Sabtu, 23 April 2016

"CARILAH TUHAN SELAMA IA BERKENAN DITEMUI"


Yesaya 55:6-7 Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!
Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.

Tuhan menghendaki agar umat pilihan-Nya bukan hanya fanatik percaya kepada-Nya, tetapi menemukan-Nya, mengenali-Nya dan mengalami-Nya bahwa Dialah Allah yang benar, sehingga memiliki hubungan yang ideal sebagai kekasih, sahabat dan mempelai-Nya.

Hukum pertama dalam Dekalog yang berbunyi “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” (Ulangan 5:7) menunjukkan bahwa umat harus mengenali Dia, sehingga tidak perlu ada allah lain. Pernyataan Tuhan ini juga menunjukkan bahwa selain Dia tidak ada allah yang benar. Hanya ada satu Allah yang benar dan satu jalan untuk menemukan-Nya.

Memang, Tuhan seolah-olah menyembunyikan diri dan tidak secara terangterangan menunjukkan bahwa diri-Nyalah Allah yang benar. Ia membiarkan banyak orang mengalami berbagai pengalaman spiritual yang makin memantapkan keyakinan mereka terhadap allah mereka. Namun ini bukan berarti Tuhan tidak bisa dikenali. Ia menghendaki agar umat menemukan diri-Nya. Itulah sebab-Nya Ia berfirman, “Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui” (Yesaya 55:6).

Perjalanan hidup kita harus merupakan perjalanan untuk mencari dan menemukan Tuhan, mengenali-Nya dan mengalami-Nya. Ini bukan masalah sederhana, oleh sebab itu Tuhan tidak boleh diperlakukan sebagai pelengkap belaka. Dia harus menjadi segalanya dalam hidup ini, artinya lebih berarti dan lebih mulia daripada segala hal dalam kehidupan ini. “Selama Ia berkenan ditemui” artinya ada waktunya Tuhan tidak bisa ditemukan lagi bagi mereka yang menganggap Tuhan bernilai rendah. Itulah yang dikatakan oleh Pengkhotbah, “… sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun tahun yang kaukatakan: ‘Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!’” (Pkh. 12:1). Hari yang malang ini ialah saat-saat yang paling mengerikan dalam kenyataan kehidupan ini, yaitu ketika seseorang terpisah dari hadirat Tuhan selamanya.

Sebelum pintu anugrah-Nya tertutup rapat, marilah kita bertobat dan sungguh-sungguh mencari Tuhan. Marilah kita memikirkan Tuhan siang dan malam, merenungkan Firman-Nya, mengejar pengenalan akan Dia dan melakukan kehendak-Nya. Pasti kita akan dapat mengalami bahwa Dia adalah Allah yang benar. Sampai tingkat keyakinan tersebut, maka iman kita tidak akan digoyahkan oleh apa pun juga, dan kita telah menjadi sahabat dan kekasih-Nya. Tujuan kita ke gereja ialah berusaha mengenal Dia, dan gereja harus mengajarkannya.

Selama masih ada waktu Tuhan Yesus memperkenankan kita menemukan-Nya, marilah kita sungguh-sungguh mencari, mengenal lebih dekat Pribadi Agung Tuhan kita Yesus Kristus dan kehendak-Nya atas hidup kita.

Zefanya 2:3 Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.

Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar