Kamis, 07 Juli 2016

MENGARAHKAN HIDUP SESUAI DENGAN KEHENDAK TUHAN


Roma 6:12-13
12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

Banyak orang hidup hanya untuk memiliki sebuah kehidupan seperti yang dikehendaki atau yang diinginkannya. Sedangkan ukuran hidup yang diinginkan adalah gaya hidup manusia di sekitarnya. Sebuah gaya hidup yang jauh dari standar yang Tuhan inginkan.
Standar hidup yang dimiliki biasanya antara lain: sekolah, kuliah berpendidikan dan bergelar, mencari nafkah, menemukan pasangan hidup, punya anak, membesarkan anak, mencari menantu, menjaga cucu dan lain sebagainya.
Jadi banyak orang menjalani hari hidup hanya untuk sebuah standar hidup ini. Standar hidup yang telah diraih diperjuangkan mati-matian tanpa batas. Inilah yang Paulus maksudkan dengan makan dan minum, besok kita mati (1Korintus 15:32 ).
Maksud perkataan Paulus ini ingin menjelaskan bahwa jika hidup orang percaya tanpa iman mengarahkan hidup yang benar sesuai dengan kebenaran yang dikehendaki Tuhan maka ia akan menuai kehidupan yang sia-sia dan menuju kebinasaan hidupnya, hidupnya tidak berdampak bagi Tuhan dan kerajaan-Nya, tampak jelas sikap hidup seperti ini tentu tidak mengimani kebangkitan Tuhan telah memerdekakan hidupnya dari hukum dosa supaya ia juga meninggalkan perbuatan dosa dan fokus hidup didalam kebenaran Tuhan.

Contoh fokus hidup yang salah adalah untuk mempertahankan eksistensi kehidupannya dibumi ini pada umumnya seseorang mulai mencari Tuhan dan berurusan dengan Tuhan.
Tuhan sebagai andalan untuk meraih standar hidup yang ia idam-idamkan, fokus hidupnya mencari kesenangan hidup yang membuatnya menjadi orang yang bahagia dibumi dengan fasilitas yang disediakan oleh dunia ini.
Orang-orang seperti ini berurusan dengan Tuhan bukan karena urusan untuk kepentingan Tuhan, bukan untuk kemuliaan Tuhan tetapi urusannya sendiri; kemuliaan sendiri.
Dan banyak orang yang mengaku hamba Tuhan malah mendukung pengertian yang salah ini.
Cara beragama seperti ini sudah jadi ukuran umum atau standar yang benar menurut banyak orang.
Kebanyakan orang Kristen pun juga demikian adanya.
Pengajaran yang salah makin merajalela. Pola pikir yang salah makin tertanam di hati dan pikiran banyak orang Kristen hari ini.
Mereka hidup dalam keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Keinginan daging artinya kepuasan diri dalam dagingnya, keinginan mata artinya hasrat memiliki pemenuhan kebutuhan jasmani seperti yang orang lain miliki dan keangkuhan hidup adalah kehormatan yang diharapkan diberikan orang kepada dirinya. Kehormatan ini bisa dibeli dengan kekuasaan, pangkat, gelar, uang, penampilan, perhiasan dan lain sebagainya.

Ada salah satu kelemahan yang sering tidak kita sadari. Kesalahan itu dapat dikalimatkan sebagai: Tidak memiliki fokus hidup yang benar.
Tidak fokus hidup benar sesuai dengan kehendak Tuhan dan kebenaran-Nya dapat membuat hidup seseorang menjadi sesat, sebab ia kehilangan arah atau tidak memiliki tujuan perjalanan kehidupan ini. Ini berarti dalam kehidupan ini ia tidak memiliki arah yang jelas.
Kehidupan seperti ini adalah kehidupan yang sangat rentan dan sangat rawan terhadap serangan musuh yaitu iblis.
Kalau sekarang kita jumpai banyak orang Kristen yang mudah berbuat dosa, malas melayani Tuhan, menolak berkorban bagi pekerjaan Allah dan tidak menyukai ibadah kepada Tuhan, hal ini disebabkan ia tidak memiliki arah perjalanan hidup ini. Dampak lain ialah tidak bergairah rohani dalam menjalani hidup ini.
Sesekali merasa kesepian dan tidak tahu untuk apa menjalani hari-hari hidup ini. Kalau kesepian semacam ini pernah menyengat hidup saudara dan pernah timbul pertanyaan dihati: “Untuk apa hidup ini?”, itu berarti Tuhan memanggil kita untuk kembali menemukan hidup ini, yaitu kehidupan yang berfokus kepada jalan kebenaran yang Tuhan hendak tunjukan.

Rasul Paulus dalam suratnya berkata: “Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul” (1Korintus 9:26).
Seseorang yang arah hidupnya sudah benar ia harus terus bertahan untuk ada pada jalur yang benar, ia tidak boleh menyimpang ke kanan atau ke kiri. Terdapat banyak tekanan dalam hidup ini, tekanan yang bertujuan agar kita bergeser dari jalur perjalanan hidup yang benar yang sudah kita miliki, inilah yang akan terus dicegah oleh iblis supaya kita tidak mengambil bagian dalam kekudusan Tuhan.
Iblis akan terus menberi rangsangan dan tekanan melalui kenyamanan dan kesenangan hidup dan mengarahkannya kepada fokus hidup yang salah.
Tentu tekanan ini akan dilakukan iblis dalam berbagai bentuk dan cara.
Kita harus tetap waspada dan berjaga-jaga agar kita dapat mengenali tipu daya kuasa kegelapan tersebut.
Tekanan ini disebutkan oleh Petrus sebagai“penderitaan yang dialami semua saudara seiman di seluruh dunia”(1Petrus 5:9), olehnya tidak ada cara yang lain selain melawannya dengan iman yang teguh didalam Tuhan kita Yesus Kristus dan tetap bertahan sampai akhir dengan setia berprinsip hidup yang terus mengambil bagian dalam kekudusan Tuhan dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Tuhan menginginkan kita mengingini-Nya lebih daripada segala sesuatu, dan segala sesuatu yang kita lakukan hanyalah untuk Tuhan, kerajaan-Nya, dan kebenaran-Nya. Maka seorang anak Tuhan tidak boleh hidup dalam dualisme kehidupan: hidup untuk dirinya sendiri, tetapi juga hidup untuk Tuhan. Dualisme berarti fokusnya menjadi dua, dirinya sendiri dan Tuhan, seolah-olah ada dua tuan dalam dirinya. Tuhan Yesus mengatakan tidak mungkin kita hidup untuk dua tuan (Mat. 6:24), karena sesungguhnya orang yang hidup dalam dualisme akan condong lebih hidup untuk dirinya sendiri dibandingkan hidup untuk Tuhan. Dengan kata lain, Mamonlah yang menjadi tuannya.

Setiap orang percaya harus berprinsip bahwa tidak ada fokus hidup yang benar selain Tuhan, kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya. Apabila kurang dari ini, lebih baik kita tidak pernah menjadi manusia, sebab inilah tujuan manusia diciptakan oleh Tuhan. “Pikirkanlah hal-hal yang di atas, bukan yang di bumi.” (Kolose 3:2)

Kalau Tuhan menjadi fokus kita, tentu kita menjadikan Tuhan sebagai objek pujian, pemujaan, penyembahan dan ibadah kita (Lukas 4:8). Dalam ayat ini kita dapat menemukan arti dan isi hidup yang benar, lengkap dan utuh. Menyembah atau (proskynéō) berarti memberi nilai tinggi kepada Tuhan.

Perjalanan kehidupan orang percaya dibumi ini adalah perjalanan hanya untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya. Kerajaan-Nya menunjuk kepada tujuan akhir perjalanan hidup kita yaitu kemuliaan bersama dengan Tuhan Yesus di langit baru dan bumi yang baru. Tempatkan hati kita di surga, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Tidak perlu khawatir selama kita masih hidup di bumi, sebab Tuhan akan mencukupi kebutuhan kita (Matius 6:33).

Kebenaran-Nya menunjuk kepada kebenaran Firman Tuhan yang kita pelajari untuk kita kenakan dalam hidup. Dengan mempelajari Firman-Nya, kita akan mengalami pembaruan terus-menerus di dalam hidup ini (Roma 12:2). Firman Tuhan harus kita tempatkan jauh lebih berarti dibandingkan majalah, koran, televisi, segala hobi dan hiburan lainnya.

Jadi Tidak ada fokus hidup yang benar sesuai kehendak Tuhan selain hidup bagi Tuhan dan kerajaan-Nya dan mengarahkan hidup didalam segala jalan kebenaran-Nya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar