Roma 8:17-19
(17)Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
(18)Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
(19)Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.
Ketika Kerajaan Tuhan Yesus dinyatakan dari sorga, umat pilihan yang menang akan dimuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Betapa dahsyat peristiwa itu.
Itulah target yang harus mencengkeram jiwa kita sebagai umat pilihan Tuhan Yesus. Bagi kita yang penting rencana Tuhan digenapi dan kita akan melayani Tuhan Yesus di Kerajaan-Nya selama-lamanya. Untuk itu kita harus berani meninggalkan kesenangan dunia dan hidup tidak sama dengan anak-anak dunia.
Cara dan gaya hidup orang dunia yang tidak sesuai dengan kehendak Allah kiranya dijauhkan dari hidup kita. Kita harus berani berbeda, walau itu bukan sesuatu yang mudah dilakukan.Tetapi kita harus berjuang mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar dan dengan hati mengasihi Tuhan. Dalam hal ini harus dipahami bahwa untuk mencapai target dimuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus seseorang harus mempertaruhkan segenap hidupnya tanpa batas untuk perjuangan tersebut dan terus memikul salibnya setiap hari.
Kita harus mulai memeriksa kehidupan kita masing-masing dengan jujur dan teliti dalam pimpinan Roh Kudus. Tentu dengan kerinduan yang kuat untuk dapat menyukakan hati Tuhan Yesus dengan hati yang sungguh-sungguh mengasihi Dia.
Hendaknya kita tidak membela diri sendiri dengan alasan apa pun seakan-akan kita telah berada di jalur yang benar sehingga kita tidak mau memberi diri dari waktu ke waktu untuk di koreksi,di perbaharui oleh Tuhan.
Kita harus mulai mencurigai diri kita sendiri dan berpikir dengan obyektif; jangan-jangan kita sebenarnya belum sepenuhnya di jalur yang benar yang Tuhan Yesus kehendaki. Kalau kita sungguh-sungguh mau mengenali diri kita seperti Tuhan mengenalinya, maka Tuhan pasti membuka pikiran kita untuk dapat mengenali diri kita sendiri dengan benar. Sesungguhnya, banyak orang Kristen telah menjadi rusak akibat atau korban dari pemberitaan firman dan pengajaran yang menyembah Tuhan namun mentolerir anak anak Tuhan masih boleh mengingini dunia dan kesenangannya tentu ini tidak sesuai dengan kebenaran Injil dan mereka tidak mengenali keadaan mereka yang sesungguhnya di mata kebenaran Tuhan.
Selanjutnya, kita harus mulai tidak lagi dengan mudah langsung melahap mentah mentah penjelasan pengajaran firman yang diajarkan di mimbar mimbar gereja yang kita sudah dengar selama ini, semua harus kita saring lagi dan menggalinya sampai kita benar benar yakin itu merupakan kebenaran yang murni yang dari Tuhan. Tentu hal ini kita perlu selalu melibatkan Tuhan kita Yesus Kristus, kita perlu pertolongan dari Tuhan melalui Roh Kudus untuk menuntun mengajar kita untuk mengerti Firman-Nya yang pastinya untuk kita lakukan didalam kehidupan kita untuk melayani-Nya.
Adapun berkat jasmani yang sering ditampilkan melalui beberapa kesaksian kesaksian bukanlah tujuan keselamatan yang Tuhan Yesus kehendaki didalam kehidupan orang percaya.
Kita harus mengerti bahwa menjadi orang Kristen adalah perjuangan untuk menjadi umat pilihan agar memiliki kehidupan yang sempurna seperti sikap hidup yang Tuhan Yesus peragakan, tidak bercacat dan tidak bercela, melayani tanpa batas. Inilah maksud keselamatan yaitu dikembalikan ke rancangan semula Allah.
Dengan menjadi orang Kristen yang berkenan di mata Tuhan berarti mengijinkan Tuhan untuk memproses hidup kita menjadi manusia manusia yang layak dipermuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Menjadi pribadi yang benar benar sesuai dengan kehendak Tuhan kita Yesus Kristus.
Memberi diri untuk diperbaharui oleh Tuhan berarti mengijinkan Tuhan mengoreksi seluruh wilayah kehidupan kita untuk terus di perbaharui dan memberi respon membawa hidup menjadi pribadi pribadi yang terus ada di dalam perkenanan-Nya.
1 Tesalonika 4:1 Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar