Selasa, 13 September 2016

TETAP TAHAN UJI


Yakobus 1:12  Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

Seseorang dapat menjadi bijaksana menurut standar Alkitab membutuhkan sebuah perjalanan yang panjang diajar oleh Roh Kudus.
Hal ini tidak bisa diperoleh dengan cepat.
Pada suatu saat akan datang pengujian apakah seseorang menjadi bijaksana atau tidak.
Berkenaan hal ini Tuhan Yesus memberi perumpamaan mengenai gadis bodoh dan bijaksana.
Kata bijaksana dalam teks tersebut adalah "Phronimos" yang berarti berpikir sehat/berpikir cerdas.
Sedangkan kata bodoh disini adalah "Moros" yang selain berarti bodoh juga bisa berarti fasik dan kafir (Matius 25:2).
Dalam perumpaan ini Sang Mempelai Laki-Laki sengaja menunda kedatangan-Nya untuk menguji sejauh mana kesetiaan mempelai-mempelainya dalam menantikan kedatangan-Nya.
Ke 10 gadis-gadis ini harusnya sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk mempersiapkan dan memperlengkapi dirinya dengan baik dan penuh tanggung jawab dalam menantikan kedatangan Sang Mempelai, namun yang dilakukan 5 gadis lainnya adalah kebodohan, ia bersikap "masa bodoh", cuek, tidak peduli dengan apa yang menjadi perlengkapan diri dan tanggung jawabnya selama menantikan kedatangan Sang Mempelai.
Lima gadis bodoh ini tidak memiliki pengetahuan yang sehat dalam menantikan kedatangan Sang Mempelai Laki-Laki sehingga ia berlaku seperti orang fasik yang mengerti akan kebenaran yang seharusnya dilakukan namun ia tidak melakukannya.
Hendaknya kita selalu berlaku seperti 5 gadis bijaksana yang selalu berpikir sehat, cerdas dan berpikir jauh kedepan, tetap setia menantikan kedatangan Tuhan dengan tetap bertekun mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar.
Orang percaya yang bijaksana adalah orang percaya yang selalu menjaga kesucian dirinya dari pengaruh dunia yang jahat dengan selalu bertekun bergaul dengan Tuhan, menjaga rohnya tetap menyala-nyala, mengisinya dengan Injil setiap hari sehingga mengakar kuat didalam kebenaran-Nya.

Dalam Alkitab pengujian dibahasakan dengan kalimat hujan, banjir dan angin bertiup, hal ini menunjuk kepada pengujian yang pasti akan dialami setiap individu (Matius 7: 24-27)
Tuhan Yesus sendiri mengalami pengujian ini yang sama dengan baptisan api (Lukas 12:50; Markus 10:38).
Demikian pula dunia akan dibawa ke masa pengujian atau yang sama dengan penampian.
Yohanes Pembaptis berbicara mengenai penampian ini.
Yohanes Pembaptis berbicara kepada orang-orang yang kelihatannya mau menjadi pengikut Tuhan tetapi tidak sungguh-sungguh mau bertobat, Yohanes Pembaptis mengatakan mereka semua akan ditampi (Matius 3:7-12).
Penampian itu akan membuktikan apakah mereka sungguh-sunguh bertobat atau tidak.
Yang tidak sungguh-sungguh bertobat akan mendapat bagian menjadi debu jerami yang akan dibakar dalam api yang tidak terpadamkan.

Yohanes Pembaptis mengajak setiap pendengarnya untuk memiliki kehidupan yang berkenan di hadapan Tuhan.
Hal ini sejajar dengan spirit Perjanjian Baru yang menuntut orang percaya sungguh-sungguh memiliki hidup yang berkualitas sebagai anak Allah.
Dalam hal ini Tuhan akan bertindak tegas kepada setiap orang.
Ketegasan Tuhan itu digambarkan oleh Yohanes dengan kapak.
Dalam Yohanes 15:1-7, Tuhan Yesus menyatakan bahwa carang yang berbuah dibersihkan untuk lebih banyak berbuah tetapi carang yang tidak berbuah dikeratnya.
Harus dipersoalkan, apakah kita termasuk carang yang berbuah atau tidak. Ketidakpedulian kita terhadap kehendak Tuhan sangat disukai oleh iblis sampai saat penghakiman Tuhan datang.
Supaya kita lolos dari keratan, Tuhan Yesus memperlengkapi orang percaya dengan baptisan api.
Baptisan api adalah penderitaan karena mengikut Tuhan Yesus.
Baptisan api sejajar dengan pengujian dimana hidup setiap orang percaya harus semakin dimurnikan dari cara hidup orang-orang fasik.
Hal ini akan terjadi atas setiap orang percaya (Markus 9:49).
Masa penampian yang Tuhan akan lakukan atas manusia dibumi ini pasti terjadi.
Tuhan bagai seorang petani gandum yang membersihkan tempat pengirikan untuk mengumpulkan gandum ke dalam lumbung, tentu debu jeraminya dibuang. Ini berbicara mengenai masa penampian yang sekarang sedang berlangsung. Pengujian atau penampian itu bisa melalui kesulitan hidup, pengaruh dunia yang semakin jahat, transfer spirit yang dikerjakan oleh iblis dan roh jahat melalui berbagai sarana seperti tontonan pornografi dari berbagai media, tawaran menikmati kenyamanan hidup didunia dan  tawaran berbagai kehidupan kenikmatan dosa lainnya.
Melalui pengujian tersebut Tuhan akan menampi apakah orang percaya tetap setia menampilkan sikap kualitas hidup sebagai anak-anak terang yang bisa menjadi garam ditengah-tengah dunia ini atau berlaku seperti esau yang menjual hak kesulungannya demi semangkok makanan (Ibrani 12:16).
Hal yang perlu kita catat baik-baik, anak-anak Tuhan yang tidak menjaga untuk bertekun bergaul dengan Tuhan setiap hari, maka hidupnya tidak akan tahan melawan kerasnya pengaruh jahat yang dibawa oleh iblis melalui arus spirit jahat yang berasal dari dalam dunia ini.

Hendaknya setiap orang percaya harus memunculkan sikap yang peduli dan menghormati Tuhan secara pantas.
Kepedulian terhadap Tuhan ditunjukkan dengan kesediaan hidup di dalam kedaulatan Tuhan dan Kerajaan-Nya.
Hidup dalam kedaulatan Tuhan dan Kerajaan-Nya artinya hidup dalam suatu penghayatan terus menerus bahwa dirinya ada dalam pemerintahan Tuhan Yesus dan tidak lagi menyelenggarakan hidup yang sembarangan.
Oleh sebab itu ia harus peduli terhadap kehendak dan rencana Tuhan atas hidup kita.
Sebenarnya lebih dari segala kegiatan di lingkungan tembok gereja, yang Tuhan kehendaki adalah menjaga langkah hidup setiap hari tetap bisa dinikmati oleh Tuhan.
Dari segala sesuatu yang kita pikirkan, ucapkan dan perbuat harus sesuai dengan keinginan Tuhan, tidak bertentangan dengan norma kesucian Tuhan.
Hendaknya segala sesuatu yang kita lakukan harus selalu dihubungkan dengan Tuhan, yaitu apakah semuanya itu berkenan di hati-Nya?
Orang-orang seperti ini ketika berurusan dengan Tuhan setiap detiknya pasti akan berusaha untuk selalu menyukakan hati-Nya.
Orang seperti ini pula jika datang pengujian didalam hidupnya, ia pasti memilih seperti 5 orang gadis bijaksana yang selalu dapat berpikir sehat, cerdas dan tetap menjaga setianya kepada Tuhan dalam menghadapi rintangan hidup yang harus dijalani.
Setiap anak-anak Tuhan hendaknya harus dapat membuktikan kesungguhannya hidup sebagai anak-anak kerajaan yang telah dimerdekakan.

Sebagai jemaat Tuhan Yesus yang setia dan bijaksana kita harus selalu membawa hidup ini sesuai dengan petunjuk firman-Nya dalam tuntunan Roh Kudus, menaati perintah-Nya, dan setia menantikan Tuhan dalam kewaspadaan penuh.
Hati dan pikiran, tindakan/perbuatan kita hendaknya selalu mencerminkan sikap yang selalu menanti-nantikan kedatangan-Nya, artinya tetap menampilkan sebagai anak-anak terang yang selalu menjaga kekudusan hidup, menjaga pakaian putihnya agar tidak bernoda sehingga kita siap kapan saja dijemput dan siap dibawa masuk ke pesta perjamuan.

1 Petrus 1:6-7
6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar