Senin, 04 Juli 2016

KERJA KERAS MEMENUHI KEHENDAK TUHAN


Kejadian 1:27
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Kerja keras yang bagaimanakah yang memenuhi standar untuk keselamatan seseorang? Respons yang bagaimanakah yang menyelamatkan? Ini sama dengan pertanyaan, “Percaya yang bagaimanakah yang menyelamatkan?”
Kerja keras itu bisa relatif dan bisa subjektif, tergantung dari persepsi masing-masing berdasarkan apa yang diajarkan kepadanya dan yang dilihatnya dari orang lain.

Ada orang yang merasa sudah bekerja keras mencangkul dari jam tujuh pagi sampai jam dua belas siang.
Tetapi yang lain merasa barulah bekerja keras bila mencangkul dari jam tujuh pagi sampai jam empat sore.
Untuk ini kita harus belajar apa yang yang diajarkan Tuhan Yesus, yaitu target apa yang harus dicapai dalam hidup Kekristenan kita.
Selama kita belum mencapai target yang Tuhan targetkan, kita harus terus berusaha sampai kita mengerti apa artinya kerja keras dalam meresponi keselamatan yang Tuhan kehendaki.
Keselamatan adalah usaha Tuhan untuk mengembalikan manusia kepada rancangan-Nya.
Rancangan Tuhan adalah manusia memiliki keberadaan menurut gambar dan rupa Allah.

Apa arti target tersebut?

Pertama, sebagai makhluk yang segambar dengan Allah, manusia dituntut untuk memiliki moral dan tindakan-tindakan yang mulia seperti Allah sendiri.
Allah sendiri meninggalkan sorga telah turun ke dunia mengambil rupa sebagai manusia dan datang kepada milik kepunyaan-Nya mengajarkan bagaimana menyelenggarakan hidup yang berkenan dan yang sempurna kepada Allah.
Tuhan Yesus merupakan teladan kita satu satunya didalam hidup ini.
Sejak jatuhnya manusia pertama didalam ketidaktaatan sampai dengan manusia yang hidup di zaman sekarang ini, Allah kita Yesus Kristus mengupayakan pemulihan gambar Allah yang rusak pada manusia, Tuhan telah merelakan diri-Nya sabagai penebus dosa seluruh umat manusia, penebusan melalui darah-Nya yang tercurah diatas kayu salib menunjukan bertapa seriusnya Tuhan mengupayakan dan mengembalikan manusia agar bisa dibentuk bermoral sempurna seperti gambar-Nya, kudus seperti Dia kudus.

Kedua, sebagai makhluk yang segambar dengan Allah, manusia patut memberikan seluruh kehidupannya mengabdikan diri dan hidup bagi kepentingan Sang Khalik yaitu Tuhan Yesus Kristus sebab Dia adalah pemilik dan pencipta kita (Yohanes 1-3).
Penciptaan manusia yang segambar dengan Allah dimaksudkan agar manusia mampu mengabdi kepada Tuhan dengan ibadah yang benar. Kemampuan hebat itu bukan untuk dirinya sendiri, melainkan bagi sang Pemberinya.
Olehnya Rasul Paulus menyatakan demikian didalam surat : 2 Korintus 5:15  Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

Ketiga, sebagai makhluk yang segambar dengan Allah, manusia harus hidup dalam persekutuan dengan Tuhan.
Manusia segambar dan serupa dengan diri-Nya dimaksudkan agar manusia dapat selaras dengan apa yang dikehendaki Tuhan untuk dilakukan dan dapat menjadi teman interaksi-Nya.
Jadi, tanpa hidup dalam persekutuan dengan Tuhan, maka manusia sebenarnya sedang mengkhianati Tuhan sebab Tuhan menghendaki dan memanggil setiap orang percaya memiliki persekutuan yang eksklusif dengan Tuhan setiap hari.
Membangun persekutuan dengan Tuhan yang benar tidak hanya berhenti pada saat berada di dalam gedung gereja atau lewat pertemuan doa-doa pada jam-jam khusus.
Tiap detik orang percaya tetap harus memiliki kepekaan dan terhubung dengan pimpinan Roh Kudus, olehnya kita perlu membangun hubungan yang harmonis dengan Tuhan setiap hari lewat persekutuan yang eksklusif dengan-Nya agar kita bisa memiliki kepekaan terhadap pimpinan Roh Kudus dan hidup menuruti Roh.
1 Korintus 1:9  Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.

Hendaknya masing-masing kita yang masih diberikan kesempatan hidup sampai hari ini dengan rendah hati mengoreksi diri dihadapan Tuhan setiap hari.
Pertanyakan setiap waktu kepada diri sendiri, sudahkah kita setiap hari bekerja keras memberi diri memenuhi panggilan kehendak Tuhan khususnya berkaitan 3 hal diatas.
Jika hidup kita belum maksimal bekerja keras memenuhi panggilan kehendak Tuhan Yesus didalam hidup ini, hendaknya hari ini kita harus memulainya.
Tanpa mengerti target ini, kita tidak dapat meresponi anugerah-Nya dengan benar. Maka sebagai orang percaya yang meresponi keselamatan Allah dalam Yesus Kristus, marilah kita bekerja keras setiap hari dan mempertaruhkan segenap hidup kita untuk memenuhi panggilan kehendak Tuhan Yesus yang menghendaki kita memiliki sikap dan perilaku seperti gambar-Nya.
Jangan setengah-setengah; Kita tidak dapat mengabdi kepada dua tuan.
Bagi Tuhan tidak ada namanya setengah-setengah. Orang percaya tidak bisa memberikan hatinya kepada Tuhan dan kepada dunia.
Buat Tuhan, orang percaya mengabdikan sepenuhnya atau tidak sama sekali, itulah pilihan yang harus dipilih oleh orang percaya hari ini (Wahyu 3:15-16)

Dengan mengerti target kita sebagai makhluk yang diciptakan segambar dengan Allah, marilah kita bekerja keras memenuhi seluruh yang kehendaki oleh Tuhan kita Yesus Kristus didalam hidup ini sebagai respon kita menyambut keselamatan yang sudah Tuhan berikan terhadap kita lewat karya agung penebusan-Nya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar