Jumat, 22 April 2016

TIDAK MENYADARI SEDANG MENYEMBAH IBLIS


1 Yohanes 2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Yang paling mengerikan dalam hidup orang percaya adalah ketika ia tidak menyadari bahwa hidupnya sedang menyembah kepada iblis.
Iblis adalah oknum jahat yang sudah sangat berpengalaman dalam hal menyesatkan manusia untuk jatuh kedalam jeratnya dan ia adalah oknum jahat yang selalu berbuat ketidakbenaran. Iblis tahu kelemahan hidup manusia yang penuh dengan berbagai keinginan keinginan didalam hidupnya, khusus di zaman modern ini iblis membuat versi modern dalam menyembahnya sehingga manusia tidak sadar bahwa hidupnya sedang menyembah dia yaitu iblis.
Menyembah iblis versi modern ini adalah ketika seseorang merasa tidak lengkap hidup tanpa memiliki berbagai fasilitas yang ada untuk kebahagiaan diri dan “prestise” nya atau kebanggaan.
Orang-orang seperti ini telah terpengaruhi dan terbentuk oleh cara hidup yang diwariskan nenek moyang dan yang dilihat dari cara hidup manusia di sekitarnya. Tentu saja mereka tidak dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Mereka mengumbar keinginan memiliki apa yang orang lain miliki tanpa mempersoalkan apakah hal itu demi kepentingan Tuhan atau kesenangan dan kebanggan pribadi.
Sebenarnya dalam hal ini mereka tidak dimiliki oleh Tuhan tetapi memiliki hidup mereka sendiri. Mereka sudah menjadi manusia konsumeristis dan duniawi. Inilah orang-orang yang sebenarnya menyembah iblis. Mereka menjadikan dirinya sahabat dunia, berarti memposisikan diri sebagai musuh Allah.
Yakobus 4:4 "Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah".
Orang-orang Kristen seperti ini adalah orang-orang yang tidak setia, yang menukar hak kesulungannya dengan semangkuk makanan seperti Esau.
Tetapi mereka tidak menyadari keadaan dan posisi mereka yang gawat tersebut.
Ibrani 12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.

Ironinya adalah dalam posisi tersebut mereka masih melanjutkan hidupnya dengan perasaan tanpa bersalah dan merasa masih setia kepada Tuhan, bahkan mereka merasa sebagai anak-anak Tuhan. Tidak jarang malah merasa sudah menjadi umat pemenang.

Sebenarnya Tuhan Yesus sudah mendapat pencobaan itu, yaitu dibujuk untuk mengingini dunia ini.
Lukas 4:5-7
(5)Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia.
(6)Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki.
(7)Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu."
Tetapi Tuhan Yesus tegas menolak sebab manusia harus menyembah Allah artinya memberi nilai tinggi Tuhan dan melayani Dia yang dikalimatkan dengan kata “berbakti”. Ini berarti bahwa segala sesuatu yang dilakukan orang percaya haruslah dilakukan bagi kepentingan Tuhan.
Pengertian ini tertutupi oleh pengajaran keliru yang beredar di banyak gereja, sebab telah diajarkan di banyak gereja bahwa mengikuti Tuhan Yesus akan mendatangkan berkat Tuhan. Mereka berbicara mengenai berkat berkelimpahan secara jasmani, pemutusan kutuk kemiskinan dan berbagai janji berkat materi yang akan dikirimkan Tuhan dari bangsa-bangsa lain, padahal teks mengenai kekayaan bangsa-bangsa akan diberikan kepada umat pilihan adalah janji itu untuk orang Yahudi (Yesaya 60:5).
Umat pilihan yang dimaksud tersebut adalah orang Israel. Orang percaya harus mengerti dan menerima bahwa dunia akan berlalu atau lenyap dengan segala keinginannya tetapi orang yang melakukan kehendak Bapa akan hidup (1Yoh. 2:17).
Maksud “akan hidup” adalah hidup yang berkualitas tinggi di bumi dan nanti hidup dalam kemuliaan tiada tara di Kerajaan-Nya.

Jadi kita harus berpegang penuh dengan konsep hidup/prinsip hidup yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus dimana Tuhan mengatakan "...engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Ini berarti segenap hidup kita haruslah kita arahkan sepenuhnya kepada Tuhan Yesus dan kerajaan-Nya, dalam hal ini seluruh wilayah hidup kita dari pekerjaan, bisnis, keluarga dll hanya diperuntukan untuk memenuhi kepentingan dan kehendak Tuhan didalam hidup kita yaitu orang orang yang percaya kepada-Nya.

Kolose 3:5-6 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar