Keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus membuka pintu agar manusia menjadi sekutu atau milik Tuhan.
Untuk ini manusia harus terlebih dahulu diperbaharui untuk menjadi anak-anak Allah, mengerti kehendak Tuhan apa yang baik, berkenan dan yang sempurna dan bersedia hidup menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Berangkat dari hal ini ia baru bisa masuk ke level dipimpin oleh Roh Allah yang akan mengubahnya menjadi anak-anak Allah yang layak dihadapan Bapa di Sorga.
Sebenarnya sejak manusia diciptakan, manusia adalah anak-anak Allah, sebab manusia memiliki roh dari Allah (Kejadian 2:7).
Hal ini memungkinkan manusia menjadi sekutu-Nya.
Tetapi akibat manusia jatuh dalam dosa sehingga tidak mampu lagi hidup di dalam roh tetapi di dalam daging.
Sehingga Roh Allah undur dari manusia (Kejadian 6:3).
Orang yang hidup dalam daging tidak mungkin berkenan kepada Allah (Roma 8:5-8).
Namun puji syukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus lewat karya penebusan-Nya diatas kayu salib kita ditebus-Nya untuk menjadi milik kepunyaan-Nya, Roh Kudus dimeteraikan kepada orang yang bersedia menerima dan percaya dalam nama-Nya, ini menunjuk Tuhan kembali memberi peluang kepada orang percaya bisa kembali hidup di pimpin oleh Roh Allah atau menjadi anak-anak Allah dan menjadi milik kepunyaan-Nya.
(Yohanes 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya).
Oleh kasih anugerah dan kemurahan Tuhan Yesus, kita menerima anugerah Roh Kudus yang menuntun kita untuk mengerti kehendak Tuhan apa yang baik, yang berkenan dan yang sempurna sesuai dengan pikiran dan perasaan Tuhan.
Olehnya bila kita berurusan dengan Tuhan kita harus selalu mempersoalkan hal ini yaitu selalu bergumul untuk selalu bisa mengerti dan melakukan hal yang berkenan kepada-Nya setiap waktu, menjadi pribadi yang bisa memuaskan hati-Nya, menjadi pribadi diarahkan menjadi anak-anak yang berkarakter seperti Kristus. Sebab hal ini tidak didapatkan secara otomatis, ini memerlukan proses perjuangan yang panjang, yang tiada henti memberi diri diubahkan oleh Firman Allah, pimpinan Roh-Nya dan didikan-Nya dalam setiap peristiwa hidup guna dapat diubahkan menjadi pribadi yang dapat mengenakan karakter seperti Kristus.
Sikap orang-orang beragama pada umumnya mereka mencari Tuhan demi meminta pertolongan memenuhi dan membela kepentingan hidupnya, namun tidak untuk hidup orang percaya, orang percaya dipanggil Tuhan untuk hidup didalam pengabdiannya kepada Tuhan dan kepentingan-Nya (2 Korintus 5:15).
Memang sikap hidup seperti ini tidak bisa dikenakan kepada semua orang Kristen, sikap seperti ini hanya bisa dikenakan bagi mereka yang sudah memiliki kedewasaan rohani dan kepekaan terhadap pikiran dan perasaan Tuhan.
Bisa dimaklumi, kalau seorang kristen yang baru bertobat belum bisa mengerti dan belum mau mengenakan sikap hidup seperti ini. Namun setiap orang percaya akan terus mengalami didikan Tuhan hingga ia mengerti dan mengambil bagian dalam kodrat ilahi ini (2 Petrus 1:3-4).
Inilah persekutuan yang dikehendaki oleh Tuhan, dimana orang percaya menjadi kawan sekerja Tuhan yang terus memberi dirinya untuk taat menjalankan kehendak dan kepentingan Tuhan selama ia hidup dibumi ini bahkan sampai kekekalan.
Manusia pada hakekatnya diciptakan sebagai anak-anak Allah, sebab manusia memiliki roh dari Allah, manusia dipanggil Allah untuk menjadi sekutu-Nya, mengabdi kepada kepentingan-Nya.
Jadi jika kita adalah milik Tuhan maka kita adalah orang yang bersedia menjadi sekutunya Tuhan untuk membinasakan pekerjaan iblis, menjadi kawan sekerja Tuhan dalam menyelesaikan proyek penyelamatan jiwa-jiwa untuk dapat dikembalikan kerancangan Tuhan untuk menjadi manusia-manusia yang taat kepada Tuhan, hidup didalam pimpinan Roh Allah yang senantiasa mengabdi bagi Tuhan dan kerajaan-Nya.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar