Minggu, 21 Agustus 2016

SELALU BARU SETIAP HARI


Ratapan 3:22-23
22 Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,
23 selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!

Merupakan kerinduan Tuhan untuk selalu menyediakan berkat-berkat yang baru setiap hari untuk kita, seperti manna yang disediakan Tuhan bagi bangsa Israel. Manna harus diambil setiap hari; tidak boleh diambil lebih dari kebutuhan satu hari, kecuali pada hari Sabat (Keluaran 16:26).

Demikian pula Tuhan Yesus mengajarkan dalam Doa Bapa Kami, agar kita cukup dengan makanan setiap harinya (Matius 6:11).
Ini bukan berarti kita tidak boleh memiliki persediaan makanan untuk satu bulan; tetapi Tuhan menghendaki agar kita tidak serakah, selalu hidup dalam hubungan yang benar dan kudus dihadapan-Nya, menjaga keintiman secara berkesinambungan untuk selalu bersekutu dengan-Nya. Selanjutnya Ia akan menyediakan berkat-Nya yang baru setiap hari.
Berkat-berkat-Nya adalah pengenalan akan Dia, memahami kehendak-Nya dan mengerti rencana-Nya. Itu lebih indah dan lebih penting daripada berkat-berkat jasmani sebab respon menghidupi berkat rohani-Nya setiap harilah yang akan dipandang oleh Tuhan dikekekalan nanti. Inilah harta abadi yang akan kita bawa pada saat menghadap Tuhan sang pemilik segala yang ada di alam semesta dan seluruh jagad raya ini yaitu Tuhan kita Yesus Kristus.
Dengan memahami keindahan berkat yang baru dari Tuhan setiap hari ini, hati kita akan semakin melekat kepada Tuhan dan jiwa kita harus merasa terganggu kalau tidak mendapat sesuatu yang baru dari-Nya. Namun sesuatu yang baru itu hanya dapat kita peroleh apabila kita menetapkan hati kita untuk mengutamakan Tuhan. Maksudnya menganggap kebutuhan untuk mengenal Tuhan, kehendak-Nya dan rencana-Nya sebagai sesuatu yang penting dan mendesak.

Dengan sungguh-sungguh mengutamakan Tuhan, kita akan menyediakan waktu yang memadai ditengah-tengah kesibukan mencari nafkah, mengurus rumah tangga, berkarier, studi dan lain sebagainya. Akhirnya kita bisa menghayati apa artinya melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan Tuhan.
Bila kita sampai di level ini, sulitlah bagi kita untuk kembali terbelenggu dengan kesenangan dunia.
Sudah tak mungkin lagi kita menoleh ke belakang seperti istri Lot (Lukas 17:32).

Pertanyaan yang harus kita jawab hari ini adalah apakah hari-hari ini kita sudah sangat serius mencari Tuhan guna mengenal Pribadi-Nya, mengerti kehendak dan rencana-Nya untuk kita lakukan?
Jika sudah, jangan berhenti. Berjalanlah terus sungguh-sungguh mencari Tuhan sampai di “titik anda tidak bisa berbalik kembali melirik keindahan dunia ini”, di mana mengenal Tuhan Yesus dan kehendak-Nya adalah keindahan satu-satunya didalam hidup ini, jika sudah seperti ini pengharapan keselamatan menjadi milik yang pasti (Ibrani 6:11).
Petrus menyebutkannya sebagai hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Tuhan Yesus Kristus.
(2 Petrus 1:10-11
10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus).

Untuk mengenal Tuhan secara mendalam serta mengerti kehendak dan rencana-Nya, membutuhkan perjuangan yang menuntut keseriusan yang sangat tinggi, sebab hal ini tidak dapat diperoleh dengan mudah dan murah.
Tidak bisa instan, tetapi harus diperjuangkan dengan melibatkan dan mengerahkan seluruh waktu, tenaga dan segala sesuatu yang ada pada kita untuk belajar Injil setiap hari dan memberi diri di pimpin oleh Roh Kudus untuk hidup menurut kehendak-Nya.
Namun jika kita mau melakukannya, maka kita akan melihat bahwa sungguh Ia memberikan berkat rohani-Nya yang baru setiap hari.

Berkat rohani-Nya yang baru setiap hari hanya dapat kita peroleh apabila kita menetapkan hati kita untuk mengutamakan Tuhan dan kerajaan-Nya, mengenal Injil-Nya setiap hari dan terus memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus untuk hidup seturut dengan kehendak-Nya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar