Rabu, 20 Juli 2016

SIKAP PERJUANGAN HIDUP YANG BENAR


Roma 12:2  Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Orang yang menyatakan mengikut Tuhan Yesus harus berani berjuang tanpa henti mengenakan gaya hidup yang berbeda dengan cara hidup yang dimiliki orang dunia pada umumnya yang pada umumnya adalah cara hidup yang salah yang diwarisi dari nenek moyang.
Tuhan Yesus datang untuk menyelamatkan kita agar kita dapat ditebus atau dimerdekakan dari cara hidup tersebut (1Ptr. 1:17-18).
Semua kegiatan hidup orang percaya harus didasarkan pada satu tujuan yaitu berjuang tanpa henti menyelenggarakan hidup seperti hidup Tuhan Yesus termasuk di dalamnya menyelamatkan jiwa-jiwa.
Keselamatan jiwa-jiwa adalah bagaimana membawa orang menjadi manusia yang memiliki karakter hidup seperti Tuhan Yesus.
Orang-orang yang memiliki tujuan hidup ini sama dengan orang yang kehilangan nyawa (psuke).
Pikiran, perasaan dan kehendaknya sepenuhnya diarahkan pada kepentingan Kerajaan Sorga.
Prinsipnya seperti Tuhan Yesus bahwa makanan-Nya adalah melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikannya (Yohanes 4:34).
Prinsip hidup seperti ini dibahasakan Paulus dengan kalimat : Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan (Filipi 1:21).
Ia menyadari bahwa kalau Kristus telah mati untuk dirinya maka ia harus hidup bagi Kristus.
Sekarang kalau ia hidup, berarti ia hidup untuk memberikan buah demi kemuliaan Tuhan Yesus yang telah mati bagi dirinya (2Korintus 14-15).
Inilah kehidupan yang dipersembahkan bagi Tuhan sepenuhnya atau tanpa batas. Tidak heran kalau orang-orang seperti ini bisa berkata: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi“diriku” tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaku.” artinya setiap orang percaya dipanggil oleh Tuhan untuk tidak menikmati atau mengasihi dunia ini, dunia ini adalah tempat ia menumpang sementara waktu untuk belajar mengenal kehendak Tuhan dan melakukan kehendak-Nya dengan taat sampai benar-benar diperkenan oleh Tuhan sebelum ia memasuki dunia yang sesungguhnya didalam kerajaan-Nya.

Orang percaya seharusnya menyikapi hidup ini dengan perjuangan mengenal Tuhan dan kehendak-Nya dan belajar untuk terus mencari perkenanan-Nya tanpa batas dimana didalamnya ia terus berusaha menghadirkan Kerajaan Allah dinyatakan didalam hidupnya.
Pada akhirnya perjuangan ini bermuara kesatu tujuan yaitu orang percaya memiliki gambar diri yang serupa dengan Tuhan Yesus dimana ada ketaatan yang sempurna dalam segala hal dihadapan-Nya.
Perjuangan ini adalah perjuangan yang menyita segenap hidupnya, sehingga segala sesuatu yang diperbuat, dilakukannya bagi kemuliaan Allah (1 Kor 10:31).
Inilah ciri kehidupan sesungguhnya anak-anak Tuhan yang sejati.

Kita harus mengerti bahwa ukuran dalam penghakiman bagi orang percaya adalah harus sempurna seperti Bapa kita Tuhan Yesus.
Jika kita tidak berusaha berjuang untuk sempurna seperti Bapa kita di sorga, berarti kita bukanlah orang yang pantas dimuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus (Matius 5:48).
Oleh sebab itu kita harus berjuang dengan segenap hati jiwa dan kekuatan sampai kita mencapai kehidupan yang layak disebut anak Allah yang berkenan dihadapan-Nya.
Untuk mencapai keberadaan ini kita harus terus membiasakan diri untuk hidup didalam terang firman-Nya, yaitu selalu ada didalam segala penurutan terhadap kehendak-Nya setiap waktu yang dalam kesadaran bahwa kita setiap saat bisa kembali kepada Bapa.
Jika suatu saat kita harus kembali kepada Bapa, kita harus sudah dalam kondisi siap setiap saat mempertanggungjawabkan seluruh isi hidup kita di hadapan Bapa kita Tuhan Yesus.
Dan diharapkan akhir perjuangan hidup kita didalam dunia ini berakhir dengan ditemuinya keadaan kita berkenan di hadapan Hakim Agung kita Tuhan Yesus Kristus.
Inilah sikap perjuangan orang percaya yang benar yang akan diperkenan oleh Tuhan untuk bisa turut masuk kedalam kerajaan-Nya yang kekal untuk selama-lama-Nya

2 Korintus 5:9-10
9 Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.
10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar