Minggu, 08 Januari 2017

MAKNA PERUMPAMAAN TENTANG LALANG DI TENGAH GANDUM


Matius 13:24-30 dan 13:36-43
24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.
25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.
27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?
28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu?
29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."
36 Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu."
37 Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;
38 ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.
39 Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.
40 Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.
42 Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Dalam perumpamaan ini mengandung peringatan keras bagi kita semuanya yang mengaku hidup sebagai murid Tuhan.
Perumpamaan ini memberikan peringatan karena ternyata iblis sama gencarnya dengan Tuhan di dalam menyebarkan pengaruh di tengah-tengah dunia ini.
Tuhan memanggil semua orang untuk mengenal Dia dan Kerajaan-Nya melalui Injil-Nya untuk dikenakan secara bertekun, tetapi iblis mengacaukannya dengan berbagai-bagai ajaran gaya hidup didalam penyembahan kepada berhala-berhala modern yang tidak disadari oleh banyak orang bahwa sebenarnya mereka sedang hidup dalam perangkap iblis yang menjerat mereka dengan kenikmatan duniawi.
Tuhan memberikan pengajaran hidup yang suci dan mengasihi Tuhan dan sesama dengan segenap hidup, namun iblis datang menyebarkan kecemaran hidup di dalam dosa dan berpusat pada diri sendiri.
Lihatlah betapa besar pengikut iblis saat ini, banyak orang mengaku telah mengasihi Tuhan padahal didalam gerak hidupnya sehari-hari ia menolak Tuhan dengan hidup di dalam kecemaran mengutamakan hal-hal duniawi, hidup suka-suka sendiri tanpa tuntunan Roh Kudus, membenci satu sama lain yang menyakiti hatinya, ia tetap menjadi penipu, pendusta, mengingini yang bukan milik kepunyaannya, mengacau-balaukan kebenaran menjadi kepalsuan.
Mereka adalah orang-orang yang menjadikan dunia ini sebagai tempat meraih kesenangan hidupnya, menikmati hidup didalam keduniawian dengan mengumbar hawa nafsu sesukanya, didalam pikirannya ia hanya ingin menjadi kaya, bahagia dibumi dan memiliki kedudukan agar hidupnya semakin nyaman dibumi ini.
Padahal orang percaya tidak dipanggil menggelar hidup secara demikian.
Orang percaya dipanggil untuk menjadi murid Tuhan yang harus melepaskan segala milik-Nya, menyalibkan keinginan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya kemudian hidup bagi kepentingan Tuhan dan kerajaan-Nya, taat kepada kehendak-Nya dan tidak lagi menjadikan dunia ini sebagai tempat berburu harga duniawi (Lukas 14:33 ; Galatia 5:24 ; 2 Korintus 5:15 ; Matius 6:19).
Pengaruh iblis begitu gencar di dunia ini, maka kita yang tidak sadar dan tidak peka untuk hidup berjaga-jaga bahwa iblis sedang mengincar supaya kita tidak hidup didalam kehendak dan kekudusan Tuhan, maka kita akan segera jatuh kedalam perangkapnya dan menjadi tawanannya.

Iblis begitu gencar memberikan berbagai tawaran atau bentuk pola kehidupan yang didalam terdapat tawaran untuk berkompromi dengan dosa, mengabaikan Tuhan dan firman-Nya dan menjadikan diri sendiri sebagai pusat dari hidup serta menjadikan dunia ini sebagai tempat untuk berburu kekayaan duniawi.
Inilah orang-orang yang disebut lalang yang tumbuh ditengah gandum.
Orang-orang seperti ini jika digereja atau membaca Alkitab atau renungan rohani mereka adalah orang-orang yang sekedar menjadi penikmat-penikmat firman Tuhan tanpa tertarik untuk dengan serius mengenakan dan memperagakan sebagai gaya hidup yang permanen.
Iblis begitu gencarnya menyesatkan banyak orang termasuk didalamnya orang Kristen yang tidak serius bertumbuh mengenal Tuhan dan kebenaran-Nya secara bertekun sehingga mereka mulai hilang kewaspadaan dan mulai terbiasa dengan semuanya itu.
Kita lupa dengan panggilan Kekristenan kita bahwa kita tidak boleh lagi serupa dengan dunia ini, kita lupa panggilan untuk menjadikan Tuhan satu-satunya kebahagiaan dan pusat tujuan kehidupan kita, kita lupa panggilan utama kehidupan kita adalah mengumpulkan harga di surga dan bukan dibumi, kita lupa akan panggilan kita untuk hidup kudus dan tidak bercacat sampai kedatangan Kristus yang kedua kali.
Kita tidak sadar betapa halusnya iblis membujuk kita untuk berbalik agar kita mencintai dunia ini dengan segala kesenangan yang ada didalamnya dan mengabaikan Tuhan yang memiliki rencana dan kehendak atas hidup kita.
Itulah sebabnya kita sulit menang melawan iblis jika kita tidak hidup berjaga-jaga dan tidak bertekun mengenal Injil-Nya secara lengkap untuk diperagakan secara permanen didalam kehidupan kita.
Hari-hari ini iblis telah mengacaukan kehidupan banyak orang mulai dari cara mereka menggelar hidupnya dihadapan Tuhan, konsep pemikirannya, pengertian ibadahnya kepada Tuhan, hingga pengertian yang kacau-balau tentang kebenaran dan menyembah Allah secara benar yang tidak diperagakan melalui seluruh gerak hidup sehari-hari, semua sedang dirusak dan diputarbalikan oleh iblis supaya manusia semakin sesat dan jauh dari kebenaran yang Allah kehendaki.

Itulah sebabnya Tuhan Yesus memberikan perumpamaan ini.
Yaitu agar kita sadar betapa dekatnya pengaruh yang disebarkan oleh si jahat. Bahkan ketika pengaruh si jahat dan benih yang baik itu bertumbuh bersama-sama, pada permulaan sulit sekali untuk membedakan mana yang jahat, dan mana yang dari Allah. Semua terlihat sama.
Itulah sebabnya kita semua perlu berjaga-jaga dan berjuang dengan ketekunan yang tinggi mempelajari seluruh isi Injil-Nya dan terus bersekutu dengan Tuhan setiap saat meminta tuntunan-Nya untuk mengenal kebenaran-Nya yang sejati untuk dikenakan setiap hari.
Mengejar pengenalan yang sejati tentang kebenaran Tuhan agar kita tidak mudah ditipu dan terjatuh ke dalam berbagai-bagai kepalsuan, dan terus berada di dalam cara hidup yang takut akan Tuhan secara benar dan bertekun menjadi pelaku firman-Nya yang taat secara absolut.

Tuhan Yesus mengatakan bahwa Allah tidak mau mencabut lalang di tengah-tengah gandum sebelum masa menuai tiba.
Tuhan menunggu hingga saat penghakiman terakhir dan membongkar semuanya.
Ini berarti setiap tindak tanduk iblis dan manusia yang hidup tidak bertobat secara sungguh-sungguh dan terus hidup didalam pengaruh iblis yang jahat itu sebenarnya telah diketahui dan diizinkan Tuhan untuk sementara waktu dibiarkan hidup menurut kehendak mereka sendiri.
Namun perlu digaris bahahi iblis bukanlah lawan Allah yang seimbang.
Allah adalah penguasa sejati sehingga iblis pun harus sujud menyembah Dia.
Allah adalah pemilik kuasa yang berdaulat sehingga iblis pun tidak bisa berbuat apa-apa di luar rencana dan kehendak-Nya.
Atas izin Tuhan, iblis dibiarkan bekerja dan Tuhan dimanfaatkannya untuk menguji orang-orang benar sehingga ketika orang-orang benar berhasil bertahan dan menang seperti Tuhan Yesus menang maka mereka akan ditempatkan-Nya didalam terang kemuliaan kerajaan-Nya, dan iblis berserta para pengikutnya segera bisa dihukum untuk dimusnahkan.
Iblis hanyalah makhluk terkutuk yang sedang menanti penghukuman bagi dirinya dan pengikutnya.
Tuhan membiarkan dia bekerja, tetapi hanya di dalam waktu yang terbatas.
Ketika tiba waktunya, maka pekerjaan Tuhan akan menjadi nyata dan tipu daya iblis akan terlihat.
Pada waktu hari terakhir hari dimana Tuhan Yesus datang ke bumi ini untuk kedua kalinya, semua pengikut Tuhan akan mendapatkan kelegaan, dan semua pengikut setan akan mendapatkan penghakiman didalam nyala api kekal yang tidak pernah padam.
Jangan tanya mengapa Tuhan membiarkan banyak kejahatan di tengah-tengah dunia ini, tetapi kuatkan imanmu dengan mengenal Allah dan firman-Nya sebagai kebenaran sejati yang harus terus diperagakan sebagai gaya hidup yang permanen, dan Allah telah berfirman bahwa kejahatan yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan yang lakukan manusia yang tidak taat kepada-Nya akan dihakimi oleh-Nya.

Tidak ada cara untuk tetap menjadi milik Allah dan mengerjakan kebenaran-Nya selain mendalami firman Tuhan dan menaatinya. Tuhan sendiri akan memberikan pengertian kepada mereka yang tulus dan tekun mencari kebenaran melalui firman-Nya.
Jika kita terus rindu membaca firman Tuhan dan terus taat berjalan didalam tuntunan Tuhan setiap hari maka Tuhan sendiri akan memberikan pengertian dan kekuatan sesuai dengan kemampuan dan takaran iman kita.
Perhatikan yang tertulis di dalam Matius 13:36-43, perhatikan bagaimana Tuhan Yesus memberikan penjelasan yang sangat sederhana kepada para murid.
Walaupun para murid masih tidak mengerti arti perumpamaan yang Tuhan Yesus berikan, namun Tuhan Yesus tetap sabar mengajar mereka.
Dia menjelaskan satu persatu dari semua yang ada dalam perumpamaan itu sehingga para murid mendapat pengertian dan memahami seluruh maknanya.
Inilah cara Tuhan memberikan pengertian yang sejati kepada siapa yang rindu, lapar dan haus akan kebenaran-Nya.
Jika Tuhan memberikan pengertian kepada kita melalui firman yang kita baca setiap hari, biarlah kita ingat bahwa itu adalah anugerah-Nya karena Dia berbelaskasihan kepada kita dan Dia mau kita hidup didalam kekudusan seperti Dia kudus.

Tetapi perlu diingat, Tuhan tidak pernah memberikan anugerah kepada umat-Nya tanpa memerintahkan mereka untuk berjuang.
Israel diberikan tanah Kanaan yang limpah susu dan madunya dan mereka harus berperang untuk merebutnya.
Demikian pula Tuhan memberikan anugerah-Nya bagi umat-Nya untuk melihat kelimpahan firman-Nya dan memahaminya dengan benar jika umat-Nya terus berjuang dan bertekun tinggal tetap didalam firman-Nya dan terus memiliki lapar dan haus akan kebenaran-Nya.
Tuhan akan menjadikan mereka bercahaya seperti matahari dan memperoleh bagian di dalam kemuliaan Tuhan. Itu sebabnya kita harus bertekun untuk berada di dalam kebenaran firman dan meminta anugerah Tuhan agar kita sanggup memahami dan menjalani perintah-Nya.
Orang-orang benar yang bertahan sampai musim menuai tiba mereka akan muncul sebagai pemenang, bercahaya bagaikan matahari dalam Kerajaan Bapa.
Dengan mengerti kebenaran ini hendaknya kita mempersiapkan diri kita terus berjuang mempertahankan mutu gandum/kebenaran Tuhan yang ada didalam diri kita agar tetap menjadi gandum yang siap untuk dituai sampai tiba musim menuai.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar