Kamis, 14 April 2016

ORANG PERCAYA MUTLAK MENGENAKAN PAKAIAN PESTA


Matius 22:1-2, 11-14
Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
(2)"Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
(11)Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
(12)Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
(13)Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
(14)Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

Dalam Perjanjian Baru Tuhan mengemukakan kisah mengenai seorang raja yang mengadakan pesta perjamuan (Mat. 22:1-14). Hal ini merupakan ilustrasi yang memuat pelajaran rohani yang sangat berharga. Raja tersebut mengundang tamu-tamu khususnya, tetapi tamu-tamu khususnya tidak menghargainya, bahkan membunuh dan menyiksa utusan-utusannya. Kemudian Raja tersebut memerintahkan hamba-hambanya mengundang siapa saja yang ditemui di jalan-jalan untuk datang ke pestanya. Ketika Raja yang mengadakan pesta melihat ada tamu yang tidak memakai pakaian pesta, Raja itu mengusirnya dengan tegas. Orang yang tidak mengenakan pakaian pesta bukanlah termasuk orang-orang jahat yang membunuh dan menyiksa utusan-utusan Raja, tamu tersebut juga sudah menghargai undangan Raja dengan datang ke pesta itu. Tetapi ternyata untuk memenuhi undangan tersebut bersyarat. Barangkali tamu yang tidak memakai pakaian pesta berpikir bahwa Raja itu sangat baik dan pemurah, lagi pula ia sudah memenuhi undangan, pasti dirinya diterima. Tetapi ternyata tidak. Ia salah duga, karena tidak mengerti “aturan mainnya”. Aturan mainnya bukan dibuat oleh si tamu tetapi yang mengundang. Berarti tamu tersebut tidak mengenal Raja yang sangat memperhatikan tata krama atau kesantunan. Karena kebodohan ini tamu tersebut ditolak. Di akhir perumpamaan ini Tuhan Yesus tegas sekali menyatakan bahwa banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih (Mat. 22:14).
Pemilihan ini bukan berdasarkan kedaulatan Sang Raja, tetapi berdasarkan aturan yang sudah ada, bahwa tamu yang hadir dalam pesta haruslah mengenakan pakaian pesta yang pantas. Untuk ini masing-masing tamu undangan harus mempersiapkan diri. Raja tersebut tidak menyediakan pakaian pesta untuk tamu undangannya. Kalau Raja itu menyediakan pakaian pesta untuk tamu undangannya betapa jahatnya dia, ia tidak menyediakan pakaian pesta untuk tamu-tamu tertentu lalu ia mengusir orang yang tidak diberi pakaian pesta. Tentu Tuhan tidak demikian. Masing-masing orang percaya yang mendapat panggilan untuk menghadiri “pesta Anak Domba Allah”, yaitu pertemuan dengan Tuhan di Kerajaan-Nya. Setiap orang percaya harus mengusahakan kesucian hidup sebagai pakaian pesta di Kerajaan Sorga. Hal ini adalah sesuatu yang sangat mutlak yang harus diusahakan lebih dari mengusahakan segala sesuatu. Usaha ini harus dilakukan terus menerus tak kenal siang dan malam, menggelar kehidupannya terus berkenan kepada-Nya sampai seseorang menutup mata.

Matius 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar