Sabtu, 23 September 2017

PEMAHAMAN TUBUH SEBAGAI BAIT ROH KUDUS


1 Korintus 6:19-20
19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Rasul Paulus mengingatkan jemaat Korintus, bahwa dahulu status mereka adalah memang orang berdosa, tetapi sekarang status mereka adalah milik Kristus yang telah dikuduskan dan dibenarkan dalam Yesus Kristus melalui karya penebusan Tuhan diatas kayu salib.
Olehnya konsekuensi dari perubahan status itu adalah:
Pertama mereka harus meninggalkan dosa-dosanya yang dahulu dengan segala keterikatannya, dalam hal ini orang percaya harus keluar dari cara hidup manusia lamanya.
Kedua, melakukan segala hal bukan berdasarkan keinginan sesuka hatinya namun selalu melibatkan dan mempertimbangkan perasaan Allah atas setiap tindakannya.
Standar yang baru ini bukan mempermasalahkan halal atau haram, tetapi apakah yang mereka lakukan itu berguna bagi dirinya dan memuliakan Tuhan?
Peringatan ini diberikan agar orang percaya tidak memberikan diri untuk diperhamba oleh apa pun.
Tuhan Yesus telah mati untuk menebus orang-orang yang percaya kepada-Nya secara utuh.
Itu sebabnya orang percaya tidak boleh lagi menyerahkan tubuh yang sudah menjadi milik Kristus kepada kehidupan yang didasarkan hidup suka-suka sendiri dan bertentangan dengan kehendak Allah.

Firman Tuhan mengatakan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus (1 Korintus 6:19-120).
Hal ini jelas mengindikasikan bahwa kita tidak berhak lagi menggunakan bait Roh Kudus ini untuk kepentingan apa pun selain untuk kepentingan Tuhan. Kepentingan Tuhan adalah Tuhan dapat menampilkan diri-Nya di dunia dengan menggunakan tubuh kita ini.
Ini bukan sesuatu yang sederhana dan mudah, sebab masih banyak orang Kristen yang masih tidak menyadari bahwa hidupnya sepenuhnya sudah dimiliki oleh Tuhan sehingga hal ini mengakibatkan nyaris tidak ada orang yang menggunakan seluruh gerak hidupnya dalam hal ini seluruh tubuhnya menjadi alat peraga Tuhan untuk menampilkan karakter-karakter anak-anak kerajaan sorga yang serupa dan segambar dengan-Nya.

Menjadi bait Roh Kudus artinya tubuh menjadi tempat atau alat Tuhan dimana seseorang selalu memberi diri setiap saat dipimpin oleh Roh Kudus guna memperagakan kehidupan Pribadi Yesus yang pernah hadir dua ribu tahun yang lalu.
Tetapi hal ini tidak bisa terjadi kalau orang tersebut tidak bisa diajak untuk menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada kehendak Tuhan yang hendak memimpin dan membentuk hidupnya.
Roh kudus tidak memaksa seseorang untuk dipimpin oleh-Nya.
Kalau seseorang tidak rela tubuhnya dipimpin dan dikuasai Roh Kudus untuk memperagakan teladan kehidupan yang pernah ditampilkan Tuhan Yesus, maka Roh Kudus tidak memaksanya sama sekali.
Ini berarti orang Kristen tersebut tidak pernah menyerahkan tubuhnya kepada pemilik-Nya, yaitu Tuhan Yesus yang telah membelinya.
Hal ini juga menunjukkan bahwa orang Kristen tersebut tidak bersedia ditebus oleh darah Tuhan Yesus.

Kalau seseorang tidak rela ditebus oleh darah Tuhan Yesus, berarti tubuhnya tidak menjadi milik Tuhan.
Ini berarti ia masih memiliki dirinya sendiri, sebenarnya dengan sikap seperti ini ia telah memberontak terhadap Tuhan.
Tuhan Yesus berkata: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah” (Matius 22:21).
Kata "berikanlah" teks Yunaninya adalah apodidomi, yang artinya "serahkanlah kembali".
Sesuatu yang di atasnya ada gambar dan tulisan kaisar adalah dinar yang harus dikembalikan kepada kaisar, tetapi sesuatu yang di atasnya ada gambar dan tulisan Allah adalah dimana manusia dengan segenap hatinya harus menyediakan diri dengan sukarela dan sukacita cita memberikan segenap gerak tubuhnya untuk menuruti dan melakukan segala kehendak Tuhan.

Tuhan yang menciptakan manusia, Tuhan juga yang berhak mengambil kembali apa yang dimiliki-Nya.
Sebagaimana seseorang yang tidak membayar pajak kepada kaisar berarti melawan kaisar, demikian pula dengan seseorang yang tidak mengembalikan tubuhnya kepada Tuhan, berarti menolak hidup dalam penurutan terhadap kehendak Tuhan.
Ini juga berarti melawan Tuhan sebagai pemilik kehidupan.
Orang seperti ini belum menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan. Orang yang menerima Yesus sebagai Tuhan atau majikan, pasti merelakan tubuhnya untuk dimiliki dan dikuasai oleh Tuhan.

Banyak orang Kristen merasa bahwa dirinya sudah menjadi anak tebusan Tuhan, tetapi sebenarnya belum.
Firman Tuhan mengatakan: Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya (Galatia 5:24).
Ayat ini secara langsung hendak menunjuk barang siapa yang tidak bersedia menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya ia bukanlah milik Kristus dan ia bukanlah anak tebusan Tuhan.
Menyalibkan daging artinya bersedia tidak lagi menggunakan tubuhnya untuk kesenangan diri sendiri, tetapi untuk kesenangan Tuhan.
Ini berarti mestinya tidak ada yang kita lakukan dengan tubuh ini dari mata, telinga, mulut, tangan dan semua bagian tubuh kita yang lain serta panca inderanya di luar dari keinginan dan kehendak Tuhan.
Semua harus sesuai dengan selera Tuhan, semua gerak dari seluruh tubuh orang percaya harus selalu sepikiran dan seperasaan yang sama seperti Kristus.
Pengakuan orang percaya bahwa Yesus menjadi Tuhan atas hidupnya seharusnya bukan hanya dalam pengakuan mulut, tetapi kesediaan diri memperagakan secara nyata memberikan seluruh gerak tubuhnya menjadi alat dalam tangan Tuhan menampilkan pribadi yang kuat memperagakan hidup yang serupa dan segambar seperti Tuhan Yesus.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar