Rabu, 21 September 2016

BEKERJA UNTUK MAKANAN YANG TIDAK DAPAT BINASA


Yohanes 6:27  Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."

Ketika seseorang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus, maka kehidupannya, termasuk segala miliknya, disita oleh suatu Kerajaan (2 Korintus 5:15).
Kerajaan itu adalah Kerajaan Allah.
Kalau seluruh hidupnya disita, itu berarti di bumi ini ia hanya sebagai orang yang menumpang (1 Petrus 1:17) yang diberikan tugas kehidupan melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya, artinya ia tidak lagi memiliki kepentingan yang lainnya selain mengabdikan diri kepada kerajaan Tuhan Yesus dengan tanpa batas.
Orang percaya dipanggil untuk hidup dalam pemerintahan Allah dan bukan hidup dalam pemerintahan diri sendiri (bertindak suka-suka sendiri tanpa pimpinan Roh Allah).
Pemerintahan Allah adalah kehidupan yang diatur dan dikendalikan oleh Tuhan. Ini adalah kehidupan yang diarahkan untuk mewarisi Kerajaan Sorga. Kenyamanan hidup duniawi tidak lagi menjadi tujuan.
Sebab kerajaan Tuhan Yesus bukanlah dibumi ini.
Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengatakan dalam Yohanes 18:36 Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."
Kepada murid-murid-Nya Tuhan Yesus berkata : "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu".
"Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu".
Itulah sebabnya Paulus mengatakan bahwa Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus (Roma 14:17).

Pada mulanya murid-murid Tuhan Yesus mengikut Tuhan Yesus sebab mereka menginginkan kebersamaan dengan Tuhan Yesus dalam kelimpahan duniawi dan kehormatan dari manusia salah satunya Yudas iskariot.
Murid-murid Tuhan Yesus, seperti kebanyakan orang Yahudi, berharap suatu hari Tuhan Yesus akan menjadi seorang penguasa seperti raja Herodes atau kaisar di Roma, sehingga mereka dapat memiliki kemuliaan di bumi ini seperti yang dirindukan oleh manusia pada umumnya. Ternyata setelah murid-murid mengikut Tuhan Yesus justru mengalami keadaan yang sebaliknya.
Mereka bukan hanya kehilangan segala sesuatu yang mereka harus tinggalkan, bahkan mereka juga teraniaya.
Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengatakan kalau seseorang mau mengikut Tuhan Yesus, ia harus melepaskan segala sesuatu (Lukas 14:33).
Dengan melepaskan segala sesuatu, seseorang barulah memperoleh Kristus (Filipi 3:7-9).

Dalam hal tersebut bisa dimengerti kalau Firman Tuhan mengatakan bahwa kita harus memiliki pikiran dan perasaan Kristus, yaitu walaupun Ia adalah pemilik segala sesuatu tetapi Ia mengosongkan diri.
Mengosongkan diri maksudnya adalah melepaskan semua hak-Nya sebagai Allah selama mengenakan tubuh manusia.
Orang percaya pun dipanggil Tuhan untuk melepaskan segala miliknya (Lukas 14:33) kemudian mengikut Tuhan menjadi murid-Nya untuk menyelesaikan tugas kehidupan yang di percayakan-Nya.
Alkitab mengatakan Tuhan Yesus menjadi yang sulung diantara kita semuanya guna untuk meneladani-Nya
Orang percaya harus melepaskan segala sesuatu, barulah memperoleh kemuliaan bersama Tuhan.
Sebelum memperoleh itu, orang percaya harus melanjutkan karya keselamatan yang telah dikerjakan oleh Tuhan Yesus di kayu salib agar diberitakan sampai ke ujung bumi.

Sekarang Tuhan Yesus telah naik ke sorga, dan tugas penyelamatan diserahkan kepada orang percaya.
Tugas penyelamatan tersebut dapat dikerjakan hanya oleh mereka yang meneladani hidup-Nya.
Pertama, harus belajar bagaimana tidak lagi terikat dengan percintaan dunia dan keinginan-keinginan dosa di dalam diri kita, supaya bisa belajar untuk memiliki karakter Tuhan Yesus.
Hal ini sangat tegas dikatakan oleh Rasul Yohanes dalam suratnya di 1 Yohanes 2:15-16
15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Kedua, mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan, yaitu bagaimana membawa orang lain bisa mengikuti jejak Tuhan Yesus sehingga menjadikannya sebagai jalan dan tujuan hidup satu-satunya yang permanen.
Ini adalah proyek mencetak manusia memiliki karakter seperti Tuhan Yesus (Roma 8:28-29).

Sebagai jemaat Tuhan yang sedang mengemban tugas menyelesaikan tugas Bapa dibumi ini, kita tidak boleh menjadikan harta kekayaan dunia menjadi tujuan hidup bagi kepuasan diri.
Apalagi mengahabiskan banyak waktu tenggelam dengan segala hiburan dunia ini.
Hendaknya masing-masing kita meresponi panggilan Tuhan Yesus yang mengajak kita semua bekerja, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal.

Kehidupan seorang yang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus harus selalu dalam perjuangan kehidupan yang setia bertekun melakukan kehendak Bapa dan memenuhi rencana-Nya.
Untuk ini orang percaya, selain berusaha untuk hidup berkenan kepada Tuhan, juga harus mengusahakan agar tidak seorang pun binasa.
Tidak binasa artinya bisa diperkenan masuk dunia yang akan datang menjadi mempelai Tuhan Yesus, yaitu orang-orang yang dipermuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus didalam kekekalan sampai selama-lamanya.

1 Petrus 2:21  Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar