Selasa, 12 Juli 2016

KEBUTAAN MATA BATINIAH


2 Korintus 4:3-4
3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Kekayaan kita dalam Kristus tidak terduga dan sangat luar biasa (Efesus 3:8).
Kekayaan Kristus adalah kasih, damai sejahtera dan hikmat yang Tuhan berikan, serta kemuliaan yang akan kita terima baik selama hidup di dunia ini, maupun di kerajaan sorga nanti.
Tetapi sayangnya banyak orang yang mengaku orang percaya di zaman ini tidak melihat kekayaan Kristus yang luar biasa didalam hidupnya, sulit sekali bagi banyak orang memahami betapa bernilainya kekayaan Kristus ini.
Tanpa menyadarinya, mata batiniah mereka telah menjadi buta.
Sebenarnya ada empat hal penyebab kebutaan mata bantiniah seseorang sehinggga tidak mengenal nilai pentingnya kekayaan dalam Kristus.

Pertama, konsep yang keliru tentang harta. Manusia menganggap harta adalah hal yang terpenting untuk diraih dan dinikmati untuk jaminan kenyamanan hidup dibumi ini. Ia tidak menyadari bahwa ia masih memberi nilai tinggi mamon setara pentingnya seperti ia memberi nilai tinggi kepada Tuhan.
Akibat kebutaan ini, ia akhirnya tidak lagi dapat menghargai keselamatan.
Itulah sebabnya ayat-ayat Alkitab yang menyangkut harta surgawi tidak dapat dimengerti (Matius 6:19–20).
Bahkan yang paling menyedihkan ada yang masih menganggap setelah memberikan persembahan ke gereja, ia berharap akan dibalas Tuhan dengan berkat jasmani yang berlimpah-limpah.
Orang seperti ini adalah orang yang didalam hatinya hartalah yang menjadi tuannya.
Kalau berkonsep begini, mana bisa kita menjadi manusia surgawi yang mengenakan kodrat ilahi? Sia-sialah Kekristenan kita.

Kedua, dibutakan oleh ilah zaman ini.
Ilah zaman ini mengacu kepada segala sesuatu yang ada dalam dunia ini, yang bisa berpotensi menyingkirkan Tuhan dari perhatian manusia.
Contohnya dari hobi, hiburan sampai teknologi.
Kita mengakui, dunia semakin cantik dan membuat manusia mabuk dan kecanduan olehnya.
Hari-harinya sebagian besar disita pernuh oleh perhatiannya kepada ilah-ilah tersebut.
Akibatnya dari hal ini manusia tidak mampu mengenali Tuhan secara benar dan Tuhan semakin tersingkirkan oleh percabulannya dengan ilah tersebut. Banyak orang Kristen yang ikut terseret didalamnya, sehingga ia buta terhadap nilai kekayaan kekal yang sangat penting yang terdapat didalam  Kristus. Sebaliknya, seorang yang mata batiniahnya terbuka dapat melihat nilai keagungan kekayaan Tuhan Yesus yang mulia didalam hidupnya sehingga dapat berkata, “Yang kuingini Engkau saja” (Mazmur 73:25).

Ketiga, tidak menghayati statusnya sebagai warga kerajaan sorga.
Banyak orang Kristen merasa sudah menjadi anak Allah dan sudah memiliki jaminan masuk sorga.
Mereka tidak merasa perlu berjuang bagaimana bisa menghayati bahwa dirinya bukan berasal dari dunia ini dan bisa menujukan fokusnya kepada perkara-perkara yang di atas. Jika seorang Kristen tidak memperjuangkannya, maka gaya hidupnya pasti sama seperti anak-anak dunia lainnya. Mereka orang-orang yang tidak siap meninggalkan dunia dan mereka tidak sedang menantikan kedatangan Tuhan dengan sikap berjaga-jaga.
Sebagai orang percaya kita harus selalu menghayati Pernyataan Tuhan Yesus dalam Yohanes 17:16 bahwa orang percaya bukan berasal dari dunia ini, yang juga sangat sinkron dengan tulisan Paulus dalam Filipi 3:20, Karena kewargaan kita adalah di dalam surga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat.
Kata menantikan dalam teks aslinya adalah apekdekhometha (ἀπεκδεχόμεθα), yang berarti menanti dengan sangat kuat atau bersemangat sekali.
Orang yang menghayati bahwa dirinya adalah warga negara Kerajaan Sorga pasti sangat menantikan Tuhan Yesus dengan sikap berjaga-jaga dan fokus hidupnya pasti tidak bisa berjauhan dari persekutuan dengan Tuhan setiap hari.

Keempat, tidak berani barter.
Seseorang yang mau memiliki Kristus harus berani barter, artinya berani menukar kecintaannya kepada dunia dan beralih penuh hanya kepada kecintaan kepada Tuhan Yesus (Filipi 3:7–9).
Barter ini merupakan syarat yang tidak dapat ditawar dan ditunda.
Bila kita tidak menerima prinsip ini, kita tidak memiliki Kristus sebab Tuhan Yesus akan menolak orang-orang yang berdiri diwilayah abu-abu atau berdiri ditengah-tengah.
Jangan menunda lagi segera barter detik ini juga, sebab orang yang menunda barter tidak akan pernah diselamatkan.

Waspadalah agar kita tidak dibutakan oleh ilah zaman ini, dan pandanglah selalu kekayaan yang luar biasa di dalam Tuhan kita Yesus Kristus yang memberi kita kehidupan kekal untuk selama-lamanya didalam kerajaan-Nya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar