Rabu, 12 Oktober 2016
HARUS MENCINTAI TUHAN SECARA EKSTREM
Markus 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Selalu perlu kita sadari bahwa kehidupan di bumi ini hanya satu kali dan tidak akan pernah terulang untuk selamanya dan durasinya sangatlah singkat.
Alkitab menggambarkan singkatnya hidup ini sebagai uap, seperti yang dikatakan oleh Yakobus: Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap (Yakobus 4:14).
Petrus menunjukkan durasi hidup manusia dengan pernyataannya: “Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur (1 Petrus 1:24).
Banyak orang menyepelekan atau meremehkan realitas ini sehingga tidak berusaha memberikan yang terbaik dari hidupnya untuk melakukan kehendak Tuhan disepanjang hidupnya.
Suatu saat ketika waktu hidupnya berakhir mereka baru menyadari bahwa ilustrasi uap dan bunga rumput untuk menunjukkan singkatnya hidup ini.
Hidup selama 70-90 tahun adalah perjalanan waktu yang benar-benar singkat. Singkatnya hari hidup ini dibandingkan dengan kekekalan seharusnya menggetarkan jiwa untuk memberikan yang terbaik mengasihi Tuhan secara eksteam didalam kehidupan ini.
Selama hidup dengan durasi 70-90 tahun ini ternyata banyak pelabuhan yang telah menahan perjalanan hidup orang-orang untuk mencapai pelabuhan akhir yang ideal.
Pelabuhan di sini maksudnya adalah sesuatu yang membuat seseorang merasa aman, nyaman, lengkap dan bahagia. Tidak sedikit orang-orang yang berlabuh di pelabuhan yang salah sehingga terpenjara di sana yaitu menjadikan selera jiwanya tertuju untuk hal-hal duniawi, meraih kesenangan-kesenangan duniawi sebagai tujuan kebahagiaan dan kepuasan hidupnya.
Mereka menganggap pelabuhan-pelabuhan yang disinggahi tersebut bisa menjadi tempat bersandar abadi sehingga tidak pernah mengenal pelabuhan yang ideal.
Seseorang yang fokus hidupnya sepenuhnya ditujukan kepada hal tersebut maka ini berarti membuat seseorang tidak bisa merasakan kehausan akan Allah yang benar.
Untuk hal ini Rasul Yohanes menasehatkan kepada kita : Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu (1 Yohanes 2:15).
Pelabuhan satu-satunya yang harus dituju dalam hidup sebagai umat pilihan Allah adalah Tuhan Yesus dan Kerajaan-Nya.
Tuhan Yesus Kristus harus selalu menjadi tempat satu-satunya pelabuhan tujuan hidup kita, hal ini sama dengan menjadikan Tuhan Yesus sebagai kekasih dan kebahagiaan jiwa orang percaya, karena sesungguhnya Dialah Tuhan yang menciptakan segala sesuatu baik yang ada di Bumi maupun yang ada di Sorga yang memberikan kehidupan kepada kita, yang memberikan nyawa-Nya untuk menebus dosa-dosa kita.
Alkitab mengatakan : karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia (Kolose 1:16).
Dalam agama Yahudi orang yang diutus Allah memang sangat dikultuskan dan dihormati, tetapi tidak disembah.
Namun berbeda dengan Kekristenan, Yesus Kristus sebagai utusan juga diakui sebagai Tuhan yang disembah.
Inilah yang menimbulkan penolakan dalam berbagai agama terhadap orang Kristen yang dianggap menjadikan manusia sebagai Allah.
Tuhan Yesus adalah Allah itu sendiri Alkitab memberikan pernyataan sangat jelas didalam Yohanes 1:10-12
10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Pada abad pertama orang Kristen menghadapi agama Yahudi yang sangat membenci agama Kristen dan berusaha memunahkannya.
Juga menghadapi kekaisaran Roma yang tidak suka terhadap orang Kristen yang memanggil Yesus sebagai Kurios (Tuhan) serta menantikan kedatangan-Nya. Sebutan Kurios adalah sebutan atau gelar yang pernah disandang oleh Alexander Agung (The Great), yaitu pemimpin perang dari Yunani sebelum zaman Roma yang pernah menguasai Eropa dan banyak wilayah di luar Eropa.
Orang-orang Kristen yang menolak menyembah kaisar dianggap sebagai ketidaksetiaan terhadap kaisar Roma dan merupakan ancaman terhadap kekaisaran Roma.
Pada zaman gereja mula-mula Allah mengijinkan mereka mengalami aniaya yang begitu hebat.
Dalam aniaya tersebut terkesan Tuhan tidak membela mereka.
Mereka harus mengorbankan harta, keluarga, ketenangan hidup bahkan nyawa mereka sendiri.
Dalam segala keadaan tersebut mereka harus membuktikan kesetiaan dan kecintaan mereka kepada Tuhan Yesus (Lukas 14:26).
Kecintaannya kepada Tuhan harus lebih dari cintanya kepada siapapun bahkan lebih dari mengasihi nyawanya sendiri. Kalimat dalam Lukas 14:26 mengenai “membenci ayah ibu, saudara dan bahkan nyawanya sendiri” menunjukkan bahwa kecintaan kepada Tuhan haruslah secara ekstrem.
Jemaat di Roma membuktikan segenap kasih dan kecintaannya kepada Tuhan Yesus dengan berjuang untuk tidak menjadi serupa dengan dunia ini, berani meninggalkan segala miliknya serta tidak menyayangkan nyawanya untuk Tuhan.
Gairah hidup yang sama memanggil kita umat pilihan Tuhan di zaman ini untuk menggelar cara hidup yang tidak serupa dengan dunia ini dan selanjutnya berusaha mengerti apa yang dikehendaki oleh Tuhan untuk dilakukan.
Sebagai kekasih Tuhan, kalau hanya mengasihi dengan setengah hati atau tidak ekstrem, ini berarti bukanlah kasih yang dikatakan kasih yang tertulis di Markus 12:30.
Orang yang ingin mengasihi dan mencintai Tuhan Yesus secara ekstrem berarti ia harus bersedia membangun keintiman dan bergaul karib dengan-Nya setiap waktu guna melakukan segala kehendak-Nya.
Tentu orang-orang seperti adalah orang-orang yang pasti melayani Tuhan dan memberikan hidupnya mengabdi kepada Tuhan dan kerajaan-Nya, segala tindakannya senantiasa melakukan apa yang menjadi segala kesenangan-Nya yang didalamnya ia selalu taat kepada segala kehendak-Nya.
Orang-orang seperti ini Tuhan pasti akan menjadikannya pula sebagai kekasih-kekasih-Nya yang teristimewa, cinta kasih dan pemelihaan-Nya akan selalu menudunginya setiap hari sampai pada di kekekalan didalam kerajaan-Nya.
Yohanes 14:21 Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar