Kamis, 13 Oktober 2016

MENYENANGKAN HATI TUHAN Roma 12:1-2


Roma 12:1-2
1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Menyenangkan hati Tuhan merupakan irama hidup orang percaya yang tidak boleh berhenti sampai kapanpun bahkan sampai di kekekalan.
Sering kita mengatakan bahwa kita mau menyenangkan hati Tuhan.
Banyak orang merasa sudah menyenangkan hati Tuhan dengan menjadi aktivis gereja dan berfokus didalam kegiatan gereja semata, ada juga yang berpikir dengan memberi uang dalam jumlah besar maka hal tersebut sudah dapat mewakili hidupnya dapat menyenangkan hati Tuhan.
Tentu hal ini bukanlah tolak ukurnya.
Dua hal utama yang harus dimengerti untuk menyenangkan hati Tuhan.
Hal pertama adalah, kita harus memahami dengan lengkap keseluruhan rencana Allah atas dunia ini.
Keseluruhan rencana Allah antara lain mengapa Allah menciptakan manusia, mengapa Allah berinkarnasi menjadi manusia dan turun ke dunia, apakah tujuan keselamatan yang Tuhan Yesus berikan dan lain sebagainya.
Seseorang tidak akan dapat menyukakan hati Tuhan tanpa mengerti kebenaran Alkitab secara tepat dan lengkap.
Di dalam keseluruhan rencana Allah tersebut kita sebagai umat pilihan Allah harus menemukan “grand design” Allah yang sangat luar biasa.
Orang Kristen yang mau menyenangkan hati Tuhan harus masuk dalam grand design Allah tersebut.
Grand design Tuhan tersebut adalah kesediaan menusia mengenakan filosofi hidup yang sama seperti Tuhan Yesus telah hidup, mengenakan kekudusan, ketaatan, kasih, kesetiaan yang sama seperti yang sudah diteladankan oleh Tuhan Yesus.
Jika tidak, ia tidak termasuk umat pilihan yang terpilih.

Kedua, kita harus memahami bagaimana memiliki sikap hati atau manusia batiniah yang benar dihadapan Tuhan.
Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah pemahaman yang akurat mengenai kebenaran Injil yang diajarkan oleh Tuhan Yesus.
Kebenaran Injil akan membuka pengertian kita terhadap manusia macam apakah yang dikehendaki oleh Allah.
Manusia yang dikehendaki oleh Allah bukan manusia yang hanya taat kepada hukum moral saja, tetapi yang memiliki sikap batiniah yang baik sesuai standar Allah. Inilah yang dimaksud oleh Firman Tuhan bahwa kita harus memiliki pikiran dan perasaan Kritus (Filipi 2:5-8).
Tuhan hanya disukakan oleh orang yang dalam segala tindakan berkenan kepada-Nya.
Tidak ada cara lain untuk bisa berkenan dihadapan Tuhan selain terus berjuang tiada henti mengenakan pikiran dan perasaan yang sama yang terdapat juga didalam Tuhan kita Yesus Kristus.

Orang memiliki pikiran dan perasaan Kristus adalah orang yang tidak akan menghasrati sesuatu yang tidak dihasrati oleh Tuhan dan menghasrati apa yang Tuhan hasrati.
Inilah hal yang menyenangkan hati Tuhan, orang-orang seperti ini pasti menyediakan hatinya sebagai sarana bagi Tuhan untuk melakukan kehendak dan rencana-Nya.
Orang yang menyenangkan hati Tuhan tidak akan melakukan suatu perbuatan atau kegiatan yang Tuhan tidak ikut merasakan atau menikmati hal tersebut. Orang yang menyenangkan hati Tuhan tidak akan mencari kehormatan bagi dirinya sendiri, tetapi selalu mencari kehormatan bagi Tuhan.
Inilah yang disebut perhentian hidup didalam Tuhan guna memberi diri hidup menurut roh yang dipimpin oleh Roh Allah.
Hanya orang yang benar-benar dewasa dan menjadikan Tuhan sebagai perhentiannya yang berminat secara proporsional untuk menyukakan hati Tuhan. Secara proporsional maksudnya dengan “segenap hati”.
Tuhan memberi kesempatan setiap saat dan melalui segala hal untuk menyenangkan hati Tuhan. Gairah menyenangkan hati Tuhan Yesus dalam diri kita haruslah menyala-nyala bahkan membara terus tiada henti sampai kekekalan.
Menyenangkan hati Tuhan adalah harta abadi yang tidak akan pernah bisa diambil oleh siapa pun.
Tidak keliru kalau hal ini bisa dikatakan sebagai “harta di Sorga”.

Tuhan tidak akan memperkenan orang yang tidak menyukakan hati-Nya masuk ke dalam Kerajaan-Nya.
Hal ini terlihat dalam pernyataan Tuhan Yesus tentang orang kaya dalam Lukas 12:16-21.
Tuhan Yesus menggambarkan orang kaya tersebut hidup hanya untuk kesukaan sendiri. Ia sibuk dengan segala cita-cita dan keinginannya tanpa mau mengerti bagaimana seharusnya menyenangkan hati Tuhan.
Akhirnya ia mati dalam keadaan tidak kaya di hadapan Tuhan (Lukas 12:20-21).
Hal ini sejajar dengan yang dikisahkan oleh Tuhan Yesus dalam Lukas 16:19-31. Dalam fragmen tersebut Tuhan Yesus menunjukkan nasib orang kaya yang tidak menyukakan hati Tuhan.
Oleh karena ia membiarkan Lazarus mati dalam penderitaan di depan matanya, maka orang kaya tersebut tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Tuhan Yesus (Matius 25:41-46).
Hendaknya kita tidak menjadi seperti orang kaya seperti yang di sebutkan Alkitab yang hidupnya sibuk dengan urusan-urusan pribadinya sendiri, sibuk dengan kesenangan, cita-cita, dan keinginannya sendiri tanpa mau mengerti bagaimana seharusnya menyenangkan hati Tuhan.
Jika hari ini kita masih diijinkan hidup oleh Tuhan, ini artinya Tuhan masih memberi kesempatan bagi kita untuk mengumpulkan harta di Sorga dan tanpa mengabaikan kesempatan yang diberikan.
Orang yang selalu berhasrat mengumpulkan harta di Sorga tentu pasti adalah orang-orang yang selalu menaruh kasih dan mempedulikan terhadap sesamanya.
Orang yang gagal mengasihi dan memperdulikan sesamanya berarti gagal menjadi anak-anak Allah. Sebab anak-anak Allah ditandai dengan kehidupan mengasihi dan memperdulikan sesamanya. Inilah yang dapat menyukakan hati-Nya.

Harta di Sorga harus dikumpulkan melalui proses dalam perjalanan waktu yang bersedia melepaskan sikap hidup manusia lama secara total.
Inilah proses tahapan-tahapan perubahan dari sikap hati yang senang menyukakan daging  berganti kepada menyukakan apa yang disenangi oleh hati Tuhan.
Sikap hati yang menyukakan daging didalam diri sendiri ini tidak mudah diubah, karena banyak orang sudah terlanjur kawin dengan dunia ini yang telah mengakar begitu lama, belasan bahkan puluhan tahun.
Dunia ini dipenuhi dengan berbagai kesenangan sesaat yang sangat memikat. Bisa berupa hiburan, hobi, hasrat untuk memiliki benda tertentu seperti mobil mewah, rumah mewah untuk nilai diri, dan seterusnya.
Sesungguhnya ini dapat digunakan oleh iblis sebagai perangkap bagi orang percaya.
Berkenaan dengan hal ini Paulus menasehatkan kepada kita dengan perkataan : Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Roma 12:2).
Dengan perjuangan yang sungguh-sungguh untuk memiliki hasrat yang sama yang terdapat didalam Tuhan Yesus maka, Tuhan Yesus melalui Roh Kudus akan menolong orang percaya yang mengasihi Dia, untuk dapat menjadi serupa dengan diri-Nya.
Untuk ini Allah turut bekerja dalam segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia.
Dari diri kita harus ada kerinduan yang kuat untuk bisa mencapai level kehidupan yang senantiasa menyenangkan hati Tuhan dimanapun dan kapanpun. Kerinduan ini merupakan perasaan “haus dan lapar akan kebenaran-Nya”.
Dari sini Tuhan akan memuaskan orang yang haus dan lapar akan kebenaran-Nya.
Hal inilah awal dari Tuhan akan disenangkan sebab selalu menyenangkan hati Tuhan berarti kita selalu aktif untuk mencari dan menemukan apa yang membuat hati Tuhan Yesus puas untuk kita lakukan sebagai persembahan hidup yang berbau harum dan berkenan dihadapan-Nya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar