Kamis, 26 Januari 2017

TIAP DETIK SELALU BERKENAN DIHADAPAN TUHAN


Mazmur 90:10
Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.

Alkitab berkata masa hidup manusia hanya tujuh puluh tahun; jika kuat, delapan puluh tahun. Tujuh puluh tahun tersebut menentukan nasib kekal atau keberadaan abadi seseorang, apakah ia bisa diijinkan Tuhan untuk turut masuk ke dalam kerajaan-Nya disurga atau dihukum di api kekal karena tidak didapati berlaku setia seperti yang diingini-Nya.
Paulus menulis bahwa penderitaan ringan yang sekarang ini (selama 70 tahun), mengerjakan bagi orang percaya kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan itu.
(Roma 8:18  Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita).
Kalau penderitaan selama tujuh puluh tahun akan menghasilkan kemuliaan selamanya hidup bersama-sama dengan Tuhan Yesus di kerajaan-Nya, maka setiap detiknya sangatlah berarti untuk kita belajar hidup didalam penurutan terhadap kehendak-Nya dan hidup didalam kedaulatan Tuhan secara absolut.

Mata perhatian kita tidak boleh hanya memandang seolah-olah hanya detik terakhirlah yang menentukan nasib kekal.
Sehingga seseorang tidak mau belajar hidup berkenan dihadapan Tuhan disetiap waktunya.
Tuhan menginginkan kita kudus seperti Dia kudus,
(1 Petrus 1:16  sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus), ini berarti Tuhan menghendaki kita hidup sesuai dengan tingkat moral kesucian-Nya setiap waktu dan bukan hanya diwaktu waktu atau dihari-hari tertentu saja.
Perkataan, pikiran dan perbuatan haruslah sesuai dengan pikiran dan perasaan yang sama yang terdapat pula didalam Tuhan kita Yesus Kristus.
Jadi yang menentukan nasib kekal manusia bukan hanya akhir perjalanan hidupnya, melainkan sepanjang perjalanan hidupnya.
Ia mulai belajar bisa menghargai dan mengelola waktu demi waktu, detik demi detik untuk belajar hidup berkenan, membenahi karakternya yang cacat hingga disempurnakan mencapai level yang Tuhan inginkan yaitu karakter segambar dan serupa dengan Tuhan kita Yesus Kristus.
Kalau awalnya sudah salah, maka tidak mudah untuk membenahinya agar bisa sinkron kembali dengan maksud tujuan Tuhan.
Namun bukan berarti awalnya benar, akhirnya otomatis benar tentu ada proses bagian kita yang harus kita kerjakan untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan didalam hidup ini, berperilaku berkenan disetiap detik hidup kita dan melakukan apa yang menjadi kesenangan Tuhan setiap waktu.

Harus diingat bahwa tak seorang pun tahu kapan detik terakhirnya harus meninggalkan bumi ini untuk selamanya. Setiap detik adalah momentum (kairós) yang memuat pelajaran rohani yang berharga, sesuai dengan jadwal pembentukan yang Tuhan susun seperti kurikulum (khrónos).
Itulah sebabnya Firman Tuhan menyatakan bahwa kita harus memanfaatkan setiap waktu yang ada, sebab hari-hari ini adalah jahat (Efesus 5:16).
Satu detik kita memiliki arti yang sangat berharga, karena itu bagian dari durasi (hóra), urut-urutan (khrónos) dan kesempatan (kairós) yang Tuhan berikan. Bila waktu digunakan dengan baik seturut dengan yang dikehendaki Tuhan, maka waktu demi waktu itu akan membawa kita kepada kemuliaan yang berasal dari Tuhan. Ingatlah bahwa hóra (durasi) kita makin berkurang dibumi ini, kairós dapat berlalu tanpa hasil, jika kita tidak mau belajar berkenan setiap waktu dihadapan Tuhan dan tentu pembentukan Tuhan atas kita dapat menjadi sia-sia.

Detik demi detik berlalu dalam hidup manusia, Tuhan menunggu anak-anak-Nya untuk menggunakan kesempatan hidup ini untuk meraih berkat kesulungan yang dimiliki orang percaya, yaitu kesempatan untuk sempurna agar bisa dipermuliakan bersama-sama dengan Yesus (Matius 5:48).
Jangan seperti Esau yang tidak menghargai hidupnya dengan menukar hak kesulungannya dengan semangkuk makanan.
Kita harus menjaga kesetiaan kita dihadapan Tuhan lewat hidup berkenan dihadapan Tuhan disetiap detik hidup kita dan melakukan apa yang menjadi kehendak Bapa kita Yesus Kristus dan menyelesaikan pekerjaan-Nya dibumi ini dengan sempurna.

Hendaknya kita memeriksa secara jujur terhadap diri kita, apakah kita sudah berlaku setia kepada Tuhan mempergunakan waktu detik demi detik untuk melakukan hal-hal yang berkenan dihadapan-Nya. Memang hal ini tidak bisa dicapai dalam waktu yang singkat, perlu proses waktu yang panjang hingga bisa tercapai pembentukan hidup seperti ini, namun kita harus memulainya dari sekarang sebab bisa saja detik terakhir hidup kita ternyata berakhir dimalam ini, mungkin esok hari atau diwaktu yang tidak pernah kita duga.
Olehnya Tuhan Yesus selalu mengingatkan kepada kita untuk hidup berjaga-jaga artinya hidup orang percaya harus berkenan setiap saat dihadapan Tuhan.

Jadi dengan demikian bukan hanya detik terakhir yang menentukan nasib kekal kita, tetapi juga tiap detik dihidup kita yang diberikan Tuhan kepada kita.
Detik demi detik hidup kita harus digunakan sebaik-baiknya untuk menuju dan mencapai perkenanan hidup dan kesempurnaan Kristus didalam kehidupan kita setiap waktu.

2 Korintus 5:9-10
9 Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.
10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar