Jumat, 29 April 2016
PENGABDIAN KEPADA TUHAN SECARA BENAR
2 Korintus 5:15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
Percaya kepada Tuhan Yesus bukan berarti dapat memanfaatkan Tuhan untuk kepentingan kita, tetapi hidup untuk kepentingan-Nya.
Konsekuensi menerima Yesus sebagai Kurios (Tuhan) berarti hidup kita disita untuk mengabdi kepada-Nya. Kebenaran ini hanya dapat dipahami dan dikenakan untuk orang yang sudah dikuasai kasih Kristus. Kristus telah mati bagi mereka. Harus disadari sedalam-dalamnya bahwa Kristus mati bukan bagi keuntungan-Nya tetapi demi kita.
Tanpa kematian-Nya, kita dikurung dalam kekuasaan iblis dan digiring ke dalam kegelapan abadi. Tuhan Yesus datang untuk membebaskan kita. Penebusan itu mengakibatkan kita menjadi milik Tuhan Yesus. Pemilikan Tuhan ini harus disadari supaya kita “tahu diri”.
1 Korintus 6:19-20 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Kalau kita tidak menyadari hal ini, kita tidak pernah menerima keselamatan menjadi milik yang pasti.
Jadi, “diselamatkan” berarti dikuasai menjadi milik Tuhan. Tidak mengerti hal ini berarti juga kita tidak mengerti prinsip keselamatan. Hidup ini harus ada yang memiliki. Orang yang diselamatkan harus mempersembahkan hidupnya sepenuh bagi Tuhan.
Dalam Roma 12:1-2 Paulus menjelaskan arti ibadah, yaitu mempersembahkan tubuh sebagai korban yang hidup, kudus dan yang berkenan. Ini artinya menggunakan tubuh untuk kepentingan kehidupan sesuai dengan maksud Tuhan dan tidak menggunakan tubuh dalam bentuk perbuatan yang melanggar Firman Tuhan. Ini merupakan kewajiban agar anak-anak Tuhan meningkatkan kualitas kemampuan kerja dalam menggunakan semua potensi yang ada di dalam dirinya dan belajar kebenaran Alkitab untuk mengerti bagaimana menggunakan tubuh sesuai dengan Firman Tuhan.
Pernahkan kita benar-benar berperkara dengan Tuhan, yaitu apakah kita sungguh-sungguh telah termasuk manusia yang berdiri di pihak Tuhan atau tidak? Apakah kita sungguh-sungguh telah mengabdi kepada Tuhan atau tidak? Menjadi orang percaya, menjadi anak-anak-Nya bukan hanya untuk menerima fasilitas berkat-Nya, tetapi juga memberkati pekerjaan-Nya. Kita dipanggil untuk menderita bersama-sama dengan Dia.
Filipi 1:29 "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia"
Paulus adalah sosok manusia yang benar-benar termasuk kelompok orang yang mengabdi kepada Tuhan. Inilah yang Tuhan kehendaki, agar kita memiliki pergumulan yang sama dengan Paulus. Kehidupan seperti itulah yang dikatakan sebagai “berpadanan dengan Injil”.
Injil yang merasuki seseorang akan menjadikan orang itu “pejuang bagi Kristus”.
Filipi 1:27 Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil.
Anda belum dirasuki jiwa injil yang benar bila belum tampil sebagai “pejuang Kristus”. Injil itu seperti ragi. Ragi itu pasti mengubah. Perubahan tersebut sampai tingkat radikal. Inilah yang diharapkan dan dikehendaki Tuhan bahwa kebenaran Tuhan menjadikan kita pejuang-pejuang Injil, pejuang kebenaran, pejuang bagi Kristus. Bila tidak demikian, berarti Injil yang diterima salah. Tidak ada orang yang menerima Injil yang benar yang tidak menjadi pejuang bagi Kristus.
Di dalam Injil Matius 12:30 Tuhan Yesus berkata: Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.
Di ayat ini Tuhan Yesus sangat jelas menunjukkan bahwa sudah merupakan keharusan bagi setiap orang percaya untuk membantu (melayani) Tuhan bagi kepentingan-Nya. Dalam hal ini orang Kristen dewasa berpendirian bahwa ia tidak berhak menuntut Tuhan tetapi Tuhanlah yang berhak menuntutnya. Orang Kristen yang dewasa tidak hanya melulu melibatkan Tuhan dalam masalahnya, tetapi ia haruslah selayaknya melibatkan dirinya dalam masalah menyelesaikan pekerjaan Tuhan.
Harus disadari bahwa setiap orang yang telah ditebus, maka hidupnya bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk hidup bagi Tuhan Yesus yang sudah mati bagi dirinya.
Tuhan Yesus menuntut ketegasan kita, kepada siapa kita bersekutu dan untuk siapa kita hidup. Dunia adalah sebuah realitas yang harus dihadapi dengan serius. Kita tidak boleh plin-plan, karena sangat berbahaya karena lawan kita iblis siap menelan orang orang yang seperti ini. Banyak orang Kristen yang tidak hidup serius. Mereka seperti orang yang sedang tidur. Mereka dibuat Iblis kehilangan arah hidup Kekristenan yang benar. Oleh sebab itu kita harus selalu berjaga-jaga dan bekerja bagi Tuhan dengan segenap hati.
Hidup mengabdi kepada Tuhan adalah hidup hanya bagi kepentingan Tuhan dan pekerjaan-Nya, hidup didalam ketetapan Firman-Nya dan melakukan seluruh kehendak-Nya, menyelesaikannya dengan tuntas dengan taat dan setia sampai menutup mata.
Yohanes 6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar