Selasa, 17 Januari 2017

MEMAHAMI ARTI HIDUP YANG TUHAN BERIKAN


2 Petrus 3:10-11
10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
11 Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup

Firman Tuhan sangat tegas berkata bahwa bumi yang sekarang kita tempati ini akan hangus dalam nyala api dan segala unsur yang ada dibumi akan hilang lenyap.
Ini berarti manusia tidak boleh menjadikan dunia ini sebagai tempat untuk mencari kesenangan hidup permanennya.
Jika ada seorang berkata tahun-tahun panjang dibumi kehidupan manusia akan semakin membaik, penuh tuaian berkat jasmani melimpah-limpah dan dijauhkan dari kesulitan hidup, maka ia adalah seorang pendusta/nabi palsu.
Firman Tuhan yang terdapat di dalam Matius 24:11-12 menyatakan :
11 Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Perkataan Tuhan Yesus ini sebenarnya sejajar dengan apa yang disampaikan oleh Paulus dalam suratnya kepada Timotius :
2 Timotius 3:1-5
1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

Sebagai pengikut Tuhan Yesus kita harus sadar bahwa kita adalah warga kerajaan sorga yang ditempatkan sementara dibumi ini untuk menjalankan misi dari Tuhan.
Tuhan Yesus dan kerajaan-Nya harus menjadi tujuan hidup kita satu-satunya yang tidak boleh digantikan dengan tujuan hidup apapun dibumi ini.
Seorang yang menghayati bahwa dirinya adalah warga kerajaan sorga, maka ia akan selalu merasa bahwa di bumi ini bukanlah tempat tinggal permanennya sebab bumi ini bagaimanapun tidak akan bisa menjadi firdaus yang nyaman sebab apa yang telah dicatat didalam firman Tuhan semua akan segera tergenapi bahwa bumi ini dan semua unsur diatasnya akan hilang lenyap.
Olehnya seorang anak Tuhan harus menjadikan bumi ini sebagai tempat dimana ia belajar tiada henti untuk melahirkan dirinya sebagai murid Tuhan yang selalu menyangkal diri dan memikul salibnya setiap hari, menyalibkan keinginan daging, hawa nafsu dengan segala keinginannya agar kehidupan/karakter Tuhan Yesus yang tampil didalam dirinya terlihat menjadi nyata menguasai seluruh hidupnya.
Oleh sebab itu Petrus membahasakan hal dengan perkataan "Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup".
Orang yang menghayati bahwa bumi ini akan dihancurkan oleh murka Allah yang menyala-nyala maka ia tidak akan lagi menjadikan dunia ini sebagai tempat berburu harta dunia demi kepuasan dirinya atau sebagai tujuan hidup permanennya.
Ia akan mengerti artinya haus dan lapar akan kebenaran dan dapat menghayati perkataan Tuhan Yesus bahwa manusia hidup bukan dari roti saja (Matius 4:4). Roti untuk tubuh fana, tetapi Firman Tuhan untuk jiwa yang kekal.
Itulah sebabnya oleh Tuhan Yesus menasehati kita bekerja untuk roti yang tidak dapat binasa (Yohanes 6:27-29).
Percaya kepada Tuhan Yesus adalah sebuah usaha atau perjuangan, sebab di dalam percaya ada tanggung jawab untuk melakukan kehendak-Nya, olehnya pergumulan kita setiap hari adalah untuk mengerti Firman Tuhan, mempertajam pikiran mengerti apa yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus untuk dilakukan.
Firman yang keluar dari mulut Allah tidak bisa dipelajari hanya di bangku sekolah theologia.
Di sini membutuhkan hikmat dan pewahyuan.

Hikmat dan pewahyuan akan membuka pikiran mengerti rahasia Injil dan memahami bagaimana Tuhan Yesus memiliki sikap batiniah dalam menjalani hidup setiap hari dua ribu tahun yang lalu ketika mengenakan tubuh jasmani.
Kalau Tuhan Yesus berkata: ”Belajarlah pada-Ku”...(Matius 11:28-29), itu berarti ada sebuah persekutuan adikodrati yang terjadi antara individu dengan Tuhan secara eksklusif.
Melalui belajar dari Tuhan secara pribadi tersebut seseorang barulah mengerti nilai “hidup” yang Tuhan berikan (Yohanes 10:10).
Hal ini tidak bisa diuraikan dengan kata-kata dan ditulis dengan huruf. Seseorang harus mengalami kehadiran Tuhan secara pribadi.
Itulah yang dimaksud Paulus sebagai mengenal/mengalami Dia dan kuasa kebangkitan-Nya (Filipi 3:10).
Seperti dua ribu tahun yang lalu, Tuhan Yesus mendampingi murid-murid untuk mengajarkan kehidupan-Nya, demikian pula sekarang, Tuhan mendampingi orang percaya untuk memberi dan mengajarkan kehidupan-Nya.
Inilah yang dinantikan oleh banyak nabi dan orang benar dalam Perjanjian Lama (Matius 13:17).
Memahami hal ini, betapa berharganya arti hidup setiap hari yang Tuhan berikan selama kita hidup dibumi ini, sebab setiap hari sangatlah berharga untuk mengerjakan kegiatan yang memiliki nilai kekal yang kesempatannya terbatas hanya 70-90 tahun saja. Seseorang yang gagal menggunakan waktu yang diberikan Tuhan untuk melakukan kehendak-Nya setiap hari selama dibumi ini berarti ia juga gagal di kekekalan, kelak ketika terbangun dikekekalan ia adalah kelompok orang yang menerima bagian mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal (Daniel 12:2).

Berkat yang tiada ternilai yang Tuhan berikan setiap hari adalah kita berkesempatan mengumpulkan harta di Sorga, yaitu membangun sikap batiniah seperti yang dimiliki Tuhan Yesus sebab hal inilah yang akan kita bawa pada saat kembali menghadap Bapa di Sorga untuk menerima hidup yang kekal.
Jadi ciri dari kehidupan anak Tuhan yang menghayati bahwa dirinya makhluk kekal yang berasal dari kerajaan sorga yaitu ia akan selalu belajar kebenaran setiap hari dari Tuhan Yesus, belajar kebenaran Injil-Nya untuk dikenakan dan dilakukan didalam hidupnya guna mengubahkan hidup banyak orang untuk hidup didalam kebenaran Tuhan, inilah harta abadi yang akan kita bawa di kerajaan sorga yang kekal.
Inilah sejatinya kemerdekaan hidup anak Tuhan yang sejati dimana kita selalu hidup didalam kebenaran Tuhan setiap waktu dan melakukan kehendak-Nya dengan tanpa batas.

Yohanes 8:31-32
31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar