Rabu, 31 Agustus 2016
ARTI PENTING HIDUP DIPIMPIN OLEH ROH ALLAH
Roma 8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
Ayat diatas menunjukkan secara tidak langsung persyaratan sebagai anak Allah harus hidup dipimpin oleh Roh Allah
Dari pembacaan Roma 8:14 dapatlah dipahami bahwa ternyata ada ruang gerak dimana orang-orang percaya masih bisa memilih menyelenggarakan hidup yang tidak peduli dengan pimpinan Roh Allah.
Dalam kehidupan sejarah manusia sebutan anak Allah bagi manusia terhenti pada waktu manusia tidak lagi hidup dalam penurutan terhadap kehendak Allah.
Di Kejadian 6:1-4 Alkitab mencatat ada anak-anak Allah dan anak-anak manusia.
Anak-anak Allah adalah menunjuk keturunan Set yang masih hidup dalam asuhan Tuhan, yang hidupnya masih dalam penurutan terhadap kehendak Tuhan.
Tetapi ketika anak-anak Allah dari keturunan Set terjadi kawin campur dengan anak manusia yang diwakili oleh keturunan dari Kain yang hidupnya dicatat Alkitab daging adanya, maka membuat anak-anak yang dalam asuhan Allah menjadi ikut terseret dalam hidup kedagingan dengan keturunan Kain.
Jiwa mereka pada akhirnya tercemari oleh cara hidup orang berdosa.
Hal ini membuat hati Tuhan menjadi pilu karena kecendrungan perbuatan manusia adalah dosa semata-mata.
Sehingga membuat Roh Allah undur dari kehidupan manusia.
Olehnya supaya pantas disebut anak-anak Allah maka seseorang harus memberi diri untuk hidup di pimpin oleh Roh Allah.
Orang-orang yang tidak memberi diri hidupnya dipimpin oleh Roh Allah sebenarnya tidak pantas memanggil Dia dengan panggilan “Bapa di sorga”.
Sebenarnya yang pantas memanggil Dia Bapa adalah mereka yang bersedia setiap saat hidup sesuai dengan pimpinan Roh Kudus, hidup mengerti kehendak Tuhan, yaitu apa yang baik, yang berkenan dan yang sempurna dan dengan segenap hati taat melakukan kehendak-Nya.
Jadi, ketika kita sekarang memanggil Tuhan Yesus adalah Bapa walaupun keadaan kita memang belum sempurna dalam arti belum hidup dalam pimpinan Roh Kudus secara penuh kita harus terus belajar untuk bertumbuh untuk hidup dalam penguasaan Roh-Nya.
Kehidupan Kristen yang sejati adalah ketika orang Kristen hidupnya selalu ada di dalam penguasaan oleh Roh Kudus.
Roh kudus diberikan kepada orang percaya untuk “mengasuh orang percaya” supaya roh atau neshamah manusia menjadi kuat dan berkualitas.
Nismat hayyim atau roh manusia yang pernah dihembuskan oleh Allah kepada manusia itu adalah kualitas original dari Tuhan yang luar biasa, dimana kualitas murninya dimampukan kembali oleh Tuhan Yesus agar orang percaya dapat memunculkan kualitas manusia sorgawi untuk kembali dibangkitkan.
Dan bila hal ini berlangsung dengan baik artinya kesediaan manusia kembali hidup di bawah kuasa Roh-Nya maka Allah akan membangkitkan roh manusia untuk kembali bisa menguasai jiwanya guna dapat melakukan kehendak Allah, dan berangkat dari sini ia barulah disebut sebagai anak-anak Allah.
Kalau manusia tidak dipimpin Roh Kudus, maka roh manusia tidak sanggup melakukan kehendak Allah atau roh manusia menjadi lemah.
Tentu hal ini menjauhkannya hidup didalam perkenanan Tuhan.
Tuhan Yesus berkata : Roh memang penurut, tetapi daging lemah, artinya roh memang berkehendak untuk taat tapi tubuh dengan keinginan dosanya lebih kuat menguasai kehidupan. Roh manusia lemah untuk melakukan kehendak Tuhan.
Untuk ini, supaya roh manusia dapat menjadi kuat, maka seseorang harus hidup dalam pimpinan Roh Kudus dan melalui Firman Tuhan sebagai makanan roh dan jiwanya sehari-hari dan hidup ini tidak boleh jauh dan lepas dari Firman-Nya sebab melalui Firman Tuhan maka pancaindera rohaninya akan semakin mampu membedakan mana perkara baik dan perkara yang tidak berkenan, semakin tajam menangkap kehendak Tuhan untuk dikenakan didalam hidupnya (Ibrani 5:14 ).
Olehnya dalam setiap kali kita bertindak, baik melakukan kegiatan maupun mengambil keputusan-keputusan, hendaknya kita selalu meminta tuntunan-Nya terlebih dahulu, memberi setiap hari mengoreksi diri dihadapan Tuhan, apakah sesuatu yang kita pikirkan dan tindakan yang kita ambil adalah buah dari pimpinan Roh Allah atau keinginan daging kita.
Jika hidup orang percaya taat hidup didalam pimpinan Roh Kudus maka perubahan yang pasti terjadi dalam kehidupannya adalah dari ketidakpuasan terhadap hal-hal duniawi, berubah menjadi ketidakpuasan terhadap hal-hal rohani.
Dari haus dan lapar akan perkara dunia ini, berubah menjadi haus dan lapar akan perkara-perkara diatas atau perkara rohani, dan menjadi haus dan lapar akan kebenaran Tuhan untuk dikenakan.
Kalau sebelumnya manusia rohani belum dihidupkan, maka sekarang harus mulai dihidupkan.
Jika ia sungguh-sungguh bertekun hidup didalam pimpinan-Nya setiap hari maka ia pasti mulai bisa memahami perkataan-perkataan Tuhan Yesus seperti misalnya: “mengumpulkan harta di sorga”, “Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya”, “orang percaya bukan berasal dari dunia ini” dan lain sebagainya.
Ia mulai bisa mengerti Firman yang mengatakan, “asal ada makanan dan pakaian cukup”.
Panca inderanya rohaninya dari hari ke hari menjadi semakin terlatih dan semakin tajam mengerti kehendak Tuhan untuk dilakukan.
Dengan memahami kebenaran ini kita semakin mengerti kalimat Tuhan Yesus yang berkata :
"Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup" (Yohanes 6:63).
Maksud perkataan Tuhan Yesus ini adalah bahwa perkataan-perkataan Tuhan Yesus mengarahkan manusia untuk memiliki kehidupan yang dipimpin oleh roh bukan lagi oleh nafsu daging, maka dalam pernyataan sebelumnya Ia berkata: Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna sebab di kekekalan dihadapan Tuhan Yesus, orang percaya harus bisa membuktikan apakah dirinya layak disebut sebagai anak-anak Allah.
Tentu landasannya adalah apakah didalam hidupnya telah hidup didalam penurutan terhadap kehendak Tuhan dan memberi diri hidup di pimpin oleh Roh Kudus.
Dengan demikian kita semakin mengerti perkataan Tuhan Yesus yang berkata :
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga (Matius 7:21), hal ini menunjukan untuk melakukan kehendak Bapa, orang percaya harus hidup didalam pimpinan Roh Kudus sehingga melalui tahapan ini hidupnya diarahkan Tuhan untuk bisa mengerti kehendak Tuhan, yaitu apa yang baik, yang berkenan dan yang sempurna untuk dilakukan dengan taat dan segenap hati.
Orang percaya adalah umat yang dikehendaki oleh Tuhan menjadi umat yang dipersiapkan untuk mewarisi langit yang baru dan bumi yang baru dengan kualitas manusia batiniah yang sudah diperbaharui oleh pimpinan Roh Allah.
Kalau seseorang memiliki keberanian untuk menetapkan hati untuk selalu taat memberi diri dipimpin oleh Roh Allah, maka kehausan jiwanya tidak lain adalah kehausan akan perkara-perkara rohani; bagaimana memiliki kehidupan yang berkenan kepada Bapa di sorga, bagaimana memberi segenap diri untuk melayani Bapa dan setia kepada-Nya yang didalamnya ia selalu membawa kehidupannya untuk tidak bercacat dan tidak bernoda sampai kedatangan Tuhan Yesus datang kembali.
Galatia 5:24-25
24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar