Selasa, 26 April 2016
HIDUP DIBAWAH KENDALI TUHAN
Mazmur 27:1, 4-6
(1)Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?
(4)Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.
(5)Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.
(6)Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.
Sebelum Daud dipercayai untuk memerintah bangsa Israel, ia harus terlebih dahulu hidup dalam pemerintahan dan kendali Allah. Daud sadar akan hal ini, sehingga ia tidak bersungut-sungut dan marah kepada Tuhan tatkala Tuhan membawanya masuk ke sekolah padang gurun. Ia diperlakukan tidak adil dan sewenang-wenang oleh Raja Saul, tetapi ia tetap bersyukur kepada Tuhan.
Daud adalah contoh orang yang bersedia hidup dikontrol oleh Tuhan, salah satu ciri adalah giat mencari kehendak-Nya (Mazmur 27 ayat 8 dan 11).
Inilah sebenarnya yang dimaksud mencari dahulu kerajaan Allah (Matius 6:33), yaitu menghadirkan pemerintahan Allah atas hidupnya, bukan pemerintahannya sendiri. Tentu orang-orang seperti ini senantiasa rindu untuk menikmati Tuhan sebagai pribadi yang hidup dan nyata, tidak hanya menikmati berkat-Nya tetapi lebih dari itu, menikmati hadirat-Nya (Mazmur 27:4).
Jika kita mengaku kita adalah milik Tuhan Yesus, maka tentu Tuhan berhak dan berkuasa mengontrol diri kita sepenuhnya. Jika kita tidak bersedia dikuasai dan dikendalikan oleh Tuhan Yesus, berarti kita gagal menjadi murid Tuhan Yesus. Pada prinsipnya kegagalan ini terletak pada ketidakbersediaan kita untuk dikendalikan Tuhan melalui Roh-Nya.
Roh Kudus ditaruh dalam diri kita salah satunya juga untuk melatih kita agar hidup dikontrol Tuhan, atau dalam pengendalian Tuhan, sampai tingkat tunduk sepenuhnya.
Hidup dikontrol oleh Tuhan berarti kita menyerahkan kebebasan kita kepada-Nya. Tuhan tidak bermaksud secara paksa mengambil alih atau menyita kebebasan yang diberikan-Nya kepada setiap manusia, tetapi “menyerahkan kebebasan” di sini artinya kita bersedia untuk mencari kehendak-Nya dan menurutinya dengan rela dan sukacita sebagai kebutuhan, bukan akibat perintah atau kewajiban. Dalam hal ini kita menggunakan kebebasan kita untuk dengan sukarela menyerahkan kebebasan kita agar kita tunduk kepada kehendak-Nya untuk diarahkan menjadi pribadi yang berkeadaan sebagai anak anak Allah yaitu hidup yang memperagakan sifat pribadi Tuhan Yesus.
Sebagai manusia yang sifat bawaannya yang memang memiliki kehendak bebas, memang tidaklah mudah mencapai tingkat rohani seperti ini yaitu hidup yang kehendaknya dibatasi oleh Tuhan didalam kendali pemerintahan-Nya.
Kadang-kadang kita frustrasi dan merasa tidak akan mampu mencapainya, terutama tatkala kita berkali-kali gagal untuk hidup dalam pengendalian-Nya. Sebagai contoh ketika sedang belajar hidup dibawah kendali Tuhan, tiba tiba kita tersulut amarah oleh orang yang memperlakukan kita secara kasar atau tidak adil maka terkadang reaksi yang kita munculkan bukanlah tindakan yang dibawah kontrol Tuhan melalui Roh Kudus-Nya melainkan kita menjadi ikut tersulut untuk melawan bahkan memunculkan amarah kita.
Tetapi jangan menyerah, selama kita masih memiliki kesempatan untuk hidup dalam pengendalian-Nya secara penuh maka dengan pertolongan Roh Kudus kita akan dimampukan melewati didikan didikan Tuhan melalui kejadian/peristiwa dihidup kita.
Oleh sebab itu mari kita ambil keputusan untuk menyerahkan kebebasan kita kepada Tuhan hari ini juga. Karena jika tidak, kita sebetulnya juga tidak bebas, sebab orang yang tidak dikontrol oleh Tuhan berarti dikontrol oleh setan.
Hidup di bawah kendali Tuhan adalah hidup yang bersedia menyerahkan semua wilayah hidupnya baik dari dalam jiwanya maupun tubuh jasmaninya untuk dikendalikan, di isi dan di bentuk oleh Tuhan Yesus dan melakukan apa yang kudus, berkenan dan yang sempurna didalam hidup, bersedia berkorban segala sesuatu untuk kepentingan-Nya dan membawa hidup sesuai dengan cara dan kehendak-Nya.
Jika kita bersedia hidup dibawah kendali Tuhan Yesus melalui Roh Kudus, maka barulah kita benar benar bisa menjadi murid Tuhan Yesus. Melalui Roh Kudus Ia akan senantiasa selalu mengasihi menuntun kita kepada keselamatan dari-Nya yang kekal untuk selama lamanya.
Roma 8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar