Minggu, 16 Oktober 2016
BERIMAN KEPADA TUHAN YESUS SECARA BENAR
Yakobus 2:20-22
20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Kehidupan Abraham tidak diatur oleh hukum, tetapi diatur oleh kehendak Allah. Tindakan penurutannya terhadap kehendak Allah inilah iman yang benar atau sejati.
Iman yang harus dimiliki oleh orang percaya adalah iman yang disertai dengan tindakan penurutan segala kehendak Allah dan bukan dengan iman yang hanya mengaku percaya saja.
Iman yang diekspresikan dengan tindakan melakukan segala kehendak Tuhan Yesus barulah iman yang menyelamatkan.
Kalau sekarang seseorang mengaku memiliki iman, tetapi tidak melakukan apa yang dikehendaki oleh Allah seperti yang dilakukan oleh Abraham berarti belum memiliki iman secara benar.
Yakobus menunjukkan bahwa Abraham dibenarkan bukan karena iman saja, maksudnya bukan iman dalam wujud perkataan saja tetapi iman dalam tindakan nyata (Yakobus 2:14- 26).
Ketaatan Abraham mempersembahkan Ishak anaknya menunjukkan imannya. Juga Rahab yang menyembunyikan pengintai Israel adalah tindakan iman.
Hal itu tidak diatur oleh taurat, tetapi kehendak Allah agar Rahab membela kepentingan-Nya.
Masyarakat Yerikho juga tahu bahwa bangsa Israel memiliki Allah yang luar biasa, tetapi mereka tidak berpihak kepada-Nya, tetapi Rahab bertindak berpihak pada Allah yang benar dan melakukan apa yang dikehendaki oleh Allah.
Olehnya Rahab dibenarkan oleh Allah karena tindakan imannya yang diekspresikan kedalam perbuatan yang menolong pengintai-pengintai Israel itu.
Kalau orang Kristen tidak memiliki tindakan yang ekstrem terhadap Tuhan (melakukan keinginan-Nya) sebagai ekspresi imannya berarti belum memiliki iman yang menyelamatkan.
Iman yang menyelamatkan adalah melakukan segala seuatu yang dikatakan oleh Tuhan Yesus, seperti Abraham melakukan segala sesuatu yang dikatakan oleh Allah.
Oleh sebab itu orang percaya harus mengerti dengan benar segala sesuatu yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus untuk dilakukan khususnya melakukan hukum kasih, menyangkal diri, memikul salib setiap hari, menjaga kekudusan hidup dan melaksanakan perintah amanat Tuhan Yesus untuk menjadikan semua umat manusia menjadi murid Tuhan Yesus dengan mengajarkan Injil pengajaran Tuhan Yesus secara lengkap hingga memiliki kehidupan yang serupa dengan gambar-Nya.
Inilah orang-orang mau menderita bersama-sama dengan Kristus dan sepenanggungan dengan diri-Nya.
Hanya orang-orang yang menderita bersama dengan Kristus yang akan dipermuliakan bersama dengan Tuhan Yesus didalam Kerajaan-Nya (Roma 8:17, 30 ; Filipi 3:10).
Menerima Tuhan Yesus sebagai Majikan yang dipatuhi berarti mengakui bahwa hidup kita telah dibeli untuk hidup bagi Tuhan Yesus dan bukan lagi hidup untuk diri sendiri, dengan demikian kita mengakui Dia lah Allah pemilik kehidupan dan pemilik segala kuasa di bumi dan di Sorga.
Ini barulah beriman yang benar kepada Tuhan Yesus.
Dalam hal ini yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus bukan hanya melakukan hukum, tetapi melakukan segala kehendak-Nya melalui pimpinan Roh Kudus setiap hari disepanjang waktu hidup kita.
Dalam perintah amanat agung kata "melakukan" dalam Matius 28:20 teks aslinya diterjemahkan "tereo" yang artinya juga (memperhatikan, menjaga, mengamati, menyelidiki, mematuhi).
Itulah sebabnya orang percaya harus belajar Injil secara lengkap, ini merupakan respons awal untuk memiliki keberimanan yang benar kepada Tuhan Yesus.
Hal ini tentu akan membuat kita memiliki kecerdasan roh yang berasal dari Tuhan.
Kecerdasan roh membuat seseorang peka untuk mengerti kehendak-Nya, yaitu apa yang baik, berkenan dan yang sempurna untuk dilakukan dengan penuh sukacita sebagai ekspresi keberimanan yang di benar dihadapan Tuhan kita Yesus Kristus.
Menjadi anak Allah berarti melakukan kehendak Bapa (Matius 7:21).
Tuhan Yesus tidak menerima orang yang mengaku percaya tetapi tidak berkelakuan seperti diri-Nya.
Tuhan Yesus mengatakan bahwa saudara-saudara-Nya adalah orang yang mendengar Firman Tuhan dan melakukan Firman itu atau menjadi pelaku Firman atau pelaku kehendak Allah (Lukas 8:21). Untuk menjadi anggota keluarga Allah, sesorang harus melakukan kehendak Allah dengan tanpa batas.
Tanpa syarat ini seseorang tidak akan menjadi anggota Kerajaan Allah.
Syarat ini bukanlah bernilai suatu jasa, tetapi sebagai “respon” kita terhadap kasih dan anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan kita Yesus Kristus.
Yakobus 2:18
Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar