Rabu, 13 April 2016

HIDUP BAGI TUHAN SEPENUHNYA


Matius 6:24 Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

Matius 22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

Tuhan Yesus memberikan beberapa pernyataan yang melaluinya kita tidak dapat menghindar, bahwa hidup harus dipersembahkan sepenuhnya bagi Tuhan. Pernyataan yang jelas dan tegas mengenai hal ini terdapat dalam Matius 22:37, bahwa kita harus mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa, akal budi dan kekuatan. Perintah ini sudah jelas menunjukkan bahwa segenap hidup harus dipersembahkan bagi Tuhan. Ditambah lagi dengan pernyataan Tuhan Yesus sendiri bahwa kita tidak dapat mengabdi kepada dua tuan, maka lengkaplah bahwa orang percaya harus sepenuhnya hidup dalam pengabdian kepada Tuhan.

Hidup bagi Tuhan sepenuhnya juga di tegaskan oleh Tuhan di dalam Lukas 4:8 "Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Dengan demikian jika seseorang tidak menyerahkan diri bagi Tuhan sepenuhnya untuk mengabdikan dirinya, maka ia adalah seorang yang tidak sedang memilih Tuhan didalam hidupnya.
Dalam hal ini setiap orang percaya harus menyerahkan diri untuk melayani Tuhan. Dari hal ini jelas sekali, bahwa semua orang percaya harus menjadi fulltimer-nya Tuhan/hidup sepenuhnya bagi kepentingan Tuhan.

Sebelum Tuhan Yesus naik ke sorga, Ia berkata kepada murid murid-Nya "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi".
Segala kuasa yang ada di sorga dan di bumi tentu termasuk manusia yang ada didalamnya ada didalam genggaman kuasa-Nya.
Namun walalupun demikian Tuhan Yesus sebagai Allah yang maha tinggi tidak memaksakan manusia harus tunduk kedalam kuasanya itu walaupun memang seharusnya dan selayaknya kita harus tunduk kepada Tuhan Yesus karena Dia adalah Allah yang maha kuasa yang sudah membayar lunas semua dosa manusia lewat penebusan-Nya diatas kayu salib.
Tentu Tuhan Yesus sebagai Allah yang memegang segala kuasa ditempat yang maha tinggi, Ia pasti memiliki tatanan dan hukum yang maha adil didalam diri-Nya sehingga Ia mau setiap orang percaya harus tunduk sepenuhnya kepada Dia menurut atau datang dari kerelaan hatinya untuk taat kepada kehendak-Nya.
Jika manusia yang percaya kepada-Nya dengan segenap hidupnya dan dengan sepenuh kerelaan hatinya tunduk kepada apa yang Tuhan Yesus kehendaki didalam hidupnya maka berangkat dari sinilah orang percaya yang seperti ini mereka di sebut pantas disebut sebagai anak anak kerajaan-Nya.
kita diangkat sebagai anak-anak-Nya, bukan berarti kita dapat memanfaatkan Tuhan. Kalau kita dinyatakan sebagai anak, maka utamanya bukan pemenuhan berkat jasmani, tetapi kita dipanggil untuk berkelakuan seperti Dia. Selain itu sebagai anak kerajaan-Nya atau orang yang berhak menerima janji janji-Nya, kita juga dipanggil untuk menderita bersama-sama dengan Tuhan Yesus (Roma 8:17).

Yang perlu di mengerti oleh orang percaya bahwa hidup sepenuhnya bagi Tuhan kita Yesus Kristus bukan hanya selalu dikaitkan dengan kegiatan pelayanan di lingkungan gereja. Sesungguhnya masing-masing tubuh Kristus memiliki panggilan khusus didalam hidupnya. Profesi yang disandang seseorang juga adalah termasuk salah satu jabatan rohani untuk mendukung rencana Tuhan sebagai sarana untuk seseorang tersebut melayani-Nya.
Pemisahan pekerjaan rohani dan pekerjaan duniawi yang diukur dengan jenis pekerjaan di lingkungan gereja dan di luar lingkungan gereja adalah pembodohan yang membuat anak-anak Tuhan tidak sungguh-sungguh mengembangkan diri di bidang yang digelutinya sebagai tempat pelayanan di mana ia memerankan panggilannya untuk memuliakan nama Tuhan.
1 Korintus 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
Walaupun dalam melakukan pekerjaan, hati kita tetap tertancap di kerajaan sorga, kita selalu mengingat Tuhan dan Firman-Nya dihati kita untuk terus kita kenakan, dengan demikian gerak langkah selalu ada didalam perkenanan-Nya, pada akhirnya kita akan bekerja pasti memperagakan dengan sikap mengasihi, jujur terhadap sesama, bertanggung jawab dan hasilnya pekerjaan pun kita gunakan kembali guna untuk kepentingan pelayanan kepada Tuhan.

Mempersembahkan segenap hidup bagi Tuhan juga tercermin kita menjadi berkat bagi sesama dan menjadi surat terbuka Tuhan yang bisa menceritakan ada Allah yang hidup didalam diri orang percaya yang membuat orang lain tidak bisa membantah akan hal itu bahwa Allah yang disembah oleh orang percaya adalah Allah yang benar dan Allah yang hidup.

Sebagai orang yang mempersembahkan hidup sepenuhnya bagi Tuhan tentu kita adalah orang orang yang sudah meninggalkan segala macam bentuk praktek praktek dosa dalam kehidupan setiap hari.
Terkadang seseorang yang belum mau mempersembahkan hidup bagi Tuhan sepenuhnya mereka berpikir bukan berarti sedang menolak sama sekali mengabdi kepada Tuhan, namun mereka berencana hanya menundanya atau hanya memberi sebagian dulu. Sebenarnya sikap seperti inipun Tuhan mengangapnya sebagai sikap yang suam suam kuku atau setengah setengah, ini juga merupakan sikap yang dianggap oleh Tuhan sebagai bentuk penolakan atas pengabdian orang itu kepada-Nya.
Wahyu 3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Memilih untuk mengikuti Tuhan Yesus adalah hidup yang memberikan sepenuhnya bagi DIA dan menuruti segala kehendak-Nya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar