Sabtu, 21 Januari 2017

PENGERTIAN DIPENUHI ROH KUDUS


Kisah Para Rasul 2:4
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Sebenarnya kepenuhan Roh Kudus meliputi dua pengertian. Pertama, kepenuhan Roh Kudus secara temporal. Ini adalah kepenuhan Roh Kudus hanya seketika (temporal), yaitu ketika Tuhan memenuhi seseorang dengan Roh-Nya untuk tanda kehadiran-Nya. Biasanya suasana atau saat itu disertai dengan demonstrasi kekuasaan Allah. Demonstrasi kuasa Allah di sini adalah karunia-karunia Roh Kudus yang berguna untuk membangun jemaat dan tanda bagi orang yang tidak mengenal Allah sehingga mereka mengakui bahwa Allah ada di tengah-tengah mereka. Karunia-karunia tersebut bisa berupa penglihatan, bahasa Roh / lidah asing dan lain sebagainya. Kisah seperti ini banyak terdapat dalam kitab kisah Rasul.
Kepenuhan ini bersifat hanya sementara waktu, biasanya kepenuhan seperti ini terjadi pada waktu dibutuhkan dalam pertemuan-pertemuan jemaat.
Untuk mendapatkan kepenuhan Roh ini kadang-kadang tidak menuntut perjuangan berat seperti kepenuhan Roh Kudus secara permanen.
Bahkan kadang-kadang seseorang yang belum terlalu dewasa rohani asal sudah memiliki kapasitas tertentu, Allah bisa memberikannya.
Biasanya gereja-gereja aliran aliran tertentu sangat memburu hal ini dan mereka memandangnya sebagai keunggulan pelayanan gerejanya.

Pengertian yang kedua, kepenuhan Roh Kudus secara permanen. Kepenuhan Roh Kudus secara permanen ini dialami atau terjadi ketika seseorang “berjalan bersama dengan Tuhan” dalam kurun waktu yang panjang sehingga dapat mengerti kehendak Tuhan dan mampu untuk melakukannya. Hal ini dapat dicapai melalui perjuangan berat, yaitu belajar kebenaran Firman Tuhan, mengerti kehendak Tuhan, mematikan kedagingan, merubah tujuan hidup dan berbagai proses kehidupan melalui segala pengalaman hidup. Kepenuhan Roh Kudus secara permanen tidak harus ditandai dengan karunia, tetapi pasti ditandai dengan “buah Roh”
Galatia 5:22-24 "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya".

"Karunia" bisa diperoleh dengan lebih mudah tetapi menghasilkan "buah" harus melalui perjuangan panjang dan sukar.
Pada dasarnya dipenuhi Roh Kudus secara permanen sama dengan dipenuhi pikiran dan perasaan Allah.
Filipi 2:5 "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus",
Hal ini akan melekat dalam diri seseorang dan tidak bisa lenyap sampai selamanya. Kalau karunia bisa bersifat sementara, tetapi buah bersifat permanen. Kepenuhan Roh Kudus secara permanen inilah yang harus diperjuangkan lebih dari kepenuhan Roh Kudus secara temporal. Karunia tidak bisa menjadi ciri kedewasaan rohani tetapi buah roh lah ciri kedewasaannya.

Pada dasarnya dipenuhi Roh Kudus secara permanen sama dengan dipenuhi pikiran dan perasaan Allah yang terekspresikan melalui memperagakan buah-buah Roh melalui seluruh gerak hidup kita sehari-hari dan senantiasa berjalan didalam kasih dan kebenaran-Nya.

Amin.

7 komentar:

  1. Amin, terimkasih atas pengarahannya

    BalasHapus
  2. Puji Tuhan, luar biasa penjelasannya

    BalasHapus
  3. Istilah Kepenuhan Roh Kudus identik dengan kepenuhan Roh Allah.Di 1 Samuel 19 ayat 20 sd. 24 disebutkan tentang kepenuhan Roh Allah."..Dan Roh Allah hinggap pada orang suruhan Saul, sehingga mereka pun kepenuhan seperti nabi."
    ay.23b ..pada dia pun hinggaplah Roh Allah, dan selama ia melanjutkan perjalanannya ia kepenuhan seperti nabi,...

    Dalam konteks di atas istilah kepenuhan Roh Allah berkonotasi berperilaku negatif. Bahasa awam; kesurupan.
    Sangat berbeda sekali dengan uraian narasi Bapak di atas.

    BalasHapus
  4. Thanks for answer, after i read this page i understand about holy spirit.
    God Bless you

    BalasHapus
  5. Sepertinya yg di 1 samuel itu bersifat sementara karena Allah mau melindungi Daud

    BalasHapus