Minggu, 15 Januari 2017

PERTUMBUHAN ROHANI YANG SEMAKIN DEWASA


Yohanes 16:12
Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.

Ketika murid-murid belum dewasa, sulit bagi Tuhan Yesus untuk menjelaskan kepada mereka bagaimana seharusnya hidup sebagai pengikut-Nya. Tuhan Yesus berkata: Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
Kata menanggung dalam teks aslinya adalah "bastazo" yang juga bisa berarti memahami atau mengerti untuk dikenakan. Seperti ketika Tuhan Yesus mencuci kaki murid-murid-Nya, Ia berkata bahwa mereka tidak mengerti yang dilakukan oleh Tuhan, tetapi suatu hari nanti mereka mengerti. Semua penjelasan ini hendak menunjukkan bahwa ada kawasan rohani yang sangat tinggi dan mulia yang tidak mudah dimengerti oleh mereka yang belum dewasa. Kedewasaan rohani dan pengertian terhadap kebenaran memang bertumbuh secara bertahap dan ketat.
Dalam hal ini bisa dimengerti betapa sabarnya Tuhan Yesus menghadapi kebodohan murid-murid-Nya. Selama beberapa tahun mereka bersama-sama dengan Tuhan, tetapi mereka masih belum mengerti maksud tujuan kedatangan Tuhan Yesus. Pikiran mereka masih duniawi dan mengharapkan kenyamanan duniawi.

Selama itu murid-murid merasa belum memiliki standar hidup yang wajar, karena mereka masih hidup sebagai bangsa yang tertindas oleh kekuasaan Romawi. Mereka berharap Tuhan Yesus dapat membebaskan mereka dari keadaan tersebut. Dalam hal ini standar hidup mereka bukanlah standar hidup yang dikehendaki oleh Tuhan. Ketika Tuhan berkata agar orang percaya mendahulukan Kerajaan Allah, Tuhan menunjukkan bahwa mereka belum memiliki standar hidup keluarga Kerajaan Allah. Di sini terjadi conflict of interest (konflik kepentingan). Selama pikiran murid-murid masih terikat dengan pola berpikirnya yang salah, maka mereka tidak pernah mengerti kebenaran-kebenaran yang terdapat dalam Injil. Level kekristenan mereka masih di kawasan keberagamaan yang belum memampukan mereka menjadi terang atau saksi bagi dunia.

Maksud Injil ditulis bagi orang-orang Yahudi adalah agar mereka keluar dari cara hidup keberagamaan Yahudi dan mengenakan gaya hidup yang telah dikenakan oleh Tuhan Yesus. Bagi orang non-Yahudi, Injil bermaksud untuk menarik mereka keluar dari hidup yang tidak mengenal Tuhan yang mereka kenakan selama ini, kemudian mengenakan hidup baru yang dikehendaki oleh Tuhan. Kehidupan yang telah keluar dari kegelapan, masuk ke dalam terang-Nya yang ajaib adalah kehidupan yang tidak dimengerti sebelum seseorang benar-benar mengalaminya.
Berkenaan dengan hal ini dibutuhkan ketekunan yang sama dengan apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus, yaitu “tetap di dalam Firman”.
(Yohanes 8:31-32  Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.")

Tetap di dalam Firman artinya bertekun belajar kebenaran Firman Tuhan sampai semua unsur cara pandang dunia/cara pandang orang yang tidak mengenal jalan Tuhan dalam pikirannya digantikan oleh kebenaran Injil yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Bila proses ini berlangsung dengan baik, maka orang percaya akan terus mengalami pertumbuhan rohani yang semakin dewasa secara signifikan. Pertumbuhan ini membuat seseorang lebih dari sekadar beragama, tetapi sungguh-sungguh menjadi (berkeadaan sebagai) anak-anak Allah yang di kehendaki Tuhan. Dengan ketekunan untuk keluar dari cara hidup yang mereka warisi dari nenek moyang, maka mereka menjadi orang-orang yang bukan saja dapat mengaku sebagai anak-anak Allah, tetapi sungguh-sungguh berkeberadaan sebagai anak-anak Allah yang bisa dinikmati setiap saat oleh Tuhan dalam pemandangan-Nya.

2 Petrus 3:18  Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.

Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar