Minggu, 03 Juli 2016

MERAJAKAN TUHAN YESUS ATAS KEHIDUPAN SETIAP HARI


Lukas 19:27  Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku."

Di dalam Lukas 19:11-27 Tuhan Yesus mengemukakan suatu perumpamaan yang tegas sekali, yang dengan sangat kuat hendak menunjukkan bahwa setiap orang yang tidak mau mengaku Yesus sebagai Raja akan dibinasakan.
Bangsawan yang ditampilkan di sini menunjuk kepada Tuhan Yesus.
Hamba-hambanya yang diberi talenta menunjuk kepada kita.
Seteru-seteru bangsawan tersebut adalah orang-orang yang tidak mau menerima Tuhan sebagai Rajanya.

Dari perumpamaan ini terdapat beberapa fakta kehidupan bahwa tidak semua orang yang dipercayai Tuhan mengemban kepercayaan itu dengan baik.
Ada pihak-pihak yang terang-terangan atau sembunyi-sembunyi menolak ia menjadi rajanya.
Yang terang-terangan adalah mereka yang memusuhi Yesus, mereka adalah orang tidak percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan, sedangkan yang tidak terang-terangan adalah mereka yang berstatus hamba-Nya tetapi tidak mau taat kepada-Nya, tidak bertanggung jawab mengembangkan dan menyelesaikan tugas yang telah di berikan.

Lalu kita termasuk kelompok yang mana? Harus dengan serius kita selidiki diri kita sendiri, dan dengan jujur apakah tugas dan tanggung jawab sebagai orang percaya sudah kita penuhi dengan taat dan setia ?
Hendaknya kita memperhatikan apa yang alkitab katakan :
2 Korintus 13:5  Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.

Kesalahan hamba yang tidak mengembangkan apa yang dipercayakan kepadanya adalah ia tidak menyadari adanya tanggung jawab yang harus diselesaikan dengan tuntas, dan ia salah persepsi terhadap tuannya.
Ia menganggap tuannya keras, mengambil apa yang tidak pernah ia taruh dan menuai apa yang tidak pernah ia tabur.
Ini gambaran sikap hidup banyak orang Kristen yang tidak menyadari bahwa Allah telah memberi anugerah dan anugerah itu harus dipertanggungjawabkan, dimana orang percaya dituntut mengembangkan kepribadiannya menjadi pribadi yang memiliki karakter Kristus, segambar dengan-Nya.
Tuhan akan mempertanyakan ketaatannya kepada Tuhan selama ia hidup, sampai sejauh mana pribadinya bisa mengembangkan karakter yang mengasihi Tuhan dan sesamanya.
Sejauh mana ketertundukannya terhadap kehendak Tuhan Yesus yang menjadi Raja atas hidupnya.
Jika Tuhan mendapatinya tidak berkembang dan tidak memiliki ketertundukan penuh terhadap otoritas Tuhan sebagai Raja dan Majikan Agung yang memerintah atas hidupnya maka ia akan di kelompokan termasuk orang yang tidak mau mengaku Tuhan Yesus sebagai Raja.
Orang seperti ini tentu masih menyimpan dan menyelenggarakan hidup didalam kedagingan manusia lamanya dan merasa terbebani dan terancam hidup dalam ketaatan kepada Tuhan.
Orang Kristen yang merasa terancam ketika mendengar panggilan untuk hidup dalam ketaatan penuh kepada Tuhan adalah orang yang seperti Herodes yang merasa terancam mendengar kelahiran Raja orang Yahudi. Oleh sebab itu ia berupaya membunuh bayi itu (Matius 2:16-18).

Mari penuhi panggilan dari Tuhan Yesus yang menghendaki kita memperlakukan-Nya sebagai Raja setiap hari dalam kehidupan ini.
Tunduk kepada otoritas-Nya, mengembangkan sikap kepribadian yang  memiliki ketaatan penuh terhadap seluruh kehendak Tuhan Yesus, menghidupi nilai-nilai kekal didalam hidup, berkenan sampai akhir dihadapan-Nya, serta menyelesaikan dengan sempurna tanggung jawab sebagai anak-anak Kerajaan menjaga kekudusan hidup dan membawa jiwa-jiwa datang kepada Tuhan.

Wahyu 19:16  Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar