Rabu, 10 Agustus 2016
DIPANGGIL UNTUK PILIH DAN MENJADI SETIA SAMPAI AKHIR.
Wahyu 17:14 “Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih, dan yang setia.”
Orang percaya dipanggil oleh Tuhan Yesus untuk dijadikan laskar-Nya untuk bersama-sama mengalahkan penguasa-penguasa kegelapan (Wahyu 17:12-13).
Menarik untuk dicermati kata “terpanggil” di dalam Wahyu 17:14. Kata terpanggil di teks aslinya menggunakan kata "kletos", yang dapat diartikan telah dipanggil atau diberikan kepercayaan.
Setiap orang percaya dipanggil untuk merespon panggilan dari Tuhan Yesus, setiap orang yang dipanggil-Nya diberi kepercayaan dan tanggung jawab untuk bertekun dalam mengenakan kehidupan yang berkualitas sebagai anak-anak Allah yang taat kepada kehendak Bapa dan memikul bersama-sama dalam penyelamatan jiwa-jiwa.
Jika ia setia sampai akhir menyelenggarakan hidup yang demikian ia adalah orang-orang terpilih dari sekian banyak yang terpanggil.
Mereka yang terpilih ini disebut oleh Tuhan Yesus orang-orang yang setia dihadapan-Nya dan layak menerima kemuliaan-Nya pada saat dihari penyataan-Nya, di hari kedatangan-Nya.
Genderang perang telah dibunyikan sejak lama oleh Tuhan, yaitu genderang perang untuk membinasakan perbuatan Iblis
(1 Yohanes 3:8).
Dengan kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib, merupakan bukti kemenangan Kerajaan Allah atas Iblis dan Kerajaan Maut (Wahyu 1:18).
Orang yang percaya kepada-Nya adalah orang yang merespon panggilan-Nya dengan setia memberi diri melayani Tuhan dan selalu ada didalam penurutan kehendak-Nya, mereka yang setia ini tentu akan luput dari maut dan memperoleh kehidupan kekal didalam kerajaan Tuhan Yesus (Yohanes 5;24).
Ketika Tuhan Yesus berhasil membinasakan pekerjaan iblis lewat kesalehan, ketaatan dan kematian-Nya diatas kayu salib, iblis telah dikalahkan dan vonis hukuman sudah dijatuhkan kepadanya, tetapi Iblis belum dieksekusi menunggu sampai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali menyatakan diri-Nya sekali lagi.
Ada jeda waktu sejak vonis atas iblis dijatuhkan sampai hari pengeksekusiannya.
Rentang waktu inilah yang menjadi titik rawan bagi seluruh umat manusia khususnya orang percaya.
Rentang waktu ini yang digunakan oleh iblis untuk memberikan perlawanan terhadap keputusan Allah, sampai eksekusi tiba. Apa yang iblis kerjakan dalam rentang waktu ini?
Iblis masih melihat adanya celah untuk mengumpulkan sekutunya (Wahyu 17:14). Manusia memiliki kehendak bebas untuk menentukan kepada siapa ia bersekutu dan memilih tuannya saat ini, apakah kepada Tuhan atau kepada iblis.
Iblis tahu bahwa, sudah tidak mungkin dapat melawan Allah, tetapi paling tidak dengan membangun sekutunya, iblis masih dapat menunjukkan bahwa ia masih memiliki pengaruh yang kuat kepada manusia.
Oleh sebab itu, sebagai orang percaya, kita harus waspada dengan cara kerja iblis. Selain Teror kekerasan yang iblis lakukan seperti yang terjadi di wilayah Timur Tengah hari ini, atau wilayah-wilayah tertentu di tanah air kita yang telah lalu, sedapat mungkin tentunya ada satu teror yang jitu yang cukup sulit terditeksi oleh manusia bahwa sebenarnya itu merupakan suatu teror yang membuat hidupnya dibawa oleh iblis kepada maut, teror ini yaitu kenikmatan dan kesenangan hidup di dunia sampai orang percaya terlena dan bergeser secara bertahap dari panggilannya sebagai laskar Kristus. Teror percintaan akan dunia ini yang disediakan oleh dunia ini sebagai umpan iblis yang jitu menjerat manusia jatuh kedalam kehidupan yang memiliki irama keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup yang tentu bukan berasal dari Bapa melainkan dari dunia ini (1 Yohanes 2:16).
*Keinginan daging artinya hidup yang senantiasa mencari kepuasan diri dalam dagingnya, baginya hidupnya bisa terpuaskan jika segala kesenangan daging didalam dirinya bisa terpenuhi.
Hal ini salah satunya bisa kita lihat dari orang masih memiliki kebiasaan merokok, baginya tanpa merokok hidupnya tidak merasa lengkap dan dagingnya kurang terpuaskan, yang lain ada yang tenggelam didalam kesibukan berbagai macam hobi dan kesenangan hidup lainnya sehingga ia lupa dengan prioritas hidup yang harus ia lakukan sebagai anak-anak Allah yang seharusnya mengemban misi dari Bapa untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya, hidup bagi kepentingan Tuhan dan kerajaan-Nya adalah prioritas penting dari segala kegiatan apapun selama hidup dibumi ini.
*Keinginan mata artinya hasrat memiliki kesenangan hidup yang bertumpu pada pemenuhan kebutuhan jasmani, hal ini bisa kita lihat orang-orang yang masih menggelar kehidupan yang tenggelam dalam irama hidup konsumerisme yang berlebihan, ia tidak terpuaskan dan bahagia jika ia tidak memiliki barang-barang branded kesukaannya, baginya barang yang orang lain miliki ia pun harus juga dapat memilikinya. Hal ini membuat hidupnya tenggelam didalam kesibukan memburu harta dunia sebanyak-banyaknya demi kepuasan dirinya.
*Keangkuhan hidup adalah hasrat kehormatan hidup yang ditujukan bagi diri sendiri yang diupayakan dari kegiatan memburu gelar, jabatan dan pangkat dengan pengharapan untuk mendapatkan kehormatan bagi diri sendiri dari orang lain.
Baginya ia hidupnya baru merasa lengkap, bahagia dan terpuaskan jika ia bisa meraih kehormatan dan sanjungan dari manusia lain akan keberhasilan-keberhasilan sukses hidupnya secara jasmani.
Hidupnya merasa lebih aman dan nyaman dengan gelar, pangkat dan jabatan yang telah disandangnya.
Hal ini membuat posisi Tuhan tergeser sebagai kebahagian hidup satu-satunya didalam hidup ini.
Tentu tidak ada yang salah jika anak Tuhan mengejar gelar pangkat dan jabatan didalam pekerjaannya, namun semua harus ditujukan bagi kepentingan untuk menggenapi rencana-rencana Tuhan atas dunia ini dan semua harus difungsikan dan diperuntukan bagi pengabdian kepada Tuhan dan kerajaan-Nya.
Sebab hidup orang percaya memang di panggil Tuhan untuk hidup bagi Tuhan dan untuk kemuliaan Tuhan.
(Kolose 1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia).
Dengan warna semangat zaman sekarang ini, semangat juang orang percaya dalam menyelenggarakan hidup yang sesuai dengan yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus tanpa disadari dilemahkan secara bertahap oleh iblis, fokus hidupnya mulai di geser untuk mengejar hal-hal yang berasal dari dunia untuk ditujukan bagi pemuasan hasrat didalam dagingnya.
PerIu menjadi cacatan, Selama kita hidup dibumi ini, iblis akan terus mengajarkan fokus hidup untuk mengejar dan tenggelam kepada kesenangan dan kesuksesan hidup secara jasmani hingga membentuk karakter yang melupakan dan menganggap sepi terhadap keteladanan Tuhan Yesus yang jelas-jelas menolak tawaran iblis dan mengusirnya waktu Tuhan Yesus diminta untuk menyembahnya dengan imbalan kemuliaan kerajaan dunia (Matius 4:10).
Perlu diingat selalu seumur hidup kita bahwa Tuhan Yesus datang untuk menyelamatkan manusia dari praktek-praktek kehidupan yang sia-sia tersebut yang telah kita warisi dari cara hidup nenek moyang kita (1 Petrus 14-17).
Tuhan ingin orang di pilihnya bisa mengikuti cara hidup seperti Dia hidup dan memenuhi panggilan hidup serupa dengan gambar-Nya.
(Roma 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara).
Jadi hendaknya kita semakin mengerti cara kerja iblis yang terus bekerja di akhir zaman ini dan ia tahu bagaimana menjatuhkan manusia, yaitu melalui keinginan untuk menikmati dunia lewat kesenangan hidup didalamnya.
Untuk menyikapi hal ini, mari kita renungkan sejenak bagaimana selama ini kita sudah menyelenggarakan hidup dihadapan Tuhan kita Yesus Kristus.
Selama ini kepada siapa sebenarnya kita sedang berpihak?.
Keberpihakan kita kepada Tuhan Yesus, dapat kita lihat dari cara kita menyelenggarakan hidup dalam keseharian kita. Itulah sebabnya perhatikan ungkapan Tuhan Yesus dan Paulus dalam Matius 16:26, Kolose 3:5, Efesus 4:27, Yakobus 4:4.
Pastikan seluruh kegiatan hidup kita baik dari kehidupan membangun keluarga, usaha bisnis, pekerjaan dan pelayanan tidak tenggelam dengan mencari kepuasan hidup bagi diri sendiri namun sebaliknya itu semua hanya harus tertuju kepada satu muara yaitu untuk kemuliaan bagi Tuhan Yesus Kristus. Artinya hidup orang percaya hanya dipanggil untuk memenuhi panggilan hidup bagi Tuhan dan kerajaan-Nya, maka kita mau seluruh aspek kehidupan kita harus selaras dengan pikiran, keinginan dan tujuan Tuhan untuk menggenapi rencana-Nya atas dunia ini, olehnya kita harus selalu menghadirkan kerajaan Allah, menghidupi kebenaran-Nya disetiap langkah dan diseluruh kegiatan kehidupan kita dan terus memposisikan diri untuk menjadi bagian dalam laskar-Nya dalam menyelesaikan pekerjaan-Nya memuridkan semua manusia menjadi murid-Nya.
Sebab proyek Tuhan Yesus adalah usaha-Nya dimana menjadikan manusia yang mau menerima-Nya dan percaya kepada-Nya untuk dibentuk menjadi sempurna hingga memiliki moral hidup yang serupa dengan gambar-Nya.
Dengan demikian kita baru bisa menggenapi maksud rencana Tuhan Yesus dimana orang percaya mengambil bagian membinasakan pekerjaan iblis dan mengakhiri sejarah pertualangannya yaitu dengan menjadi saksi bagi Tuhan Yesus melalui kehidupan yang tidak bercacat cela dan tidak menyayangkan nyawa yang memberi diri hidup bagi Tuhan dan kepentingan kerajaan-Nya yang selalu taat dan selalu ada didalam penurutan segela kehendak-Nya.
(Wahyu 12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut).
Olehnya kita harus terus menghayati secara mendalam setiap hari mengenai perkataan Tuhan Yesus tentang banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang terpilih. Mereka yang terpilih adalah mereka yang mengusahakan pakaian pesta, pakaian pesta bukan diberi oleh Raja yang mengundangnya ke pesta tersebut (Matius 22:1-14).
Pakaian pesta melambangkan kesucian hidup atau moral berstandar dari Allah, dan itu harus diusahakan dengan sungguh-sungguh oleh diri sendiri.
Ketika kita mau meresponi panggilan ini maka Tuhan akan menolong melalui firman-Nya yang telah disediakan-Nya, mendampinginya melalui pimpinan Roh Kudus, mendidiknya melalui kejadian peristiwa di hidupnya sehingga ia dibentuk menjadi manusia yang dikembalikan kedalam rancangan-Nya.
Setiap orang percaya dipanggil untuk meresponi anugerah-Nya dengan tanggung jawab.
Itulah sebabnya Alkitab penuh seruan untuk bertobat, agar manusia meninggalkan kejahatan dan cara hidup yang salah, mengalami pembaruan pikiran, berusaha hidup tidak tercela, dan tanpa batas mencari perkenanan hidup dihadapan Tuhan setiap saat dan terus berupaya keluar dari cara hidup yang salah dan tidak menjamah apa yang najis dan lain sebagainya yang pada dasarnya setiap orang percaya harus memenuhi panggilannya untuk sempurna seperti Bapa di sorga.
Ini adalah bagian yang harus dipenuhi manusia.
Namun bagian ini tidak boleh diperhitungkan sebagai jasa seakan-akan keselamatan hasil usaha manusia itu sendiri.
Usaha ini harus dipahami merupakan bagian manusia sebagai sebuah responnya menyambut anugerah keselamatan yang telah diadakan dan disediakan oleh Tuhan kita Yesus Kristus.
Olehnya teruslah berupaya menghasilkan buah kehidupan yang sesuai seperti yang Tuhan Yesus kehendaki.
Dengan demikian tujuan kita DIPANGGIL-NYA UNTUK PILIH MENJADI SERUPA DENGAN GAMBAR-NYA DAN MENJADI SETIA SAMPAI AKHIR.
Matius 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar