Selasa, 26 Juli 2016

SIKAP HIDUP ANAK TEBUSAN YANG SEJATI


Roma 6:1-4
1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Menjadi anak tebusan oleh kurban Tuhan Yesus berarti kita ditebus pula oleh cara hidup kita yang sia-sia, yang kita warisi dari nenek moyang kita (1 Petrus 1:17-19).
Memang tujuan penebusan oleh darah Tuhan Yesus adalah agar kita hidup dengan cara hidup yang baru yaitu meninggalkan semua percintaan akan dunia dengan segala filosofinya, meninggalkan praktek-prakrek dosa serta praktek-praktek kecemaran tubuh dan kemudian mengikuti cara hidup seperti Tuhan Yesus hidup, hidup didalam kekudusan-Nya, mengasihi Tuhan dan sesama manusia dan mengajarkan cara  hidup tersebut kepada orang lain.
Sejak kita terlahir didunia ini, kita sudah melihat, mencontoh dan belajar cara hidup yang tidak sesuai dengan kehidupan anak tebusan.
Memang pada waktu itu nenek moyang kita dan kita sendiri tidak mengerti bagaimana hidup sebagai anak tebusan itu; akan tetapi sekarang tidak ada alasan bagi kita untuk mengatakan tidak tahu, sebab Tuhan sudah memberikan Injil-Nya untuk dipelajari sehingga kita harus memberikan respon yang benar dalam berjuang untuk mengerti, mengenal dengan benar seluruh yang di Firmankan-Nya dan mengenakannya didalam seluruh wilayah kehidupan kita.

Seseorang tidak akan bergairah belajar Firman Tuhan guna menemukan tuntunan hidup baru sebagai anak-anak Allah, jika memang ia sendiri tidak memiliki niat yang serius untuk menjadi anak tebusan yang sejati.
Niat yang serius ini harus ada didalam diri seseorang sebagai responnya terhadap keselamatan yang sudah Tuhan berikan dan hal ini harus ditunjukkan dengan memberi diri dimuridkan oleh Tuhan setiap hari, arti dimuridkan di sini adalah orang percaya taat memberi diri dibimbing oleh Firman-Nya dan hidup dalam pimpinan Roh Kudus setiap waktu, segala sesuatu harus sesuai dengan pikiran dan perasaan Tuhan dan tidak boleh lagi menyelenggarakan hidup dalam kedagingan dan dosa.
Inilah idealnya hidup yang baru yang dikehendaki oleh Tuhan kita Yesus Kristus dan ini merupakan cara hidup yang benar sebagai anak-anak tebusan yang telah dimerdekakan oleh Kristus.
Yang perlu dicatat disini adalah hidup sebagai anak tebusan yang ideal dimata Tuhan tidak akan didapat secara otomatis untuk bisa langsung kita miliki, hal ini haruslah diperjuangkan setiap hari bahkan setiap tarikan nafas hidup kita hingga sampai akhir hidup di bumi ini.
Untuk ini kita harus terus belajar kebenaran Injil yang murni setiap hari sebab Firman Tuhan adalah buku petunjuk orang percaya untuk menyelenggarakan hidup baru yang Tuhan Yesus kehendaki. Tentu kita juga harus bersedia dipimpin Roh Kudus agar kita dimampukan mengenakan Firman dan melakukan kehendak Bapa dengan setia.

Setelah kita memberi diri menjadi anak tebusan Tuhan, kita harus mulai menjadi murid Tuhan Yesus yang sejati, setia dalam perkara-perkara kecil yang didalamnya kita selalu ada didalam penurutan Firman Tuhan dan Roh Kudus setiap harinya.
Seseorang dapat dikatakan murid Tuhan Yesus yang sejati jika ia bersedia dididik dan bersedia meninggalkan segala miliknya yang dianggap sebagai kesenangan hidup kemudian mengikuti kehendak Tuhan (Lukas 14:33).
Seluruh kegiatan hidup di bumi ini harus dijadikan sarana dan kesempatan untuk belajar menjadi murid Tuhan yang sejati, dengan mengarahkan perhatian kita kepada proses pemuridan ini maka kita baru bisa mengarahkan hidup kita kepada Tuhan dan kerajaan-Nya.
Inilah yang dimaksud Tuhan Yesus dengan mengumpulkan harta di Surga. Melalui proses panjang dan perjuangan mengenal, mengerti dan terus-menerus mengenakan Firman Tuhan didalam kehidupannya, kemudian memberi diri di pimpin oleh Roh kudus setiap waktu, pada akhirnya seseorang akan bisa berkata, “Hidupku bukan aku lagi tetapi Kristus yang hidup di dalam aku” (Galatia 2:19–20).
Sejatinya inilah cara hidup yang benar sebagai anak tebusan yang berkualitas dan berkenan dihadapan Tuhan kita Yesus Kristus.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar