Jumat, 22 Juli 2016
HIDUP BAGI TUHAN YANG SESUNGGUHNYA
1 Korintus 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
Jika kita ditanya “Bagaimanakah sebenarnya hidup untuk kemuliaan Tuhan/hidup bagi Tuhan itu?” jawaban yang biasanya akan muncul adalah bertekun dalam kegiatan-kegiatan yang disebut “kegiatan rohani” seperti berdoa, membaca Alkitab, membaca renungan harian atau pergi ke gereja/menjadi pelayan digereja dan kegiatan rohani lainnya.
Tentu hal ini belumlah tepat.
Banyak orang belum mengerti, bagaimana merealisasikan kehidupan yang dipersembahkan kepada Tuhan secara benar. Sayangnya banyak dari mereka tidak pernah mempersoalkannya dengan serius, karena menganggapnya abstrak, bukan prioritas, dan
lebih parah lagi kalau ada orang yang menganggapnya hidup bagi Tuhan itu cukup bagi orang-orang tertentu saja.
Dulu barangkali kita pernah berpikir, “Enak saja hidup bagi orang lain; bagi diri sendiri saja masih kurang.” Kalau ini masih tebersit dalam pikiran kita, kita harus segera bertobat dan berubah. Jika tidak, kita tidak akan mengalami bagaimana memiliki hidup yang benar, hidup yang berkualitas tinggi, hidup yang akan berkelanjutan di langit dan bumi baru atau dikekekalan didalam kerajaan Tuhan Yesus di Sorga.
Hanya orang-orang yang hidup bagi Tuhan dan untuk kemuliaan-Nya saja yang akan berlanjut di kekekalan kelak.
Orang yang hidup bagi dirinya sendiri, dengan rumus “Selalu untukku” tidak akan pernah puas dengan apa yang telah dimilikinya.
Mereka selalu membuka mata, mengangakan mulut, ingin memuaskan hasratnya dan meraih sebanyak-banyaknya.
Kalau masih mengejar keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup (1Yohanes 2:6), mustahil seseorang dapat mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan akal budinya.
Sebab ia masih tergolong manusia yang masih bisa mengabdi kepada dua tuan.
Dalam hal ini ia sendiri masih menjadi tuan atas diri sendiri.
Keinginan daging artinya mencari kepuasan diri dalam dagingnya, keinginan mata artinya hasrat memiliki kesenangan hidup yang bertumpu pada pemenuhan kebutuhan jasmani, dan keangkuhan hidup adalah pengharapan untuk kehormatan dari orang lain.
Sekarang di manakah posisi kita hari ini? Jika belum pada posisi yang benar dihadapan Tuhan, segeralah berbalik dan bertobat.
Untuk dapat mewujudkan hidup untuk kemuliaan Tuhan semata-mata, atau hidup bagi Tuhan, kita harus mulai mengenal kebenaran Tuhan yang bertalian dengan tujuan hidup manusia, bahwa hidup ini memang hanya untuk mengabdi kepada Sang Pencipta kita yaitu Tuhan kita Yesus Kristus.
Didalam 2 Korintus 5:15 Paulus menjelaskan bahwa orang percaya yang menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan yang telah menjadi penebusnya maka ia dipanggil untuk hidup bagi Tuhan dan kerajaan-Nya dan bukan lagi hidup untuk diri sendiri :
(2 Korintus 5:15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka).
Hidup bagi Tuhan adalah irama seluruh hidup kita yang dalam segala hal atau dalam segala sesuatu selalu tertuju hanya bagi kepentingan Tuhan dan kerajaan-Nya.
Ciri-ciri dari kehidupan seperti ini adalah pertama, berusaha mengerti dan melakukan Firman Tuhan dengan taat setiap saat.
Kedua, saat menjalankan profesi, ia akan berusaha meletakkan seluruh kegiatan ke dalam terang Firman Tuhan. Artinya ia tidak akan melakukan pekerjaan atau profesi yang bertentangan dengan etika kehidupan atau berkompromi dengan dosa.
Ketiga, selalu melibatkan Tuhan dalam pengambilan keputusan.
Keempat, tidak menyukai hiburan-hiburan dunia seperti yang dicari oleh anak-anak dunia pada umumnya namun kesukaannya hanyalah mengenal kebenaran-Nya tanpa batas didalam hidupnya.
Kelima, merasa puas dan selalu bersyukur dengan fasilitas hidup yang telah dimilikinya; tidak lagi menjadi korban iklan dan semangat konsumerisme tanpa batas (afluenza).
Keenam, tidak lagi terikat dan terbahagiakan dengan penampilan lahirah dan gaya hidup yang berasal dari dunia ini, yang biasanya dihiasi dengan baju modis dan perhiasan, kendaraan mewah, gaya hidup bebas seperti sex bebas, kecanduan miras, narkoba, judi, merokok dll yang semuanya itu adalah sama dengan penyembahan berhala.
(Kolose 3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala).
Ketujuh, berusaha menemukan tempat dimana ia bisa melayani pelayanan pekerjaan Tuhan; berusaha berperan dalam pelebaran Kerajaan Allah, pelaksanaan Amanat Agung Tuhan Yesus dan tanpa henti mempertaruhkan seluruh hidupnya tanpa batas bagi Tuhan yang didalamnya terdapat perjuangannya mengejar proses penyempurnaan karakter agar semakin serupa dengan Tuhan Yesus.
Kedelapan semua yang diupayakan dalam segala sesuatu baik dari sejak sekolah, kuliah berkarir dipekerjaan sampai menikah memilik keluarga dan segala hal dalam roda kehidupannya hanya untuk kepentingan Tuhan semata-mata. Jadi segala sesuatu yang ada padanya dipahami sebagai milik Tuhan dan dipergunakan bagi kepentingan Tuhan Yesus.
Inilah tujuan hidup orang percaya yang benar dihadapan Tuhan, melakukan segala sesuatu hanya bagi Tuhan Yesus dan hal ini harus menjadi irama hidup kita sepanjang masa.
Sebab hanya orang-orang yang hidup bagi Tuhan sajalah yang akan berlanjut di kekekalan bersama-sama dengan Tuhan Yesus didalam kerajaan-Nya.
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar