Minggu, 29 Januari 2017

MENGENAKAN PAKAIAN YANG BARU

                   
Roma 13:14
Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.

Menjadi masalah yang tersulit dan terberat bahkan bisa berstatus mustahil yaitu ketika kita harus menanggalkan diri sendiri dan mengenakan pribadi Tuhan Yesus. Dalam hal ini kita seperti menanggalkan pakaian lama dan mengenakan pakaian lain; pakaian yang baru.
Ada berkat rohani yang besar bagi pendewasaan kita pada waktu kita bergumul mengenakan Tuhan Yesus sebagai perlengkapan senjata terang. Berkat rohani itu adalah mengerti bagaimana bergumul untuk mengenal secara mendalam pribadi Tu­han Yesus dan meneladani-Nya.
Mengenakan Tuhan Yesus sebagai perlengkapan senjata terang artinya bertindak sebagai anak-anak terang yang dalam segala sesuatu yang dilakukan sesuai dengan ke­hidupan Tuhan Yesus.
Pakaian lama kita adalah diri kita sendiri, se­dangkan pakaian baru/pakaian sorgawi kita adalah Tuhan Yesus.
Pertukaran pakaian inilah yang dimaksud dengan “menyangkal diri”.
Markus 8:34  Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Jadi, menyangkal diri bukan hanya tindakan menolak perbuatan yang melanggar mor­al umum tetapi menolak “gaya hidup wajar/kedagingan”dan kemudian untuk diubah mengenakan gaya hidup layaknya sebagai Anak Allah.

Agar proses penyangkalan diri ini berlangsung dengan baik kita harus memiliki langkah-langkah sebagai berikut:

Pertama, memiliki tujuan hidup hanya menjadi seperti Tuhan Yesus.
Jika ada tujuan lain, maka proses ini tidak dapat berlangsung.
Segenap hidup harus diarahkan untuk satu-satunya tujuan hidup ini.
Orang yang tidak bersedia menyediakan “segenap” hati jiwa dan akal budi untuk memiliki tujuan hidup hanya menjadi seperti Tuhan Yesus, dipandang tidak pantas untuk mengenal pribadi agung Tuhan Yesus Kristus apa lagi masuk kedalam kerajaan-Nya kelak.
Jika tidak mengenal pribadi Tuhan Yesus, maka seseorang tidak akan dapat mengenakan pribadi-Nya.
Dengan prinsip ini, maka orang percaya tidak lagi berusaha menjadikan kesenangan dunia menjadi tujuan hidupnya antara lain : membuat rumahnya menjadi lebih mewah, mobilnya menjadi lebih lux, perhiasannya menjadi lebih mengagumkan dan lain sebagainya yang bersifat duniawi. Jika Tuhan mengijinkan ia menjadi kaya maka kekayaannya itu Tuhan maksudkan untuk ia pergunakan untuk memuliakan Tuhan dan memenuhi rencana dan pekerjaan Tuhan dibumi ini sebab harta sesungguhnya untuk orang percaya sudah ada tersedia didalam kerajaan surga.

Kedua, memenuhi pikiran dengan kebenaran Alkitab.
Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Kebenaran Firman Tuhan (logos) inilah yang akan mencerdaskan seseorang sehingga bisa menangkap “rhema/maksud perkataan Tuhan” yang ditaburkan Tuhan setiap hari melalui segala peristiwa yang kita dengar dan kita alami.
Rhema inilah nutrisi kehidupan rohani kita untuk membentuk otot-otot pribadi Kristus dalam hidup kita. Oleh sebab itu betapa berharganya setiap menit yang kita miliki untuk digunakan mengisi pikiran dengan kebenaran Firman Tuhan.

Ketiga, selalu mencari wajah Tuhan melalui pergumulan doa, yaitu mengalami perjumpaan dengan Tuhan setiap hari. Itulah sebabnya dalam Mazmur tertulis agar orang percaya mencari wajah-Nya.
Mazmur 27:8 Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah wajah-Ku"; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN.
Perjumpaan-perjumaan tersebut akan menghasilkan impartasi spirit atau gairah dari Tuhan Yesus kepada kita. Hal ini sangat penting. Sebab kalau hanya mendengar khotbah atau mengikuti pendalaman Alkitab (logos), belumlah dapat mengubah “gairah” kita secara signifikan. Tetapi juga harus melalui perjumpaan dengan Tuhan.
Pada dasarnya, mengganti pakaian lama dengan pakaian baru adalah mengganti gairah hidup. Dari gairah hidup melakukan kehendak diri sendiri diganti dengan gairah melakukan kehendak Bapa.
Ingat hanya orang percaya yang melakukan kehendak Bapa lah yang akan masuk ke dalam kerajaan surga (Matius 7:21). Hanya dengan mengikuti teladan Tuhan kita Yesus Kristus kita bisa melakukan apa yang disebut dengan melakukan kehendak Bapa di surga.

Proses panjang mengenakan pribadi Tuhan Yesus Kristus ini pasti akan menghasilkan kehidupan yang luar biasa. Kehidupan yang luar biasa ini menjadi kesaksian. Inilah yang dimaksud Petrus sebagai “terang yang menakjubkan”.
1 Petrus 2:9  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Terang yang menakjubkan akan mencengangkan orang di sekitar kita dan membuat kita mampu menulari mereka dengan kehidupan seperti yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus.

Dengan demikian kehidupan orang percaya menjadi surat yang terbuka yang dapat dibaca semua orang.
(2 Korintus 3:3 "Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia").
Kalau dulu Tuhan menulis surat-Nya berupa hukum di atas dua loh batu untuk dipatuhi manusia, sekarang Tuhan menulis surat-Nya dalam hati manusia dan dagingnya agar diperagakan untuk diteladani. Dari hal ini akan ada orang-orang di sekitar kita yang dipengaruhi atau ditulari kebenaran untuk dikembalikan ke rancangan semula-Nya yaitu menjadi manusia manusia yang taat kepada kehendak Bapa di surga yaitu pribadi yang selalu mengenakan Tuhan Yesus sebagai perlengkapan senjata terang yang bertindak sebagai anak-anak terang yang dalam segala sesuatu yang dilakukan sesuai dengan ke­hidupan Tuhan kita Yesus Kristus.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar