia akan dibawa kepada keadaan yang terus bergolak sebelum zaman baru (Matius 24:8, akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru).
Dalam teks aslinya kata “permulaan penderitaan menjelang zaman baru” terjemahan dari arkhe odinon (ἀρχὴ ὠδίνων). Hal ini menunjuk penderitaan sebelum seorang ibu melahirkan anak (the pain of childbirth). Tidak akan ada zaman baru sebelum ada goncangan-goncangan. Kedatangan Tuhan Yesus melegalisir atau mensahkan adanya goncangan tersebut. Betapa konyolnya kalau seorang Kristen berpikir bahwa kedatangan-Nya ke dunia untuk memberi damai sejahtera di bumi seperti konsep damai sejahtera menurut anak-anak dunia (Lukas 12:49-56).
Bumi akan terus digoncang dengan berbagai goncangan yang membuat bumi tidak lagi menjadi hunian yang aman. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak Tuhan mengerti bahwa maksud kedatangan Tuhan Yesus semata-mata hanya untuk mempersiapkan mereka masuk Kerajaan-Nya. Jika seseorang tidak mau mengerti hal ini, berarti menolak keselamatan yang disediakan Tuhan. Hal ini sama seperti istri Lot yang menolak untuk memiliki langkah-langkah penyelamatan sesuai dengan kehendak-Nya.
Kedatangan Tuhan Yesus membawa manusia memasuki satu masa yang sangat istimewa, yaitu zaman anugerah. Anugerah di sini adalah keselamatan yang disediakan bagi orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Keselamatan tersebut adalah dipulihkannya hubungan manusia dengan Allah, karakter manusia diperbaharui dan perkenanan Tuhan menjadikan manusia pewaris Kerajaan Allah, dimuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Di zaman anugerah ini keselamatan tersebut ditawarkan. Bagi orang yang menerima keselamatan itu, yaitu percaya secara benar dengan mengikuti jejak-Nya, baginya tersedia kemuliaan bersama dengan Yesus dalam Kerajaan-Nya. Ini adalah masa di mana manusia dimungkinkan menjadi corpus delicti.
Zaman anugerah sebenarnya juga sama artinya dengan zaman akhir. Zaman akhir adalah zaman yang memiliki rentang waktu dari kenaikan Tuhan Yesus ke surga sekitar tahun 30 Masehi sampai kedatangan-Nya yang kedua (yang entah kapan?).
Ini bukan saja akhir zamannya manusia, tetapi juga akhir zamannya Iblis (Iblis telah eksis selama entah berapa juta atau milyar tahun). Kemenangan Tuhan Yesus di kayu salib dan kebangkitan-Nya mengakhiri riwayat Lusifer yang jatuh itu.
Di zaman anugerah ini bukan berarti hidup manusia menjadi lebih nyaman dan dunia lebih aman, tetapi sebaliknya, justru hidup manusia menjadi tidak nyaman dan dunia tidak menjadi aman.
Di waktu zaman anugerah atau zaman akhir ini, dunia akan dibawa kepada pergolakan-pergolakan yang hebat. Justru pergolakan tersebut menandai akan datangnya zaman baru. Pergolakan-pergolakan yang hebat itu dinyatakan Tuhan Yesus dalam Matius 24: 6-8.
Berkenaan dengan hal ini maka Rasul Petrus memberitahukan kepada orang percaya bahwa bumi ini akan dihancurkan oleh Tuhan dengan nyala api yang maha dashyat.
Rasul Petrus menasihatkan agar orang percaya harus memfokuskan pengharapan hidupnya hanya kepada hari kedatangan Tuhan menyatakan diri-Nya (1 Petrus 1:13-16) serta terus menggelar peragaan hidup yang semakin kudus, tak bercacat dan tak bernoda.
Inilah ciri hidup orang percaya yang berjaga-jaga yang menantikan kedatangan Tuhan Yesus.
2 Petrus 3:10-14
10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
11 Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
12 yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
14 Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.
Tuhan berkata: “Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak” (Matius 16:1-4).
Pernyataan ini memberi petunjuk bahwa sebagaimana seseorang dapat mengenali cuaca dengan tanda-tanda yang ada, demikian pula seorang anak Tuhan harus dapat menemukan tanda-tanda zaman untuk mengerti saat-saat penting dunia. Tuhan sengaja menunjukkan tanda-tanda tersebut kian jelas, supaya anak-anak Tuhan dapat bersiap-siap. Dengan mengenali saat-saat penting tersebut kita dapat mengambil tindakan-tindakan yang perlu (Matius 24:45-51). Dewasa ini terdapat orang percaya yang tidak melakukan kehendak Bapa.
Celakalah dia kalau Tuannya datang pada saat di mana ia harus bekerja, tetapi ternyata tidak melakukan tugasnya dengan baik.
Tanda-tanda zaman yang kita dapat baca ini akan menggerakkan kita untuk melakukan tindakan yang penting atau berjaga-jaga. Kalau Tuhan belum datang beberapa puluh tahun ke depan, jika menutup mata selamanya kita masing-masing juga harus menghadap Bapa mungkin beberapa jam kedepan, esok hari atau lusa. Siapkah saudara?
Situasi dunia yang jahat hari ini menunjuk agar kita dapat membaca tanda-tanda zaman atau tanda-tanda hari kedatangan Tuhan Yesus yang semakin mendekat.
Situasi dunia yang jahat hari ini dimaksudkan agar membawa kita lebih memandang Tuhan, mempersiapkan diri memasuki zaman baru di langit baru bumi baru di Kerajaan Tuhan Yesus dan menantikan hari penghakiman Allah yang semakin mendekat; di mana semua orang akan memperoleh apa yang patut diterimanya.
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar