Sabtu, 30 April 2016

MELEPASKAN KESENANGAN HIDUP DEMI KEPENTINGAN TUHAN


Yohanes 10:27-28
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

Pada tahap-tahap awal belajar melakukan kehendak Tuhan atau menyukakan hati Bapa, seseorang harus selalu menaruh kepekaan terhadap segala sesuatu yang dilakukan. Jangan-jangan ada hal hal yang dilakukan itu mendukakan hati Bapa. Kalau seseorang berkata kepada Tuhan: “Selidiki aku ya Tuhan”, itu artinya ia bersedia mengoreksi diri dengan seksama untuk seseorang mengenali keadaan dirinya sendiri apakah sudah berkenan dihadapan Tuhan, hal ini tidak bisa terjadi secara otomatis kalau ia tidak serius mempersoalkannya. Ini adalah satu-satunya persiapan masuk ke dalam Kerajaan Tuhan Yesus.
Di Kerajaan Tuhan Yesus Kristus nanti tidak boleh ada tindakan yang melukai hati Tuhan sama sekali. Sebab Kerajaan tersebut milik Allah Bapa. Seharusnya warna kehidupan seperti ini sudah dilatihkan atau diterapkan sejak masih di dunia. Didunia ini orang orang percaya sebenarnya sudah hidup dibawah pemerintahan dari Kerajaan Tuhan Yesus yaitu melalui Roh Kudus yang menuntun kita kepada kehendak dan kebenaran-Nya.
Itulah sebabnya alkitab mengatakan Roma 8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
Jadi orang yang masih menggelar hudupnya dengan kehendaknya sendiri maka ia bukanlah anak anak Allah namun melainkan anak anak lusifer yang hanya ingin melakukan segala sesuatu sesuka hatinya tanpa memperdulikan apakah hal itu sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak.

Orang percaya harus selalu berpikir bahwa dirinya ada di dalam pemerintahan Allah,
harus selalu menaruh kepekaan terhadap segala sesuatu yang dilakukan apakah Tuhan disenangkan atau tidak.
Tidak ada daerah netral di mana seseorang boleh berbuat suka-suka sendiri. Oleh karenanya dalam Doa Bapa Kami, Tuhan Yesus mengajarkan pola hidup : Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.

Setiap orang yang berusaha untuk hidup berkenan di hadapan Tuhan akan mengalami “sakit”nya ketika harus melakukan keinginan Bapa dan membunuh keinginannya sendiri.
Proses melepaskan kesenangan sendiri ini dimulai dari hal-hal sederhana yang tidak mudah untuk dilepaskan.
Contoh ketika seseorang memiliki sifat tempramen dan senang memamerkannya ketika ia tidak menyukai seseorang maka ia harus melepaskan kesenangannya itu dan ia harus hidup menuruti Firman Tuhan yang mengharuskan orang percaya harus saling mengasihi sesama manusia.
Atau mungkin beberapa orang menyenangi hobi yang berlebihan sehingga waktu disita untuk melakukan hobi atau kesenangannya, ketika Tuhan menuntunnya melalui Roh Kudus yang mengatakan "tinggalkanlah semuanya itu dan ikutlah AKU" maka ia haruslah bersedia melepaskannya demi kepentingan Tuhan.
Dengan demikian pada akhirnya ia harus melepaskan kesenangan yang sudah menyatu dengan dirinya. Itu adalah kesenangan-kesenangan yang tidak mudah bisa dilepaskan. Kalau jujur ia berkata bahwa ia tidak bisa hidup tanpa kesenangan tersebut. Kesenangan itu bisa berupa seseorang atau sesuatu, kekayaan, kehormatan, kedudukan, kenikmatan makan minum atau pesta, seks bebas, suatu hobbi, perhiasan, model pakaian, mungkin termasuk kebiasaan merokok yang bisa merusak tubuh kesehatan jasmaninya dan lain sebagainya.
Hal hal tersebut alkitab katakan adalah sama halnya dengan penyembahan berhala yaitu dimana seseorang memberi nilai tinggi kepada hal hal yang bukan merupakan kehendak Tuhan didalam ketetapan Firman-Nya.
Kolose 3:5-10
(5)Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
(6)semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].
(7)Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
(8)Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
(9)Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
(10)dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

Ada yang harus kita waspadai dan perlu kita ketahui kesenangan yang paling dianggap orang hari hari ini tidak melanggar kehendak Tuhan adalah hidup wajar seperti manusia lain yaitu boleh memiliki segala sesuatu yang menjadi kesenangannya.
Sebenarnya itu juga kesenangan yang harus dilepaskan. Kehidupan sebagai anak-anak Tuhan adalah kehidupan yang tidak wajar menurut dunia, yaitu kehidupan yang tidak memiliki kesenangan selain menyukakan hati Allah Bapa kita yaitu Tuhan kita Yesus Kristus.

Pada umumnya, manusia yang memiliki kesenangan-kesenangan hidup ini menjadi seperti wilayah dalam kerajaan seseorang yang tidak akan diserahkan kepada pihak manapun. Hal inilah yang membuat seseorang menahan diri untuk mempersembahkan hidupnya bagi Tuhan secara total atau secara benar. Bisa dimengerti kalau Tuhan Yesus mengatakan bahwa untuk bisa diselamatkan seseorang seperti berjuang masuk jalan sempit (Matius 7:13-14).
Seseorang tidak akan pernah mengalami dan memiliki keselamatan kalau belum bersedia kehilangan “nyawanya”/kesenangannya. Kalau seseorang memiliki jangkauan pandang hidup yang benar, maka ia akan rela kehilangan apa pun dan siapa pun demi tercapainya tujuan yang dinilai jauh lebih berarti dari apa pun yang ada di bumi ini.

Oleh sebab itu orang percaya harus terus diubah jangkauan pandangnya untuk mengerti kehendak Tuhan. Untuk itu pikirannya harus terus diisi dengan kebenaran Firman Tuhan yang murni yang mengarahkan pandangannya kepada langit baru dan bumi yang baru yaitu kerajaan Tuhan Yesus.
Harus terus disadarkan bahwa dunia bukan rumah kita. Hidup di dunia hanyalah pengembaraan atau menumpang dan belajar taat melakukan kehendak Tuhan. Apa pun yang kita miliki di bumi ini bukanlah milik kita, tetapi milik Tuhan. Sedangkan harta kita yang sesungguhnya adalah nanti di dunia yang akan datang (Luk. 16:12).
Harta dunia bersifat semu, artinya sementara dan dapat menjadi umpan iblis untuk membelenggu kita sehingga ada dalam pemilikan atau penguasaan kuasa kegelapan.
Harta dunia harus digunakan sepenuhnya untuk kepentingan Kerajaan Surga. Dengan pikiran yang diisi kebenaran ini maka mata hati jangkauan pandang seseorang akan difokuskan ke fokus yang benar. Selain itu harus juga disertai dengan pengalaman berinteraksi dengan Tuhan secara nyata, sehingga suasana Kerajaan Surga sudah dirasakan.
Semakin mengerti kebenaran dan merasakan hadirat-Nya, maka mata hatinya semakin tajam menemukan maksud Tuhan dalam kehidupan ini. Ketajamannya juga mempengaruhi jangkauan pandang ke depan, yaitu mengarah dengan tepat kepada janji Tuhan seperti yang dikatakan Paulus: … kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus (Filipi 3:14). Selanjutnya yang menjadi hal yang harus selalu kita ingat didalam hidup kita sebagai orang percaya adalah status kewargaan kita. Kewargaan orang percaya adalah berasal dari kerajaan surga yaitu kerajaan Tuhan kita Yesus Kristus. Jadi hidup kita hanya kita tujukan bagi kerajaan Tuhan dan bukan untuk mencapai lagi kesenangan yang ada didalam dunia ini lagi.
Ketika Tuhan mengatakan "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu". Itu artinya Tuhan menyuruh kita melepaskan segala keinginan keinginan didalam diri kita dan menyerahkan keinginan hidup ini sesuai dengan keinginan yang Tuhan arahkan saja didalam hidup kita inilah kelegaan yang sejati yang Tuhan maksud.
Ketika kita bersedia melepaskan segala keinginan kesenangan didalam hidup ini, maka inilah mengapa ayat selanjutnya Tuhan Yesus berkata :
"Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan." Dengan kata lain orang percaya harus hidup sesuai dengan kehendak Tuhan Yesus yang akan membuat kita mendapatkan ketenangan, damai sejahtera dan keselamatan kekal dari-Nya, mintalah kepada Tuhan bagaimana melakukan kehendak-Nya, apa yang Tuhan inginkan tidaklah berat dan semuanya itu kita lakukan sebagai bentuk ketaatan kita kepada Tuhan kita Yesus Kristus dan hidup ini hanya untuk kepentingan Tuhan dan kerajaan-Nya.

2 Korintus 5:15
Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar