Senin, 17 Oktober 2016
MENGENAL ARTI PENTING MELAKUKAN KEHENDAK BAPA
Matius 7:21-23
21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Mengakuan orang percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan pemilik kehidupan, haruslah disertai dengan kehidupan yang melakukan kehendak Bapa sebab seorang yang tidak melakukan kehendak Bapa berarti belum menerima Yesus sebagai Tuhan.
Orang-orang yang tidak melakukan kehendak Bapa akan di tolak oleh Tuhan Yesus dengan tidak memandang bulu apakah ia adalah orang yang sudah bernubuat, mengusir setan dan mengadakan mujizat demi nama-Nya.
Jika Tuhan tidak menemukan ia melakukan kehendak Bapa dengan bertekun maka ia adalah orang-orang yang akan tertolak dan dihukum bersama-sama dengan iblis.
Dalam Yohanes 4:34, Tuhan Yesus mengajar kepada kita melakukan kehendak Bapa adalah sebagai irama hidup orang percaya yang tidak boleh berhenti sampai kapanpun.
Dalam pernyataan-Nya Tuhan Yesus mengemukakan rahasia tersebut: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Inilah cara yang benar untuk menyukakan hati-Nya.
Melakukan kehendak Bapa ini adalah hal yang sangat mutlak, sebab hanya orang yang melakukan kehendak Bapa yang dikenal oleh Tuhan Yesus dan diperkenan masuk ke dalam Kerajaan Allah sebagai anggota keluarga-Nya.
Mereka adalah orang-orang yang menjadi mempelai dan kekasih Tuhan Yesus, dipermuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus di dalam kerajaan-Nya.
Masalahnya adalah apa yang dimaksud dengan kehendak Bapa itu? Kehendak Bapa lebih dari sekadar melakukan hukum-hukum, tidak cukup pergi ke gereja seminggu sekali, tidak cukup membayar perpuluhan tiap bulan, tidak cukup hanya menjadi orang yang baik ( Matius 19:16-26).
Kehendak Bapa adalah segala sesuatu yang Bapa inginkan untuk dilakukan oleh seseorang setiap hari, baik yang sudah termuat didalam Injil pengajaran Tuhan Yesus maupun melalui pimpinan kehendak Roh Kudus setiap hari.
Kehendak Bapa dalam kehidupan masing-masing orang itu berbeda-beda, karena masing-masing orang memiliki keberadaan yang berbeda dan rancangan Allah yang berbeda-beda pula sesuai dengan kehendak-Nya.
Olehnya masing-masing orang harus senantiasa bertekun menggali kebenaran Injil secara memadai setiap hari dan menyediakan waktu khusus untuk bertemu dengan Tuhan secara pribadi guna bergumul untuk menemukan rencana dan kehendak Bapa untuk dilakukan didalam hidupnya.
Kehendak Bapa harus ditemukan setiap hari dan dilakukan setiap hari sebagai makanan pokok dan menu utama sehari-hari dan hal ini mutlak harus dapat kita penuhi.
Inilah orang-orang yang memiliki hubungan yang eksklusif yang selalu berjalan dengan Tuhan dan menjadi sahabat-Nya.
Orang-orang yang melakukan kehendak Bapa adalah orang-orang yang dalam seluruh tindakannya sepikiran dengan Tuhan Yesus.
Dalam Yohanes 4:34 kata "makanan-Ku" dalam teks aslinya adalah broma yang bisa berarti (makanan utama atau makanan padat), bukan semacam makanan ringan.
Melakukan kehendak Allah Bapa adalah segalanya (bukan kegiatan sampingan), mutlak harus dilakukan sampai seseorang yakin atau sadar bahwa dirinya pantas mendapat pujian dari Tuhan sebagai anak yang berkenan kepada-Nya.
Melakukan kehendak Bapa harus didasari pada kecintaan yang tulus kepada-Nya. Bukan karena mendapat upah atau jasa. Bila kita melakukan segala sesuatu karena upah berarti sebenarnya kita belum mengasihi Tuhan dengan segenap hati.
Melakukan kehendak Bapa harus menjadi kodrat atau nature diri yang mendorong dari dalam diri kita sebagai kebutuhan, seperti makan dan minum.
Setelah melakukan kehendak Bapa, bagian kedua yang terpenting adalah menyelesaikan pekerjaan-Nya dengan sempurna, ini juga merupakan bagian terpenting yang harus selalu kita lakukan untuk memuaskan hati Bapa.
Berkenaan mengenai pekerjaan Bapa yang harus kita lakukan dan harus kita selesaikan ini, maka dalam hal ini dapat dibagi beberapa dimensi antara lain :
Dimensi pertama, menyelamatkan orang-orang yang belum mengenal kebenaran Injil Kristus.
Kita harus dapat menampilkan kehidupan yang bisa menampilkan kasih Kristus, kepedulian terhadap sesama dan memperkenalkan pribadi Kristus dengan menjadi surat terbuka ditengah-tengah kehidupan mereka.
Kedua, menyelamatkan orang percaya yang sudah mendengar Injil namun masih menggelar hidup didalam kegelapan. Mereka harus diupayakan untuk menjadi orang suci dan saleh seperti Tuhan Yesus. Kasalehan dapat mensahkan mereka sebagai anak-anak Allah yang layak disebut sebagai mempelai Kristus yang tidak bercacat dan tidak bernoda.
Untuk itu kita harus memberitakan Injil sampai ke ujung bumi guna menemukan umat pilihan yang dapat diajak dan diajarkan menjadi murid Tuhan Yesus yang berkarakter seperti Kristus.
Hal inilah yang dimaksud oleh Petrus orang percaya dapat mempercepat kedatangan Tuhan Yesus (2 Petrus 3:11-13).
Setelah jumlah orang-orang saleh seperti Tuhan Yesus yang tidak mengasihi nyawanya genap jumlahnya atau cukup atau memenuhi kuota, maka iblis dapat dihukum (Wahyu 12:11 ; Wahyu 6:10-11), inilah akhir dari pertualangan pekerjaan iblis dibumi ini, kekalahan iblis ini berarti juga berakhirnya sejarah dunia melalui kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua.
Dengan demikian dalam Matius 7:21-23 dapatlah dirumuskan bahwa orang yang disebut percaya kepada Tuhan Yesus adalah orang yang hidupnya bertekun melakukan kehendak Bapa.
Bukanlah keselamatan jika tidak melakukan kehendak Bapa.
Dalam hal ini keselamatan dapat terealisir dalam kehidupan manusia bukan tanpa syarat.
Anugerah yang Tuhan Yesus berikan tidak meniadakan syarat untuk masuk Kerajaan Tuhan.
Anugerah bukan berarti semua dikerjakan oleh Tuhan seluruhnya dan manusia hanya diam seperti boneka yang tidak perlu meresponi karya keselamatan-Nya.
Orang yang tidak melakukan kehendak Bapa berarti menolak keselamatan atau tidak mau mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.
Olehnya hari-hari ini mari kita semakin intim membangun hubungan yang harmonis dengan Tuhan setiap hari, terus isi bejana hati kita dengan kebenaran Firman Tuhan dan temukan kehendak-Nya untuk kita lakukan dengan hidup didalam pimpinan Roh-Nya setiap waktu.
Untuk itu berapa pun harga untuk mengerti dan peka terhadap kehendak-Nya, harus selalu kita perjuangkan.
Kesediaan dan kerelaan membayar harga untuk menyalibkan kesenangan daging demi memiliki Kristus seutuhnya haruslah menjadi irama hidup kita.
Dengan demikian kita adalah orang-orang yang siap mempertaruhkan hidup kita untuk hidup bagi Tuhan, siap melaksanakan segala kehendak-Nya dengan bertekun.
Dan bagi kita, hidup bagi Tuhan bukan lagi kewajiban, tetapi kehormatan dan kesukaan yang besar bahkan melebihi nyawa kita sendiri.
Efesus 5:15-17
15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar