Jumat, 01 April 2016

MEMIKIRKAN KEKEKALAN BERSAMA TUHAN


Matius 10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.

Mengapa pengalaman dengan Tuhan yang berkualitas tinggi tidak bisa dialami oleh mereka yang tidak dewasa rohani? Sebab orang Kristen yang tidak dewasa tidak memikirkan dengan serius bagaimana mencapai kehidupan yang sungguh-sungguh berkenan kepada Tuhan dan tidak menggumuli dan tidak terlalu peduli dengan masalah kekekalan. Fokus hidup mereka adalah kehidupan hari ini, bagaimana bisnisnya selama dibumi bisa maju dan makin sukses dan menjadi orang kaya, terpandang dan di hormati oleh banyak orang sehingga mereka tidak melihat perkara-perkara rohani yang memiliki value jauh di atas perkara-perkara duniawi yang fana tersebut.
Orang seperti ini belumlah mengerti yang dibahasakan oleh Tuhan.
Yohanes 8:43 Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.
Tentu saja mereka tidak mengerti “bahasa Tuhan”, sebab mereka tidak menangkap Firman Tuhan.
Mereka tidak dapat menangkap Firman Tuhan sebab mereka tidak setia dalam hal mammon yang tidak jujur, artinya mereka menjadi orang orang yang materialistis, menjadikan kekayaan dunia dan kesenangannya menjadi prioritas utama dan tujuan hidup.

Dalam teks Yunani Kata “menangkap” dalam Yohanes 8:43 adalah akouo, yang artinya mendengar dengan teliti atau seksama. Seseorang tidak akan mendengar secara teliti atau seksama kalau tidak tertarik atau tidak mengerti apa yang didengarnya. Hal ini sama dengan seorang murid atau seorang anak yang tidak mengerti apa yang dikatakan guru maupun orang tuanya, sebab ia tidak tertarik terhadap apa yang mereka katakan.

Tidak sedikit orang-orang Kristen yang tidak mampu mengerti Firman Tuhan secara logos. Ini yang dikatakan Tuhan Yesus bahwa “mereka tidak menangkap Firman Tuhan”. Hal ini juga disebabkan karena mereka terbiasa mendengar ajaran yang hanya menyenangkan telinga saja. Pikiran mereka telah dibutakan oleh ajaran yang tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab. Tuhan tidak bisa berbicara untuk menasihati dan menegor orang Kristen yang tidak mau terlalu peduli untuk menangkap Firman-Nya (logos). Orang-orang seperti ini tidak dapat dididik oleh Tuhan, tentu tidak akan dapat bertumbuh menjadi manusia sesuai rancangan Allah. Percuma mereka ke gereja, berdoa, memuji dan menyembah Tuhan karena tidak bisa “nyambung dengan Tuhan”. Pikiran mereka pasti tertuju kepada perkara-perkara duniawi, bukan masalah kekekalan.

Orang-orang yang tidak memikirkan kekekalan adalah orang yang tidak serius menjadi pengikut Tuhan Yesus. Mereka tidak bisa bersama dengan Tuhan mengalami penggarapan guna memiliki nurani Ilahi. Orang-orang seperti ini bagaimanapun tidak akan dapat “nyambung” dengan Tuhan. Orang Kristen yang dewasa adalah orang Kristen yang menggumuli dengan serius bagaimana memiliki kehidupan yang berkenan kepada Tuhan dan memikirkan kekekalan.
Dari sini Tuhan dapat membawa mereka kepada pengalaman-pengalaman bersama Tuhan untuk membentuk nurani mereka guna memiliki nurani Ilahi. Inilah orang-orang yang mengasihi Tuhan dan yang menghargai “barang yang kudus”.
Matius 7:6 "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."
Mereka layak menerima apa yang terbaik, yang disediakan Tuhan bagi orang percaya.

Ketika Tuhan berkenan membangun hubungan dengan seseorang secara khusus sehingga orang itu memiliki pengalaman dengan Tuhan dalam kualitas tinggi berarti Tuhan memercayakan diri-Nya kepada orang tersebut.

Dalam Yohanes 2:23-24 Alkitab menulis: “Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua.”
Ayat ini menunjukkan bahwa banyak orang yang mengaku percaya kepada-Nya, tetapi Tuhan tidak mau berurusan dengan mereka sebab percaya mereka bukanlah percaya yang benar.
Banyak orang merasa sudah percaya kepada Tuhan dan merasa bahwa mereka sedang berurusan dengan Tuhan, padahal tidak, sebab mereka masih mengarahkan pikiran mereka kepada perkara-perkara duniawi.

Oleh sebab itu marilah kita menjadi orang Kristen yang dewasa yaitu orang Kristen yang menggumuli dengan serius bagaimana memiliki kehidupan yang berkenan kepada Tuhan dan hati yang terus memikirkan Tuhan dan kehidupan kekal bersama dengan-Nya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar