Sabtu, 02 April 2016

PENUMPASAN MANUSIA LAMA


Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Kekristenan yang murni adalah kekristenan yang terus bisa menumpas semua unsur manusia lamanya yang tidak sesuai atau yang bertentangan dengan kehendak Tuhan dalam kehidupan orang percaya. Penumpasan ini merupakan proses panjang, tetapi harus dilakukan dengan segenap hati. Kalau Alkitab berbicara mengenai “kematian dari manusia lama” hal itu menunjuk kepada kesediaan untuk meninggalkan sama sekali cara berpikir, pola hidup dan gaya hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Inilah penumpasan tersebut. Seperti bangsa Israel diperintahkan untuk menumpas bangsa-bangsa di Kanaan demikian pula kita harus menumpas semua pola berpikir dan gaya hidup yang masih memuat unsur-unsur yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Toleransi yang dilakukan oleh bangsa Israel terhadap sebagian penduduk Kanaan menjadi penyebab pengaruh buruk masuk dalam kehidupan umat Tuhan. Oleh sebab itu orang percaya tidak boleh berhenti mengalami pembaharuan pikiran seperti yang dinasihatkan oleh rasul Paulus.

Pada akhirnya, target yang harus dicapai adalah “hidupku bukan aku lagi tetapi Kristus yang hidup di dalam aku”.
Galatia 2:19-20
(19)"Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;
(20)namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku".
Ini berarti jejak hidup manusia lama seseorang akan tertumpas habis, sehingga kehidupan Tuhan Yesus yang tampil. Sampai taraf ini orang percaya pantas mendapat pernyataan Paulus; bahwa kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
Orang Kristen yang mengalami proses ini dengan benar, akan semakin memiliki pesona yang luar biasa. Semua orang akan berkata bahwa orang tersebut berbeda sekali. Perbedaan ini menjadi kesaksian yang sangat kuat untuk membuktikan kebenaran Injil.

Filipi 2:5-7 "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia".
Seperti Tuhan Yesus yang walaupun Ia sendiri adalah Allah sang pemilik kerajaan sorga maupun bumi ini, ia rela mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia, dalam hal tersebut pula orang percaya juga harus menyediakan “bejana kosong” dan membuka diri untuk diisi oleh Tuhan Yesus. Kalau seseorang serius mengundang Tuhan Yesus masuk ke dalam bejana hatinya, maka ia harus berusaha keras untuk mengosongkan bejana hati dan mengisinya dengan kebenaran Firman Tuhan. Hal ini berarti mempersilahkan Tuhan Yesus memenuhi dirinya dengan pikiran dan perasaan Kristus.

Lukas 9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

Memang proses sampai taraf “mati secara permanen” yaitu manusia lama tidak lagi muncul dalam hidup seseorang adalah proses yang panjang. Tetapi kita harus memulainya sejak sekarang. Dari sebuah kesediaan yang tulus, menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari kemudian menjadi langkah konkret untuk terus bertumbuh dalam kebenaran Tuhan. Memantapkan kematian manusia lama ini seseorang harus rela meninggalkan segala keindahan dan kesenangan hidup yang pernah dinikmati, hatinya mulai tidak tertancap kepada hal duniawi lagi melainkan tertancap di kerajaan sorga. Kesediaan itu sama dengan melepaskan diri dari segala milik. Kesediaan yang tulus menunjukkan bahwa seseorang mengasihi Tuhan. Sejak itu seseorang akan digarap Tuhan.
Lukas 14:33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.

Orang percaya yang berani menumpas habis manusia lamanya akan menjadi orang-orang yang unggul luar biasa dimata Tuhan. Kalau murid-murid pertama di zaman gereja mula-mula sanggup melakukannya, mengapa kita tidak berani melakukan? Seperti mereka bisa mematikan segala hawa nafsu dan segala keinginan duniawi artinya mengosongkan diri kita juga harus mengosongkan diri untuk diisi oleh atau dikuasai oleh Roh-Nya, sehingga kita bisa memiliki kepribadian seperti Tuhan Yesus. Suatu hari bila kita berjumpa dengan Tuhan Yesus, Ia akan menemukan sifat dan karakter-Nya ada di dalam diri kita.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar