Rabu, 24 Agustus 2016
MEMPERAGAKAN KEHIDUPAN TUHAN YESUS
Roma 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Banyak orang Kristen yang belum mengerti bagaimana menghargai hidup yang Tuhan berikan.
Tidak ada cara lain untuk menghargai hidup ini kecuali meninggalkan cara hidup anak-anak dunia dan keindahan dunia dengan segala kesenangannya, kemudian memberi diri untuk belajar mengenal kebenaran Tuhan dan mengenakannya.
Semua itu merupakan proyek bagaimana memiliki gairah hidup seperti yang dimiliki oleh Tuhan kita Yesus Kristus.
Hendaknya peningkatan dan pertumbuhan rohani menjadi perhatian khusus dan mendapatkan tempat utama yang mendesak dan prioritas untuk selalu dikejar tanpa batas hingga kita bisa berkata seperti Paulus: hidupku bukan aku lagi, tetapi Kristus yang hidup di dalam aku (Galatia 2:19-20).
Tidak banyak anak Tuhan yang bisa memiliki filosofi kehidupan seperti Paulus ini.
Memang faktanya kita sering temukan diri kita masih senang memperagakan kehidupan yang suka-suka sendiri yang tidak melibatkan pimpinan Roh Allah.
Jika kita masih berkeras dengan hidup “suka-suka sendiri” berarti kita tidak menghargai hidup yang Tuhan berikan.
Ketika kita menyaksikan kesaksian hidup Paulus yang bisa berkata: “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.
Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku”.
Tentu perkataan ini tidak muncul dengan seketika, pengalamannya bersama dengan Tuhan yang terus ia bangun dengan mengenal pribadi Tuhan Yesus tanpa batas dan bertekun melakukan kehendak-Nya menjadikan Paulus seorang yang radikal dalam mengasihi Tuhan, memberi hidupnya menjadi alat peraga Tuhan dengan tanpa batas melakukan kehendak-Nya.
Hidup oleh iman yang dimaksudkan Paulus artinya hidup dalam penurutan kepada kehendak-Nya atau penyerahan diri kepada apa pun yang Tuhan inginkan.
Itulah percaya yang benar sebab kata percaya/pisteuo artinya menyerahkan diri kepada obyek yang dipercayai. Penyerahan diri kepada kehendak Tuhan berarti seluruh hidup kita disita untuk memperagakan hidup-Nya atau gairah-Nya, untuk inilah Tuhan Yesus membeli kita (2 Korintus 6:19-20).
Dalam tulisannya yang lain Paulus menyatakan: “Jika satu orang (Tuhan Yesus) sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati…. supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka” (2 Kor. 5:14-15).
Jadi hidup ini baru bisa memiliki value/nilai hidup yang berkualitas tinggi kalau seseorang mengenakan gairah hidup Tuhan Yesus tanpa batas dan seluruh hidupnya menjadi alat peraganya Tuhan di dalam dunia ini.
Inilah sebenarnya tujuan anugerah keselamatan yang Tuhan Yesus diberikan. Hal ini bukan sesuatu yang mudah, itulah sebabnya banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih dan Tuhan menghendaki agar orang percaya berjuang untuk masuk jalan sempit (Lukas 13:24) sehingga dapat tampil sebagai pemenang.
Gagal mengenakan gairah hidup Tuhan Yesus berarti gagal menjadi pemenang. Oleh karena sulitnya mencapai ini, maka Paulus berkata agar kita mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar (Filipi 2:5-12).
Hidup ini memiliki value kalau seseorang dengan tanpa batas mengenakan gairah hidup Tuhan Yesus, terus menerus memberi diri menjadi alat peraganya Tuhan, menjadi saksi-Nya untuk diutus membawa terang didalam dunia ini hingga semua yang bernafas mengenal dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat didalam hidupnya dan seluruh kehidupan manusia dibumi ini.
Inilah sejatinya kehidupan yang dikehendaki oleh Tuhan kita Yesus Kristus dimana hidup orang percaya bisa dipakai Tuhan membawa jiwa-jiwa untuk mengenal jalan hidup didalam kebenaran-Nya dan memberi diri hidup bagi Dia dan kemuliaan-Nya sampai selama-lamanya.
Yohanes 14:12a Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar