Kamis, 08 September 2016

HIDUP SEBAGAI CIPTAAN YANG BARU


2 Korintus 5:17
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Hal yang sering tidak disadari oleh banyak orang adalah ia tidak sadar masih menyelenggarakan irama hidup sebagai manusia lama yang secara kontras irama ini sama artinya telah menolak anugerah keselamatan yang telah Tuhan berikan.
Sebagai umat Tuhan kita tidak boleh tidak peduli dengan hal yang menjadi panggilan Tuhan yang harus dipenuhi oleh setiap orang percaya, sehingga seakan-akan merasa boleh menjadi seorang yang boleh tidak tahu dan akhirnya mengabaikan kehendak Tuhan yang seharusnya dikenakan didalam hidup ini.
Kata "ciptaan baru" dalam ayat 2 Korintus 5:17 hendak menunjuk bahwa kalau seseorang ada di dalam Kristus, maka ia menjadi ciptaan yang baru.
Ciptaan baru (dalam teks Yunani adalah Kainos Ktisis yang berarti memiliki keberadaan yang baru.
Ini adalah sesuatu yang benar-benar luar biasa. Kejadian ini adalah titik balik seseorang kepada Tuhan.
Dengan menjadi ciptaan baru seseorang memiliki natur baru yang berasal dari Tuhan Yesus.

Masalahnya kemudian adalah bagaimana kita mengembangkan natur baru ini secara terus menerus?
Tentu yang pertama Roh Kudus menuntun kita.
Dalam hal ini Tuhan sudah menaruh Roh-Nya dalam diri kita sebagai pendamping yang membawa kita kepada segala kebenaran, olehnya dari pihak kita adalah kesediaan merespon panggilan Tuhan untuk hidup didalam pimpinan Roh-Nya setiap saat.
Roh Kudus adalah pengasuh kita yang pasti menuntun kita kepada kedewasaan rohani yang benar dan mengarahkan hidup kita agar selalu ada didalam penurutan terhadap kehendak Tuhan.
Dalam perkembangan perubahan pola berpikir atau transformasi yang terus menerus memberi diri hidup dalam penurutan pimpinan Roh Allah maka irama hidupnya akan dibawa sampai ketahap : Hidupku bukan aku lagi tetapi Kristuslah yang hidup didalam aku.
Di sinilah kematian kehidupan daging seseorang nampak nyata.
Sebagai akibatnya tentu kemuliaan Tuhan nampak nyata dalam hidupnya.
Dalam tingkat ini ia efektif menjadi berkat bagi orang lain sebab hidupnya tidak lagi berfokus untuk kesenangan dan kepentingannya sendiri namun fokusnya sudah di tujukan sepenuhnya untuk kepentingan Tuhan dan kerajaan-Nya.
Memang inilah ciri-ciri orang yang sudah mati bagi dunia ini dimana Tuhan Yesus menjadi fokus dan tujuan hidup satu-satunya.
Olehnya menghadapi penderitaan, ketakutan, kekuatiran, masalah dan tantangan hidup, bukanlah menjadi momok yang menakutkan lagi sebab hal itu merupakan sarana untuk bisa semakin bertumbuh didalam pengenalannya akan kehadiran penyertaan perlindungan Tuhan, membangun imannya semakin murni yang didalamnya terbentuk karakter Ilahi yaitu gambar Kristus yang kuat dan kokoh yang membawanya semakin menyatu dengan Tuhan didalam roh dan kebenaran-Nya.

Olehnya jika kita berbicara apakah dosa masih bisa berkuasa atas hidup kita atau tidak, hal ini tergantung kepada diri masing-masing apakah seseorang bersedia menuruti kehendak Tuhan untuk hidup didalam pimpinan-Nya setiap waktu.
Jadi dalam hal ini bukan selalu tergantung kepada Tuhan semata-mata.
Tuhan sudah memberikan karunia yaitu hak istimewa yang cukup untuk kita bisa mengubah manusia lama menjadi manusia Allah/manusia roh yang tidak bercacat dan tidak bercela seperti Tuhan Yesus.
Hak istimewa itu adalah :
Pertama : Meterai Roh Kudus
Kedua : Firman-Nya
Ketiga : Penggarapan/didikan Allah dalam setiap peristiwa yang dibaliknya menyediakan Rhema yang membawa imannya semakin bertumbuh.
Tetapi apakah seseorang menggunakan atau menanggapi hak istimewa tersebut, tergantung masing-masing individu.

Dengan demikian kehidupan sebagai ciptaan baru didalam Kristus atau keberadaan dalam natur baru menjadi manusia yang berkodrat Ilahi dapat dikenakan dalam kehidupan seseorang tergantung apakah orang tersebut bersedia mengenakannya atau tidak. Itulah sebabnya Paulus mengatakan: Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya (Roma 13:14).
Mengenakan Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang artinya berusaha untuk mengenakan pribadi-Nya, agar menyatu dengan diri-Nya sehingga tidak lagi terpisahkan.
Dalam hal ini yang penting adalah kesediaan kita merespon panggilan Tuhan untuk hidup sebagai manusia yang baru sesuai dengan rancangan-Nya.

Kesediaan kita dalam merespon panggilan Tuhan sangatlah penting.
Sebab Tuhan tidak pernah memaksa seseorang, Tuhan mau umat memenuhi panggilan-Nya berdasarkan kerelaan dan kasihnya kepada Tuhan yang sudah menebusnya.
Ini adalah hukum terpenting dalam hidup kekristenan.
Kesediaan umat untuk hidup dalam kehendak Tuhan merupakan hal utama. Itulah sebabnya kita harus memberi diri dibaptis sebagai respon awal keseriusan kita mau mengikut Tuhan Yesus.
Tentu yang penting dalam baptisan bukan teknisnya, tetapi esensinya.
Dalam baptisan tersebut kita menguburkan cara hidup kita yang lama yang Tuhan tidak kehendaki dan memulai dalam hidup yang baru dengan natur yang baru didalam Kristus.

Dalam Roma 6:1-4 dikatakan :
1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Dalam hal ini kita menemukan bahwa pengertian kesucian dalam kekristenan bukan sekadar tidak berbuat dosa, tetapi tidak dapat berbuat dosa lagi artinya ia benar-benar serius mengambil langkah ekstream mengubah pola hidup manusia dosa menjadi menusia Ilahi yang dikuasi penuh oleh Roh Allah, setiap saat selalu belajar mengenakan pikiran dan perasaan yang sama yang terdapat juga dalam diri Tuhan Yesus.
Orang yang sudah menyatu dalam roh dengan Tuhan adalah orang yang mati dan terkubur dan hidupnya tersembunyi bersama-sama dengan Kristus (Kolose 3:3). Maksudnya hidupnya telah berhenti untuk berbuat dosa, ia tidak berhak lagi atas hidupnya sebab hidupnya telah dibeli untuk hidup bagi Tuhan, hidupnya membenci terhadap hal yang Tuhan benci, dan menyenangi apa yang Tuhan senangi. Inilah yang dimaksud dengan rohnya sudah menjadi satu roh dengan Tuhan.

Jadi dengan demikian ciri yang kontras orang yang hidup sebagai manusia baru yang ada didalam Kristus adalah orang yang mengelar hidupnya sama seperti Tuhan Yesus telah hidup.
1 Yohanes 2:6 "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup".
Tentu orang tersebut adalah orang tidak mencintai kesenangan hidup yang disediakan oleh dunia ini sama sekali. Hidup sepenuhnya diarahkan hidup bagi Tuhan dan tinggal tetap didalam Firman dan kebenaran-Nya.
Tentu orang seperti ini kerinduannya adalah hidup yang selalu ada didalam tuntunan Roh Kudus yang mengarahkannya kepada penurutan terhadap kehendak Tuhan dan Kerajaan-Nya dan mempersiapkan diri memenuhi standar kesempurnaan Kristus didalam hidupnya agar layak menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar