Rabu, 26 Oktober 2016

MEMBANGUN RELASI YANG ISTIMEWA DENGAN TUHAN (Bagian 1)


Amsal 30:20
20 Inilah jalan perempuan yang berzinah: ia makan, lalu menyeka mulutnya, dan berkata: Aku tidak berbuat jahat.

Didalam kitab kejadian tertulis Adam yang sudah memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat yang dilarang oleh Tuhan dan kemudian ia melemparkan kesalahan itu kepada Hawa, akhirnya Hawa pun berlaku yang sama melemparkan kesalahan kepada ular yaitu penjelmaan dari iblis yang telah memperdaya Hawa agar memakan buah yang dilarang Tuhan.
Inilah perzinahan rohani yang digambarkan di Amsal 30:20, ayat ini sejajar dengan Ibrani 12:16 yang menyatakan perzinahan Esau karena ia telah menjual hak kesulungannya hanya untuk sepiring makanan.
Ini merupakan peringatan kehidupan Kekristenan kita hari-hari ini, banyak orang Kristen yang mengaku bahwa Tuhan adalah segalanya, padahal sebenarnya mereka masih mencintai dunia.
Hal ini terbukti dengan kenyataan bahwa banyak mereka yang mengharapkan kebahagiaan dari dunia ini, bersahabat dengannya untuk melengkapi hidupnya dan sebagai tempat mencari sukacita hidupnya.
Banyak orang sesat dalam pikirannya, mereka merasa sudah menjadikan Tuhan segalanya, tetapi sebenarnya belum bahkan tidak sama sekali.
Menjadikan Tuhan segalanya berarti dalam hidup ini yang dapat membuat dirinya merasa bahagia dan lengkap hanyalah Tuhan.
Umat Perjanjian Baru harus dapat menjadikan Tuhan Yesus segalanya dalam hidupnya.
Orang Kristen yang tidak menjadikan Tuhan segalanya tidak dapat menjadi umat yang layak bagi Tuhan.
Standar atau ukuran keintiman yang harus dimiliki umat Perjanjian Baru dengan Tuhan adalah keintiman sepasang kekasih, mempelai atau hubungan suami istri.
Jadi kalau seseorang merasa sudah menjadikan Tuhan segalanya padahal belum, sejatinya betapa membahayakan keadaannya itu.

Sebagai orang percaya, yang kita harus gumuli setiap hari dalam kehidupan Kekristenan kita adalah hubungan antara kita dengan Tuhan Yesus.
Hubungan inilah yang harus kita temukan, kita alami dan miliki secara permanen.
Dalam Efesus 5:31-32 tertulis, Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Kata jemaat diayat 32 disini artinya tentu saja menunjuk pribadi-pribadi anak-anak Allah.
Dalam tulisan yang lain Paulus menunjukkan bahwa hubungan jemaat dengan Tuhan Yesus sebagai hubungan mempelai pria dengan mempelai wanita (2 Korintus 11:2-3).
Perjalanan hidup kita adalah perjalanan menemukan hubungan unik tersebut, mengalami dan memiliki untuk selama-lamanya.
Orang yang tidak memiliki hubungan ini tidak akan pernah menjadi sekutu Tuhan atau tidak akan bersama dengan Tuhan selamanya.
Terkait dengan hal ini, sesungguhnya orang yang mau masuk kerajaan sorga dan masuk neraka sudah nampak gejalanya dari bagaimana ia membangun relasi/hubungannya dengan Tuhan setiap hari.
Tuhan tidak akan bersama orang yang tidak serius dengan diri-Nya.
Terdapat perjuangan yang berat untuk menemukan, mengalami dan memiliki secara permanen hubungan ini. Perjuangannya terletak ketika kita harus melepaskan segala ikatan dan kecintaan kita terhadap apa pun dan siapa pun, sehingga kita dapat menempatkan Tuhan Yesus sebagai Pribadi yang paling berharga dan tercinta (Lukas 14:26;33).

Cara membangun relasi yang benar dengan Tuhan digambarkan sebagai berikut :
Pertama, kesediaan menanggalkan segala keterikatan mencintai segala sesuatu yang melebihi kecintaan kita kepada Tuhan Yesus, sebagaimana kita harus meninggalkan ayah dan ibu dan bersatu dengan pasangan hidup, demikian pula kita harus menanggalkan segala keterikatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan (Ibrani 12:1; Markus 10:21-22).
Salah satu perjuangan sangat berat hari-hari ini adalah keterikatan seseorang terhadap hobi dan terhadap hal mamon (harta kekayaan), ini adalah ikatan yang nyaris tidak dapat dipatahkan. Ada yang hobinya merokok nyaris tidak bisa terlepas dari rokok, baginya tanpa rokok ia tidak bisa menikmati hidup dengan nyaman dan bahagia.
Hal yang lain adalah mamon (harta kekayaan) tanpa memiliki harta sesuai dengan target yang ia inginkan ia belum merasa bahagia dan merasa belum lengkap.
Berkenaan dengan hal mamon atau persoalan penghidupan makan minum pakaian dan lain sebagainya Tuhan Yesus mengatakan : "Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu" (Matius 6:31-32).
Kemudian diayat selanjutnya Tuhan Yesus menghendaki umat pilihan harus selalu mendahulukan Kerajaan Allah dan kebenarannya.
Sebenarnya Tuhan ingin menunjuk orang percaya harus membangun relasi yang istimewa dengan Tuhan dan hal inilah yang paling terpenting dari hal kebutuhan jasmani.
Hidup ini merupakan petualangan yang hebat kalau diisi dengan pencarian hubungan yang eksklusif dengan Tuhan yaitu usaha untuk menempatkan diri sebagai mempelai wanita yang setia.
Suatu hari nanti ketika pesta perkawinan Anak Domba berlangsung semua orang yang setia sampai akhir yaitu orang yang terus menjaga dan membangun hubungan/relasi yang istimewa dengan Tuhan setiap hari adalah orang-orang yang akan dimuliakan dan disambut menjadi mempelai-Nya yang bersukacita.

Kedua, tetap berdoa dan terus berjaga-jaga.
Berjaga-jaga artinya : setiap saat ingin selalu memenuhi sikap hidup yang berkenan kepada Tuhan terutama dalam sikap batiniah/sikap hati yang selalu dapat sepikiran dan seperasaan dengan Tuhan Yesus.
orang yang seperti ini akan memiliki pertumbuhan kesucian yang nyata dan takut untuk berbuat sesuatu yang menyakiti hati Tuhan.
Takut disini artinya karena ia memiliki hati yang benar-benar mengasihi Tuhan secara murni.
Kita menghadapi kuasa kegelapan yang terus berusaha untuk menarik kita masuk dalam persekutuan dengan kuasa gelap itu (2 Koritus 11:2-3).
Hari ini banyak orang yang telah disesatkan oleh kuasa kegelapan sampai tingkat tidak dapat ditolong lagi.
Terdapat orang-orang Kristen yang tidak setia, yang menukar hak kesulungannya dengan semangkuk kacang merah (Ibrani 12:16-17).
Percabulan di sini bukan percabulan badan secara fisik atau seks, tetapi percabulan rohani.
Ini hal yang sangat penting, itulah sebabnya hukum pertama dalam dekalog adalah jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku.
Tuhan mengingatkan kita, bahwa iblis musuh kita seperti singa yang mengaum, mencari orang yang dapat ditelannya. Jangan ada padamu Allah lain bukan hanya dimengerti bahwa ada yang disembah selain Tuhan atau menggantikan obyek yang disembah dengan obyek lain, tetapi juga ketika hubungan eksklusif dengan Tuhan digantikan dengan kegiatan yang tenggelam dalam berbagai macam hobi, tenggelam dalam perburuan harta tanpa batas demi kepuasan diri dan lain-lain maka itu adalah pelanggaran yang berat dan sudah mengindikasikan ada ilah lain didalam hatinya.
Kita harus sadar Tuhan menciptakan kita hanya untuk melayani Tuhan dan hidup sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya.
Tentu saja hal ini harus dibangun dengan memiliki hubungan yang istimewa dengan Tuhan dari hari ke hari dan dari waktu ke waktu yaitu hubungan keterikatan dengan Tuhan yang tidak pernah terputus oleh apapun juga baik oleh pengaruh dunia maupun beratnya tekanan hidup yang harus dihadapi.

1 Yohanes 1:6  Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar