Minggu, 14 Agustus 2016

Menjadi Umat Yang Dipercayai Melakukan Pekerjaan-Nya


Yohanes 2:23-25
23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,
25 dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.

Orang percaya harus mempersoalkan bagaimana ia bisa dipercayai oleh Tuhan.
Dalam Yohanes 2:23-25 ditunjukkan kepada kita bahwa tidak semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus bisa dipercayai oleh Tuhan.
Rupanya ada dua jenis orang percaya,
Pertama : orang percaya yang kepadanya Tuhan Yesus mempercayakan diri-Nya.
Kedua : orang yang kelihatannya percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi Tuhan tidak mempercayakan diri-Nya kepadanya.
Tuhan Tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka artinya Tuhan tidak bisa memberi tanggung jawab kepada mereka. Tanggung jawab itu adalah pekerjaan Tuhan atau misi penyelamatan jiwa-jiwa yang harus diteruskan oleh orang percaya (Yohanes 20:21).

Kalau kita mengamati Yohanes 2:23, mereka percaya kepada Tuhan karena mereka melihat mujizat yang Tuhan Yesus lakukan.
Kalau percaya seseorang hanya karena melihat dan mengalami mujizat, maka besar kemungkinan mereka berurusan dengan Tuhan hanya karena mereka memiliki kepentingan sendiri.
Mereka tidak melihat kepentingan Tuhan. Hal ini sama seperti orang pergi ke dukun, karena mereka memiliki kepentingan sendiri, bukan karena kepentingan dukun tersebut.
Berbeda kalau kita berurusan dengan Tuhan dengan sikap hati yang benar.
Kita berurusan dengan Pribadi Yang Agung pemilik hidup kita, maka dalam berurusan dengan Tuhan semua yang kita lakukan semata-mata untuk kepentingan-Nya (2 Korintus 5:15).
Tidak salah kalau kita meminta pertolongan dari Tuhan, tetapi lebih dari hal itu seharusnya kita mempersoalkan bagaimana kita menemukan tempat kita untuk mengabdi kepada sang pemilik kehidupan ini yaitu Tuhan kita Yesus Kristus.

Jadi, sebagai anak Tuhan yang sudah bertumbuh dewasa kalau kita berurusan dengan Tuhan bukan karena kita memiliki persoalan pribadi dengan segala keinginannya, tetapi kita mau mempersoalkan rencana Allah dalam hidup kita dan dunia ini secara umum.
Dengan sikap hidup seperti ini kita baru bisa dipercayai Tuhan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar-Nya.
Seharusnyalah kita mempersoalkan bagaimana kita menemukan tempat kita untuk mengabdi kepada pemilik kehidupan ini.

Jadi setelah kita mengenal kebenaran dan mengikut Tuhan Yesus, kita harus mulai menemukan tugas kehidupan yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita. Tugas kehidupan itu adalah menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang. Tentu untuk menyelamatkan jiwa orang lain, kita sendiri harus sudah selamat, artinya kita harus terlebih dahulu menjadi pelaku Firman Allah yang hidup, yang menghidupi kebenaran Injil Tuhan Yesus didalam seluruh aspek kehidupan kita baik dikeluarga, dipekerjaan, bisnis maupun didunia pelayanan, menjadi pribadi-pribadi yang mengikuti jejak-Nya dengan demikian barulah kita bisa menjadi saksi-Nya guna bisa menyelamatkan orang lain untuk mengenal pribadi Kristus.
Perlu selalu digaris bawahi seorang yang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus, ia harus mengenal Dia dengan benar dan mendengar suara-Nya atau mendengar pengajaran-Nya.
Percaya kepada Tuhan Yesus berarti harus mengikut jejak-Nya atau harus hidup sesuai dengan tuntunan-Nya (1 Yohanes 2:6). Tuntunan-Nya itulah Injil.
Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus harus mengerti isi Injil dan mengenakannya dalam hidup.
Seseorang tidak bisa mengatakan dirinya mengenal Tuhan Yesus tanpa mengenal Injil-Nya. Dengan memahami Injil-Nya seseorang akan mengenal dengan benar siapa Dia dan mengenal kebenaran dan kehendak-Nya untuk dilakukan.
Dengan demikian proyek penyelamatan jiwa-jiwa baru dapat berjalan dan terselenggara dengan benar.
Memenangkan jiwa artinya membawa seseorang masuk dalam proses keselamatan oleh tuntunan Roh Kudus. Harus diingat, ini bukan hanya membuat seseorang menjadi anggota gereja atau menjadi orang Kristen, tetapi sungguh-sungguh mengubah seseorang melalui pembinaan agar mereka dikembalikan kepada manusia rancangan Allah.

Tuhan Yesus tidak mempercayakan diri-Nya kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya hanya karena mereka melihat dan mengalami mujizat.
Mereka yang dipercayai Tuhan adalah yang mengerti visi kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini, yaitu membinasakan pekerjaan iblis dan ikut terlibat dalam proyek besar Tuhan dalam menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang.

Yohanes 14:12a  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar