Selasa, 02 Agustus 2016

IBADAH YANG SEJATI


Roma 12:1  Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Ibadah yang dikemukakan Paulus dalam Roma 12:1 ini sebenarnya sejajar dengan cara penyembahan yang Tuhan Yesus ajarkan pada waktu Tuhan berbicara kepada seorang perempuan samaria dimana Tuhan menjelaskan Bapa di sorga menghendaki orang percaya menyembah Bapa dalam Roh dan Kebenaran.
Yohanes 4:23-24
23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Kata ibadah dalam Roma 12:1 adalah Latreia yang berarti penyembahan/pelayanan.
Kata ini terdapat di beberapa ayat dalam Alkitab.
Rasul Paulus menggunakannya untuk menasehati kita untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang dikenan Allah.
Itu adalah ibadah yang sejati.
Dengan kata lain itulah penyembahan yang sejati.
Kata latreía disini menunjuk penyembahan kepada Tuhan yang bertalian dengan cara hidup dan penggunaan semua potensi jasmani dan rohani bagi kemuliaan Tuhan.

Dengan demikian maka kita tidak boleh merasa sudah berbakti kepada Tuhan hanya karena telah pergi ke gereja atau melakukan suatu kegiatan dalam lingkungan pelayanan gereja saja.
Berbakti/penyembahan yang sesungguhnya adalah menggunakan seluruh potensi dalam kehidupan ini untuk kepentingan Tuhan sepenuhnya.
Dengan demikian yang disebut ibadah atau kebaktian adalah Menghadirkan kerajaan Allah dalam seluruh kegiatan hidup ini, melakukannya dengan segenap hati untuk kepentingan dan kemuliaan Tuhan.

Hendaknya kita mengerti bahwa bisnis bagi pedagang, tugas medis bagi seorang dokter dan perawat, mengajar bagi seorang guru atau dosen dan segala aktivitas yang kita lakukan dengan jujur dan dengan penuh tanggung jawab adalah kebaktian kita yang sesungguhnya kepada Tuhan.
Jadi kita mengerti ketika kita sekolah, bekerja, bisnis, menikah/berkeluarga semuanya itu kita lakukan bagi kepentingan mewujudkan rencana dan kehendak Tuhan semata-mata dan inilah yang disebut mempersembahkan tubuh kita dalam segala aktivitas itu hanya kepada Allah, inilah yang merupakan ibadah yang sejati.

Dengan demikian, rumah ibadah bukan hanya gereja atau tempat lain yang sering disebut rumah ibadah.
Rumah ibadah yang sesungguhnya adalah disetiap waktu dan disemua tempat di mana seorang anak Tuhan memaksimalkan seluruh potensi untuk tugas kehidupan ini.
Tugas kehidupan adalah bekerja mengembangkan potensi dan seluruh kemampuan untuk memenuhi tanggung jawab bagi kepentingan Tuhan dan kerajaan-Nya (ini termasuk tanggung jawab bekerja memenuhi kebutuhan keluarga, mengasihi istri, menghormati suami, mendidik anak, memberikan buah kehidupan yang baik dalam segala hal, menjadi berkat dan berdampak bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara sehingga nama Tuhan Yesus dipermuliakan lewat irama hidup yang kita tampilkan).

Jadi, Ibadah yang sejati ini harus menjadi irama hidup orang percaya yang kita lakukan di segala tempat dan di setiap saat kita beraktivitas.
Pertanyaannya hari ini apakah kita sudah menjadi persembahan yang hidup, kudus dan menyenangkan-Nya dalam seluruh aktivitas kita?

Kolose 3:23  Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar