Sabtu, 02 April 2016

PANGGILAN PEMURIDAN


Matius 28:19-20 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Pemuridan harus berlangsung secara individu atau pribadi, antara seseorang dengan Tuhan. Pendeta atau rohaniwan hanya mentor yang perannya beberapa persen saja, sedangkan yang dominan adalah pergumulan masing-masing individu setiap hari dengan Tuhan. Masing-masing inividu harus belajar Firman setiap hari, menyediakan waktu jam doa dan memperhatikan setiap kejadian dalam hidup sebagai cara Tuhan mendewasakannya. Harus dimengerti bahwa yang membedakan gereja yang benar dengan agama di luar gereja adalah pemuridan ini. Bukan pada kegiatan-kegiatan keberagamaannya, bukan pula pada syariat-syariat lahiriahnya. Sebab hal-hal yang bernilai agamani dimiliki oleh semua agama pada umumnya. Tetapi proses pemuridan oleh Tuhan Yesus dan dengan cara Tuhan Yesus, hanya ada di dalam Kekristenan yang sejati. Proses inilah yang menjadikan gereja akan semakin cemerlang dan semakin berbeda dengan dunia ini.
Dalam proses pemuridan menjadi murid Tuhan Yesus kita perlu memahami apa yang dibahasakan Tuhan Yesus dalam :
Lukas 14:33 "Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku".

Hal yang sama juga di tegaskan oleh rasul paulus dimana pengikut Tuhan harus mematikan kedagingan dengan segala hawa nafsu duniawi dan seluruh kebiasaan buruk manusia lama,
Kolose 3:5-11
(5)Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
(6)semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].
(7)Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
(8)Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
(9)Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
(10)dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
(11)dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.

Dengan mengikuti apa yang Tuhan Yesus bahasakan di Lukas14:33 dan menghayati perkataan paulus di Kolose 3:5-11 maka proses pendewasaan atas setiap individu yang telah diselamatkan menjadi sesuai dengan kehendak Tuhan, maka orang percaya tersebut diteguhkan menjadi milik pusaka Tuhan yang tidak akan penah melakukan yang yang bertentangan dengan kehendak-Nya. Inilah penjalaan jiwa itu.

Telah disinggung di atas bahwa pemuridan ini adalah panggilan bagi orang yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Dalam hal ini tidak ada diskriminasi. Tidak ada pembedaan warna kulit, bentuk rambut dan lain-lain. Semua bangsa beroleh kesempatan yang sama untuk menerima kehormatan menjadi murid Tuhan. Jelas, dalam Amanat Agung itu Tuhan Yesus menyebutkan semua bangsa. Ini berarti tidak ada lagi pemisahan dan pembedaan antar umat manusia. Di dalam Kristus kita menjadi satu bangsa yang tidak terpisah-pisah. Semua orang dapat menjadi murid Tuhan. Dalam hal ini pula tidak ada kriteria lahiriah yang mengklasifikasikan seseorang boleh menjadi murid Tuhan atau tidak. Orang percaya yang setia memberi diri dibimbing oleh Firman dan Roh-Nya, dilayakkan dan dimungkinkan menjadi murid Tuhan.

Pengertian murid di sini harus dimengerti secara benar. Ini bukan berarti seorang harus menjadi murid sekolah Alkitab. Ada beberapa orang yang beranggapan bahwa hanya orang-orang yang duduk di bangku sekolah Alkitab atau sekolah Theologia yang efektif menjadi murid Tuhan. Hanya merekalah yang layak disebut murid Tuhan yang nantinya layak mengajar orang lain dan menjadi orang percaya yang berkualitas. Oleh karena itu, hanya mereka yang layak berpredikat hamba Tuhan. Tanpa disadari acapkali seseorang berpikir bahwa yang tidak duduk di bangku sekolah Alkitab atau sekolah Theologia adalah murid kelas awam sedangkan murid sekolah Alkitab adalah murid Tuhan kelas tinggi dalam pemandangan mata Tuhan. Pola berpikir yang salah tersebut adalah akibat pola pelayanan gereja yang salah.
Seharusnya gereja mempersiapkan semua umat Tuhan, semua orang percaya dimuridkan, dididik, diajar dan dilengkapi dengan berbagai perlengkapan rohani yang baik sehingga kemudian hari orang percaya dapat melayani pekerjaan Tuhan.

Efesus 4:11-12  Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

Tetapi banyak gereja tidak melakukan hal ini, sehingga ketika gereja membutuhkan pelayanan untuk jemaat, gereja mengandalkan murid-murid sekolah Alkitab yang kadang-kadang kurang dipersiapkan karakternya untuk memuridkan jemaat. Sebab sekolah-sekolah Alkitab kadang-kadang kurang menyediakan proses dan mekanisme pemuridan yang cukup dalam kurikulum pendidikan bagi siswa/mahasiswanya. Gereja seharusnya menjadi sekolah Alkitab, sekolah pelayanan, sekolah teologia dan pembinaan karakter demi pendewasaan untuk menjadi serupa dengan Yesus. Jemaat harus menerima proses pemuridan yang memperlengkapi jemaat, yaitu orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus. Ini berarti semua jemaat pada akhirnya akan menjadi pelayan-pelayan Tuhan. Untuk proyek besar ini gereja Tuhan diperlengkapi Allah dengan rasul, nabi, pemberita Injil, gembala dan pengajar. Melihat kenyataan ini, gereja Tuhan akhir zaman harus mendorong dan menciptakan mekanisme pemuridan pada kehidupan jemaat dan sebagai jemaat Tuhan selayaknya juga harus meresponi panggilan untuk memuliakan nama Tuhan kita Yesus Kristus.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar